6. Why?

2.9K 313 35
                                    

Tzuyu POV

"Chaeyoungi..!!! Ayo kita kekantin perutku sudah karaokean dari tadi lohh!!" Dasar anak ini, dia malah tertidur.

"Hmmmm..." Hanya itu jawaban yang dia berikan, apa dia begadang semalam?.

"Ayolahhh!!" Kugoyangkan badan Chaeng yang masih terduduk di bangkunya dengan posisi wajah di atas meja yang dia benamkan di kedua tangannya.

"Pergilah..sendiri..aku mau tidur.., dan ya..belikan aku roti..pakai uangmu ya..!" Sahutnya pelan, sambil melambaikan tangannya mengusir.

"Hahh...Dasarr bayi besar..!!" Aku mendengus kesal padanya, walau tidak ia tanggapi.

Aku pergi meninggalakan Chaeng yang ada di dalam kelas dan menuju kantin.Sesampainya disana, kulihat kantinnya sangat ramai. Tidak seperti biasanya.Gumamku.

Aku harus sedikit berdesakan dengan anak2 lainnya, lalu aku langsung membeli 2 bungkus roti untuk ku dan Chaeng, dan sebotol air mineral untuk kami berdua.

"Ini bu uangnya.." Kuberikan selembar uang kertas berwarna biru pada ibu kantin.

"Iya terima kasih neng, ini kembaliannya" Kuambil uang kembalian milikku, dan beranjak untuk kembali kekelas.

"APA KAU TIDAK PUNYA MATA..?!! LIHAT INI BAJUKU JADI KOTOR..DASAR BODOH..!!"

Tapi langkahku terhenti saat mendengar suara yang sangat memekikkan telinga itu, benar2 membuat keriuhan yang ada di kantin menjadi hening seketika.

Kuedarkan pandanganku untuk mencari asal suara itu, dan di meja makan kantin yang berada tidak terlalu jauh dari tempatku berdiri, kulihat seseorang dengan tatapan seperti ingin menerkam kepada gadis yang tengah tertunduk didepannya.

Aku tahu siapa orang itu, tapi kupicingkan mataku untuk melihat siapa gerangan yang menjadi penyebab kemurkaannya.

"Sana?" Gumamku. Dan melangkahkan kakiku untuk mendekati dua orang yang sedang berseteru itu, aku menyelinap diantara kerumunan anak2 lainnya.

"MAAF KATAMU? KAU HARUS MENDAPATKAN PELAJARAN..!!" Dia berteriak lagi, dan kali ini sebelah tangannya terangkat. Aku mempercepat langkahku dan dengan sekuat tenaga ku genggam erat pergelangan tangannya yang hendak dia layangkan pada Sana.

"Jangan ganggu dia!" Entah dorongan dari mana aku berani melakukannya, melawan orang ini hanya untuk menyelamatkan Sana? Ada apa denganku?.

Kutatap mata gadis yang ada didepanku ini dengan dingin. Dia membelalakkan matanya dan mengalihkan pandangannya dari Sana ke arahku. Mulutnya sedikit terbuka yang kemudian ditutupnya rapat2,dan aku yakin gigi2 nya sekarang pasti sedang menggertak.

Sebelum dia melakukan hal yang di luar kendaliku, aku harus menghindarinya. Lalu kutatap Sana yang juga menatapku dengan mulut sedikit menganga.

"Ikut..aku!" Kulepaskan tangan gadis itu, dan menarik tangan Sana yang dipegang oleh seseorang di sampingnya entah siapa dia aku tidak tahu.

Aku menariknya dengan kasar, keluar dari kerumunan anak2 dikantin.

Kenapa aku membantunya? Bukankah aku membencinya? Seharusnya aku senang kalau dia menderita. Lalu kemana aku akan membawanya sekarang?, Secara banyak siswa yang telah melihat kejadian tadi. Tentu saja itu akan menjadi pertanyaan besar untuk mereka.Bagaimana bisa seorang Chou Tzuyu yang dikenal pendiam berani melawan 'Ratu' paling berkuasa di sekolah ini? Ada apa dengan diriku?

Sebenarnya aku bukan anak yang pendiam, hanya saja tidak ada yang lebih aku percayai dari pada Chaeyoung, jadi aku tidak terlalu terbuka pada yang lain.

Forgive Me [SaTzu] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang