Seulgi membenarkan riasan diwajahnya dengan bedak tipis. Jimin berjanji akan memjemputnya jam tujuh namun laki-laki itu tak kunjung datang. Seulgi mengerucutkan bibir karena bosan menunggu."Apa dia melupakanku!" ucapnya kesal lalu keluar dari kamar.
Dengan hati kesal Seulgi mengambil handpone didalam tas lalu menghubungi nomor Jimin yang mendadak tidak aktif. Seulgi menyandarkan tubuhnya disofa, kesal dengan Jimin yang tak kunjung datang.
"Maaf membuatmu menunggu lama" ucap seseorang diikuti suara pintu ditutup.
Seulgi melirik tak minat kearah Jimin yang berjalan melewatinya. Hanya itu. Setelah membuatnya menunggu lama, dirinya hanya mengucapkan itu. Menyebalkan. Seulgi kembali mencebikan bibirnya kesal.
"Dasar laki-laki tidak tau diri. Setelah sukses merusak mood ku apa dia juga akan membuatku menunggu lebih lama lagi" gerutunya mendumel.
"Ayo" ucap Jimin setelah keluar dari kamar.
Seulgi langsung menyumbat hidungnya ketika Jimin mendekat kearahnya. "Menjauh!" Teriaknya yang langsung membuat Jimin berhenti melangkah dengan raut wajah binggung. "Kau memakai kemenyan? Kenapa baunya sangatㅡ" Seulgi membekap mulutnya saat rasa mual tiba-tiba menyerang perutnya. Dirinya berlari menuju kamar mandi dan mengeluarkan isi perutnya.
Jimin datang lalu memijat tengkuk Seulgi, berusaha membantu perempuan cantik itu. "Kau baik-baik saja" tanya Jimin.
"Aku mual-mual dan kau masih menanyakan apa aku baik-baik saja. Heol!" Seulgi mengusap bibirnya dengan air lalu menatap Jimin tajam. "Apa yang kau pakai?" Tanyanya menuntut. "Cepat ganti bajumu, aroma parfummu membuatku pusing" lanjutnya lalu keluar.
"Ck apa ini" Seulgi berdecak lalu merapikan riasan wajahnya yang luntur.
***
Mobil Jimin berhenti dilokasi dimana acara pesta ulang tahun itu dimulai. Dirinya terlambat satu jam setelah perdebatan kecil yang terjadi diapartemen. Jimin dengan setelan jas yang berbeda, turun dari mobil.
"Kau tidak turun?" Tanya Jimin melihat Seulgi yang masih duduk disamping kemudi dengan tenang.
"Bukakan pintu untukku"
Manja sekali tuan putri ini. Meskipun merutuk dalam hati, Jimin tetap membukakan pintu untuk Seulgi. Perempuan dengan dress hitam itu berdiri lalu melingkarkan tanganya dilengan Jimin kemudian menariknya untuk segera masuk.
"Hyung!" Teriakan itu membuat Jimin yang sedang melangkah menuju depan menoleh ketika melihat Jungkook dan teman-temanya ada disana, termasuk Namjoon.
Jimin memutar langkahnya untuk menghampiri teman-temanya sekaligus meminta maaf pada Namjoon karena terlambat. Jangan lupakan Seulgi disampingnya yang masih melipat wajahnya kesal. Moodnya benar-benar hancur.
"Maaf hyung aku terlambat dan ini untukmu" ucap Jimin lalu meletakan kado persegi kemeja kemudian berlaih menyalami satu persatu teman-temanya dengan gaya yang manly.
"Hai Seulgi" sapa Taehyung yang hanya dibalas senyum Seulgi.
"Aku akan mengambil minum" ucap Seulgi lalu pergi kederetan makan dan minuman yang ada dipojok ruangan. Masih tanpa ekspresi.
"Kenapa dengan Seulgi nuna. Jutek sekali" tanya Jungkook melihat punggung Seulgi yang perlahan menjauh.
Jimin mendudukan dirinya dikursi lalu meregangkan sedikit ototnya yang terasa kaku. "Dia sangat sensi akhir-akhir ini" jawabnya lalu meminun anggur dimeja, entah itu milik siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eau De Perfect
Fanfiction#SeulMin Menikah tanpa dasar cinta tak pernah terlintas sekalipun dibenak Kang Seulgi, perempuan duapuluh tujuh tahun itu bahkan tak pernah tau siapa laki-laki yang dipilihkan sang mama untuknya. Seulgi tak tau apa yang terjadi jika pernikahan itu b...