18. Truth

3K 335 32
                                    

Author POV...

"Tzuyu? Kenapa kau memakai selimut seperti itu?" Tzuyu masih saja menyelimuti tubuhnya sampai kepala.

"Heii nanti kau kekurangan oksigen! Cepatlah makan bubur ini supaya kau cepat sembuh..!!" Sana menarik selimut yang digunakan Tzuyu.

"Loh..kenapa wajahmu memerah? Apa demam mu tambah tinggi?" Dia menyentuh dahi,leher,dan tangan Tzuyu bergantian.

"Demamnya sudah turun kok, kenapa wajahmu merah seperti tomat?"

"Ti-tidak apa2..mu-mungkin ini karena aku memakai selimut tadi makanya jadi panas.." Tzuyu sunggingkan senyuman tipis yang terlihat dipaksakan. Dia tahu betul kalau itu bohong.

"Sudahlah ayo duduk dan makan ini, nanti keburu dingin..!" Gadis yang sedang terbaring itu, menuruti semua yang dikatakan Sana.

"Sini aku suapi!" Diambilnya sesendok bubur yang masih panas, lalu ditiupnya pelan agar lebih hangat.

"Buka mulutmu..aaaa!!" Sana menyodorkannya ke mulut Tzuyu, dia buka mulutnya lebar menginstruksikan gadis didepannya supaya membuka mulutnya.

"Enak kan?" Tzuyu hanya mengangguk saat ditanya oleh Sana.

Satu suap, dua suap, tiga suap dia makan sampai akhirnya bubur itu habis tak bersisa.

"Nah ini minumlah..!"

"Apa kau sudah makan?" Tanya Tzuyu seraya mengambil gelas yang disodorkan Sana.

"Tentu saja sudah" Padahal sebenarnya dia belum makan, bahkan sejak kemarin malam. Perutnya tidak merasakan lapar lagi, karena yang dia pikirkan hanyalah Tzuyu.

"Baguslah kalau begitu.." Ujar Tzuyu.

"Sana..apa kau yang mengganti pakaianku semalam?"

"Ehh..iya..emmm..itu..maafkan aku karena sudah lancang.." Sana sedikit menundukkan kepalanya.

"Iya tidak apa2 aku mengerti itu semua demi diriku..kan? Tapi..apa kau 'melihatnya'?" Sana kembali menatap mata Tzuyu dengan penuh kebingungan.

"Melihat apa?" Dia sangat kebingungan dengan pertanyaan Tzuyu.

" Apa kau melihat 'itu'? Tzuyu sedikit menekankan kata 'itu'. Entah apa yang dia maksud malah membuat Sana tambah bertanya tanya.

Dia berpikir beberapa saat.

"Ohh...'itu'? Tenang saja aku tidak melihatnya, lebih tepatnya aku hanya berpura pura tidak melihatnya :v."

Sana mengatakannya sambil terkekeh pelan, dan kembali meninggalkan kamar Tzuyu.

Sedangkan anak yang merasa terzolimi itu masih duduk dengan wajah yang memerah.

~~~~~~

2 hari setelahnya..

Setelah dua hari berlalu kini Tzuyu sudah sembuh total dan bisa berangkat kuliah lagi seperti biasanya, termasuk Sana.

"Tzuyu dimana sih..kenapa dia lama sekali?" Sana sudah sedari tadi menunggu Tzuyu di parkiran tapi anak itu belum kunjung datang.

*Drrttt*Drrttt*

"Halo" Handphone Sana tiba2 berdering.

"Sana sepertinya hari ini aku sedikit telat, ada tugas tambahan dari dosen kalau kau mau kau bisa pulang duluan!"

"Isshh kenapa kau baru bilang sekarang sih..!" Dia tampak kesal saat ini.

"Iya..iya maafkan aku..sudah dulu aku akan tutup teleponnya!"

Forgive Me [SaTzu] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang