8. Meet Again

3K 308 51
                                    

Author POV

Derasnya air hujan dan udara dingin yang menusuk kulit, membuat Sana mendekap tubuhnya dengan kedua tangannya.

Sudah 1 jam berlalu sejak bel pulang sekolah, gadis itu masih saja diam di post satpam menunggu Tzuyu yang belum kunjung datang.

"Kemana Tzuyu? Kenapa dia lama sekali?"Gumamnya sambil menggosokkan kedua telapak tangannya yang kedinginan.

Tak lama kemudian terlihat Tzuyu dari kejauhan,dengan membawa sebuah payung yang melindungi tubuhnya dari air hujan.

"Akhirnya dia datang juga"

"Aku sudah tidak tahan, disini dingin sekali.." Tubuh Sana agak gemetar.

"TZUYU..!" Sana melambaikan tangannya pada Tzuyu yang mulai berjalan ke arah gerbang sekolah.

Tapi gadis yang dipanggil namanya itu seolah tidak mendengar apapun. Entah tidak dengar karena derasnya hujan atau memang sengaja mengabaikan Sana, padahal jarak mereka berdua tidak terlalu jauh.

"Tzuyu..!! Tunggu aku...!!!" Kemudian Sana berlari menerobos hujan, tanpa peduli tubuhnya yang basah dan air hujan yang dingin. Dia berlari mengejar Tzuyu yang sudah keluar gerbang sekolah.

Tapi sepertinya dia terlambat, Tzuyu meninggalkannya lagi. Sana hanya bisa menatap mobil Tzuyu yang sudah melaju.

Dia masih saja berdiri disana padahal seluruh tubuhnya sudah basah kuyup.

"Kenapa kau meninggalkanku Tzuyu? Lalu bagaimana aku pulang?" Sana mengusap wajahnya yang basah, karena air hujan mulai memasuki matanya. Dia menoleh kesana kemari, kemudian memutuskan berlari di sepanjang terotoar untuk mencari tempat berteduh.

Sampai akhirnya dia berhenti di sebuah halte bus.

"Hah..tubuhku basah semua, dan buku ku pasti juga basah.." Ujarnya sambil merogoh tas miliknya untuk memastikan buku2 nya tidak basah.

"Tuhh..kann, bagaimana ini..?!" Dia pegang buku2 nya yang sudah kebasahan.

"Tega sekali Tzuyu meninggalkanku..!" Kini dia memanyunkan bibirnya, dengan terus bergumam dengan dirinya sendiri.

Sampai seseorang yang tengah duduk di bangku halte bus tersebut menoleh ke arah Sana karena suara yang dibuatnya. Sepertinya hanya mereka berdua yang ada di halte itu.

"Sana..?" Dia membelalakkan matanya ke arah Sana. 

Sana pun menoleh kepada orang yang memanggil namanya.

"Kau..kau benar2 Sana kan?" Ujarnya dengan nada sedikit bergetar.

"Mi..Mina..ri ?" Sana sampai menjatuhkan buku yang tadi digenggamannya, dia kerjapkan matanya untuk memastikan apakah yang dia lihat ini sungguhan atau tidak.

"Sanaaa...!"  Mina berdiri dari duduknya untuk mendekati Sana lalu memeluknya dengan erat.

"Minaaarii..!" Sana juga memeluk gadis itu dengan erat. Air matanya tidak bisa lagi dia bendung, kerinduannya selama ini dengan sahabatnya itu sudah tidak tertahankan.

"Aku..aku merindukannmu Sana..aku merindukanmu..!"

"Aku juga Minaari..!"

"Tapi Sana bagaimana kau bisa ada di Korea?!" Mina melepaskan pelukannya pada Sana, dan beralih menatap kedua mata Sana yang basah. Bukan karena air hujan, melainkan air mata.

"Aku sudah tinggal disini sejak 2 tahun terakhir, dan..dan saat di Jepang aku sangat kesepian karena kau meninggalkanku dan pindah ke Korea..hiks..hikss.." Sahut Sana lirih.

Forgive Me [SaTzu] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang