Author POV...
"SANA..!!"
"Tzuyu? Kau sudah sadar?" ujar Chaeyoung yang duduk di tepi ranjang Tzuyu.
"Sa..Sana? dimana Sana..Chae..dimana dia?" keringat dingin terlihat membasahi wajahnya. Dia dalam kebingungan saat ini, terakhir kali hal yang dia ingat adalah seseorang membawa Sana pergi.
"Jawab..Chaeyoung jawabb..!!!" Tzuyu goyang2 kan bahu Chaeyoung yang tidak sedikitpun menjawab pertanyaannya.
"Tzuyu?!" mendengar suara putrinya Park Jinyoung langsung masuk ke kamar Tzuyu.
Gadis itu langsung bangun dari tempat tidur dan menghampiri ayahnya.
Ia genggam tangan ayahnya erat.
"Ayahhh...dimana Sana..ayah..?!!!"
"Tenang Tzuyu..ayah saat ini sedang berusaha mencari keberadaannya..Jeongyeon masih menyelidikinya..!" ia peluk putrinya.
Baru saja kedua putrinya terlewat dari musibah sekarang masalah baru timbul lagi. Sana bahkan belum sembuh total dari kejadian yang menimpanya 1 bulan lalu.
"Ayaahhh...Sana ayahhh...hiks...!"
"Kenapa ayahh...kenapa dunia seakan tidak mengizinkan kami berdua untuk bahagia..?!!!" Tzuyu menangis tersedu sedu dipelukan ayahnya.
"Tzuyu sayang..ayah yakin semua ini pasti ada batasnya..ayah yakin pasti ada saatnya nak pasti.." Park Jinyoung tidak kuasa menahan tangisnya begitupun dengan Chaeyoung.
"Permisi...Om Jinyoung aku..hah..aku tahu dimana Sana..!!" Tiba2 Mina masuk kedalam kamar Tzuyu dengan nafas terengah engah.
Ia sontak membuat semua orang kaget. Begitupun dengan Tzuyu yang langsung menghampiri Mina.
"Ayo..ayo kita cari dia..kau..kau antar aku kesana sekarang..!!" ujarnya sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya.
"Mereka membawa Sana ke Jepang, orang yang sudah membawa Tzuyu tidak lain adalah ayah dan kakaknya sendiri..!"
******
"Momo..aku sudah membawanya kemari..lihatlah..!" ujar Nayeon dengan menyeringai. Ia tarik tangan sampai membuat Sana mengerang kesakitan.
"Kerja baguss..!" Momo lalu mendekati Sana.
"Selama ini kau bersembunyi dimana adikku sayang? kukira kau sudah mati..!" ia usap lembut kepala Sana.
"Aaawww...!!!" teriak Sana karena Momo tiba2 menjambak rambutnya.
Sana hanya bisa menundukkan kepalanya tanpa berani menoleh ke arah Momo.
"Hmm...sekarang kau sedikit berubah ya?!" Momo pegang dagu Sana dan mendongakkannya yang membuat wajah sayu gadis berambut blonde itu menghadap padanya.
"Kau jadi sedikit lebih cantik..tapi tidak lebih cantik dariku..!"
"Aku tidak sabar bagaimana reaksi ayah setelah melihatmu..!" ujar Momo sambil tertawa melihat penderitaan Sana.
"Dan besok ayah akan segera menikahkanmu..!"
Hal itu langsung membuat Sana menatap Momo dengan wajah penuh tanya. Tapi tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.
Tzuyu..aku mohon selamatkanlah aku.. batin Sana.
*****
"Setelah pengucapan janji suci, kedua mempelai dipersilahkan untuk menyematkan cincin ke pasangan masing2.." ujar seorang pendeta kepada sepasang pengantin yang sedang melaksanakan pernikahannya.
Pengantin pria telah selesai memakaikan cincin berlian yang indah kepada calon istrinya yang sangat menawan saat mengenakan balutan gaun pengantin yang sangat menawan.
Tapi saat giliran gadis itu, tangannya terlihat bergetar...tanda dia ragu untuk melakukannya. Bahkan ia sedari tadi menahan diri untuk tidak menitikkan air mata, bukan karena terharu melainkan sakit..sakit yang begitu dalam di hatinya.
Tzuyu..aku ingin kaulah yang ada dihadapanku saat ini.
"HENTIKAN..!!" suasana yang tadinya tenang ketika semua orang sedang menyaksikan pernikahan sakral itu tiba2 dikejutkan oleh teriakan seorang gadis yang muncul begitu saja.
Semua orang langsung mengalihkan pandangannya pada gadis itu, termasuk Sana yang membuat dirinya menjatuhkan cincin ditangannya.
"Cihh dasar pengacau..!!" ujar Momo.
"Nayeon cepat tangkap dia..!" bisik Momo kepada Nayeon yang berada disampingnya.
Gadis bergigi kelinci itu langsung mengisyaratkan anak buahnya untuk menghentikan aksi gila Tzuyu.
"LEPASKAN AKU BRE*NGS*EK..!!" Ronta Tzuyu saat dua pria berbadan besar memegangi tangannya.
Semua orang sontak kebingungan dengan apa yang terjadi, suasan pun menjadi riuh seketika.
*DOR..!!* sebuah tembakan tiba2 terdengar menggema di ruangan itu yang membuat orang2 yang berada disana berlari berhamburan termasuk sang mempelai pria.
Sebuah pistol ditodongkan ke atas oleh Jeongyeon yang baru saja tiba disana bersama rekan2 nya termasuk Park Jinyoung.
"Angkat tangan kalian..!" ujarnya sambil mengubah arah pistolnya ke arah orang2 yang tadinya berpikir sebagai pemenang dalam cerita ini ,..tapi sepertinya tidak.
Senyum seringai yang mereka tunjukkan sedari tadi berubah menjadi wajah seorang pengecut.
"Jeongyeon kau..?!" Nayeon tidak menyangka sahabatnya saat masih SMA dulu akan melakukan hal ini kepadanya.
"Tangkap mereka..!!" tanpa menghiraukan ucapan Nayeon, Jeongyeon mengisyaratkan rekan2 nya untuk menangkap Momo, Nayeon, dan ayahnya.
Selain kejahatan dalam hal penyiksaan, mereka juga pernah melakukan perjudian dan juga hal bejat lainnya. Hal itu terungkap setelah Jeongyeon menyelidikinya.
Momo, Nayeon, dan ayahnya langsung diringkus tanpa ampun.
"SIALAN..!! INI SEMUA GARA2 ANAK TERKUTUK ITU..!!! KENAPA DULU KAU TIDAK MATI SAJA HAHH...KENAPA HARUS IBU..KENAPA..??!!!" Momo berteriak histeris. Tapi aparat2 itu tidak menghiraukannya mereka tetap menyeretnya kedalam mobil tahanan.
Tzuyu langsung berjalan ke arah Sana yang berdiri diam mematung dan memeluknya.
*Bruggg*
Tapi Sana mendorong Tzuyu dengan keras sampai ia tersungkur kebawah.
"Sana?!" Tzuyu sama sekali tidak menyangka Sana akan melakukan hal itu.
Tapi Sana ia langsung berlari keluar dan menyusul orang2 yang membawa Momo dan ayahnya tapi salah satu pria yang datang bersama Jeongyeon langsung menghadangnya.
"AYAHHH...,MOMO...!!!" teriak Sana kencang.
"MOMO...!!!"
"AYAHH...!!" teriaknya histeris sampai Sana bersimpuh di lantai. Ia menangis dan menangis...
Lalu Tzuyu memeluknya dengan lembut.
"Jangan menangis lagi..aku ada disini utukkmu..kau tidak akan sendirian lagi..!"
"Tzu..yu..walupun mereka jahat padaku..tapi aku tetap menyayangi mereka..hanya merekalah keluargaku..!" isaknya.
"Mereka sudah cukup membuatmu menderita Sana..sekarang aku yang akan menjagamu..aku akan selalu bersamamu..!" ia eratkan pelukannya pada Sana.
"Berjanjilah padaku Tzuyu..kau tidak akan meninggalkanku..!" Ia tumpahkan semua tangisnya di pelukan Tzuyu.
Tzuyu hanya tersenyum saja mendengar perkataan Sana. Ia pejamkan matanya seraya mengelus kepala Sana.
Aku berjanji kali ini kita akan tetap bersama Sana apapun yang terjadi..batin Tzuyu.
To be continued.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me [SaTzu] End
Fanfiction(GxG) "Aku sangat membencinya, tapi kenapa kita harus tinggal bersama?" 9 Maret 2019 - 30 September 2019