27. Wind

2.6K 270 45
                                    

"Tzuyu..!" tiba2 seseorang memanggil namanya tapi dia bukanlah Mina ataupun Chaeyoung.

"A..ayah?!" Ia menolah ke arah ayahnya.

"Ayahh..ayahh darimana saja..?!" Tzuyu langsung memeluk ayahnya dan menitikkan air mata.

"Maafkan ayah Tzuyu ..ayah harus mengurus sesuatu tadi.." Ia balas pelukan putrinya lembut.

"Bagaimana Sana ayah?! kenapa..kenapa ayah tidak memberitahuku kalau dia akan melakukan operasi sebesar itu..hiks..hiks!" Tzuyu tatap ayahnya dengan mata berlinang.

"Ayah hanya tidak ingin membuatmu bertambah khawatir dengan kondisinya Sana Tzuyu..!"

"Mana mungkin aku tidak khawatir..sekarang dia..dia koma ayahh..dia koma!!" Dia peluk ayahnya erat.  Disaat seperti ini Tzuyu sangat merindukan ibunya, ia sungguh tidak kuasa menahan rasa dukanya.

"Bagaimana bisa dia koma seperti ini dokter? bukankah operasinya berjalan lancar?" tanya Park Jinyoung kepada dokter.

"Iya tuan, tapi sepertinya ada sedikit komplikasi pasca operasi..apalagi menyangkut masalah jantung. Kita hanya bisa berdoa dan menunggu kesadarannya saat ini..!" Jelas dokter.

"Tapi berapa lama dia akan sadar?" tanya ayah Tzuyu lagi.

"Untuk itu saya juga belum bisa memastikannya tuan. Kalau begitu saya permisi dulu, kalau ada apa2 pada Sana atau dia mulai sadar tolong beritahu saya..!"

"Ah iya dokter terima kasih.."

"Tzuyu..kau pasti belum makan kan?" Tanya pria itu pada putrinya yang masih memeluk dirinya.

Tapi Tzuyu dia hanya menggeleng gelengkan kepalanya tanpa bersuara.

"Iya om Jinyoung Tzuyu belum makan sama sekali, bahkan tadi dia sempat pingsan!" ujar Chaeyoung.

"Apa?..kenapa kau tidak makan nak? jangan sakiti dirimu seperti ini..!"

Tapi Tzuyu lagi2 hanya menggelengkan kepalanya.

"Tuan Park..!" Seorang wanita memanggil Park Jinyoung yang sedang menenangkan Tzuyu.

"Jeongyeon?" wanita itu adalah Jeongyeon, orang yang memergoki aksi penembakan Sana.

"Ada apa?" ujar nya lagi.

"Kita harus membicarakan sesuatu..!" Sahut Jeongyeon dengan nada serius.

"Baiklah.."

"Tzuyu ayah ingin mengobrol sebentar dengan rekan ayah..kau tunggulah disini dan jaga Sana ya?!"

Tzuyu lalu melepas pelukannya, namun tatapannya langsung beralih pada Jeongyeon.

"Kau?!"

"Bukankah kau ada diapartement ku saat Sana ditembak?" tanya Tzuyu mengintimidasi.

"Iya!" jawabnya singkat.

"Aku yakin pasti kaulah pelakunya..!!!"

"IYA KANN..!!"

"KAULAH..PELAKUNYA..!!" teriak Tzuyu yang membuat orang2 yang sedang lewat menoleh kearahnya.

Tzuyu memegang kerah baju Jeongyeon erat dengan tatapan mata yang tajam dan tangan mengepal.

Tapi wanita berambut pendek itu hanya diam saja tanpa berkutik sedikitpun.

"Atas dasar apa kau menuduhku sebagai pelakunya nona Chou?!" dengan sangat tenang dia melontarkan kalimat itu pada Tzuyu yang sedang diluputi amarah.

"Aku bahkan yang menangkap pelakunya..!" sambungnya.

"LALU SIAPA PELAKUNYA...SIAPA HAHH?!!" Teriak Tzuyu.

Forgive Me [SaTzu] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang