Seulgi menatap pantulan dirinya dicermin lebar yang terletak dikamar mandi, tubuhnya penuh dengan bercak merah terutama dibagian dada dan leher. Tanganya bergerak mengusap bibirnya yang tampak sedikit membengkak."Apa yang kuperbuat semalam..." Seulgi menggeleng lalu membuka tirai dan masuk kedalam bathub untuk merendam tubuhnya yang terasa remuk, dan jangan lupakan rasa perih diarea selangkangnya yang belum juga mereda.
Setelah berendam selama hampir setengah jam, Seulgi mengambil kimono lalu memakai dan mengikatkanya dipinggang. Kakinya terayun menuju dapur untuk mengambil air putih. Seulgi mengambil roti tawar dietalase lalu mengambil selai dikulkas. Selai kacang itu dioleskanya kepermukaan roti lalu dimakanya.
Selesai dengan sarapanya, Seulgi kembali masuk kedalam kamar untuk mengistirahatkan badanya. Matanya sama sekali tidak mengantuk namun tubuhnya akan terasa sakit jika terlalu banyak bergerak, hingga akhirnya Seulgi memutuskan untuk membaringkan tubuhnya dengan handpone ditangahya. Cukup lama dirinya tidak aktif dibeberapa akun SNS miliknya.
Seulgi membelakakn matanya tak percaya, satu bulan tidak membuka akun Instagram miliknya followersnya bahkan meningkat dari 12,2 juta pengikut menjadi 12,9 juta pengikut.
Tring...
Sebuah notifikasi panggilan membuat Seulgi menekan layar hijau itu. Suara Jimin langsung terdengar dari seberang sana, dan Seulgi tersenyum untuk itu.
"Maaf Seul aku menggangumu"
"Ada apa?" Tanya Seulgi merubah posisinya menjadi duduk.
"Bisa kau antarkan dokumen dimeja kamar, aku lupa membawanya"
"Hah?"
"Woojin dan Jisoo sedang pergi, sementara aku harus menghadiri rapat. Dokumen itu penting"
"Aku tidak bisa berjalan" ucap Seulgi yang mampu membuat Jimin memejamkan matanya sesaat. Laki-laki itu menolak lupa dengan perbuatannya semalam.
"Baiklah aku akan mengambilnya nanti"
Panggilan terputus. Seulgi pikir akan ada hal manis pagi ini, namun ternyata Jimin hanya menyuruhnya untuk mengantar dokumen. Memang dirinya kurir? Menyebalkan. Seulgi kembali merebahkan tubuhnya menarik selimut sebatas dada kemudian mulai memejamkan mata.
***
Jimin tak menyangka rapat kali ini bejalan begitu cepat, tidak seperti biasanya yang mampu menghabiskan tiga sampai lima jam, kali ini hanya menghabiskan satu setengah jam saja. Jimin membawa langakah menuju ruangannya dimana Suga sudah menunggu. Pintu dibuka dan terlihat Suga sedang membaca majalah Calvin Clein disofa dengan tenang. Dahi Jimin berkerut melihat itu.
"Tumben hyung kemari" ucap Jimin lalu ikut mendudukan dirinya disofa.
"Aku hanya ingin memberikan ini" ucapnya lalu menujukan kartu undangan pada Jimin.
"Pesta ulang tahun?" Dahi Jimin kembali berkerut membaca itu. "Ya Tuhan, aku lupa jika dua minggu lagi Namjoon hyung berulang tahun" Jimin menepuk jidatnya.
"Ya, dia menyebar undangan jauh-jauh hati agar kalian semua bisa datang" jawab Suga. "Jangan lupa ajak Seulgi" lanjutnya.
"Tentu saja aku akan mengajaknya" ucap Jimin lalu membuka jasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eau De Perfect
Fanfiction#SeulMin Menikah tanpa dasar cinta tak pernah terlintas sekalipun dibenak Kang Seulgi, perempuan duapuluh tujuh tahun itu bahkan tak pernah tau siapa laki-laki yang dipilihkan sang mama untuknya. Seulgi tak tau apa yang terjadi jika pernikahan itu b...