"Ayah..aku dan Sana ingin menyampaikan sesuatu.." Tzuyu dan Sana menghampiri ayahnya yang sedang bersantai sambil meminum secangkir kopi hangat buatan Sana.
"Hmm iya pas sekali kalian ada disini..ayah juga ingin menyampaikan sesuatu..!" ujar Park Jinyoung lalu meletakkan cangkir yang tadi ditangannya.
"Sebenarnya ayah akan menjodohkan Tzuyu dengan anak teman ayah dalam waktu dekat ini.."
"Dan minggu besok kedua keluarga kita akan bertemu..!" sambungnya sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Tzuyu. Tapi Tzuyu sama sekali tidak menunjukkan wajah senang, bahkan yang tadinya wajahnya berseri malah berubah menjadi pucat pasi.
Begitupun dengan Sana. Awalnya mereka ingin memberitahu ayahnya tentang hubungan mereka tapi secara tiba2 Park Jinyoung ingin menjodohkan Tzuyu.
Seketika keduanya terpukul dengan keputusan sang ayah.
"BWAHAHAHAHA...HAHAHAHA...😂😂" Park Jinyoung lalu tertawa dengn keras ditengah kecemasan keduanya tentang hubungan mereka.
"Wa..wajah kalian lucu sekali hahahahaha...!" bahkan ia tertawa sampai terpingkal pingkal. Entah apa yang ia tertawakan.
"Ayah..ayah..hanya bercanda nak.. :v.. " celetuknya.
"Ayah sudah tahu hubungan kalian berdua..bahkan sejak dulu..!"
"Ayah sudah merestuinya.." senyuman tersunggung dari wajahnya, yang sontak membuat Sana dan Tzuyu melongo.
"HAHH...be..benarkah itu..??!" teriak Tzuyu tidak percaya.
"Iya..benar..ayah harap kalian berdua selalu berbahagia...!"
"Aku menyayangimu ayahh..!" Tzuyu langsung memeluk ayahnya girang.
"Iya anakku yang paliiinnggg ayah sayangi.." ia kecup pucuk kepala putrinya manja.
"Hei..Sana kenapa kau senyum2 saja disana? kemarilah sayang..peluk ayah..!"
Mereka bertiga memberikan pelukan hangat mereka.
"Ayah..adalah yang terbaik di dunia ini..!" Tzuyu sungguh tidak bisa menahan rasa bahagianya saat ini.
Ia lepaskan pelukannya pada sang ayah dan langsung memeluk Sana.
"Kau dengar itu Sana..? Kau tahu betapa bahagianya aku..?"
"Iya Tzuyu..!"
"Ehemmm...ehemm..!"
"Ehehehehe...maafkan aku ayah..!"
"Sudah lah kalian pergi saja sana dan bersenang senanglah..!" ia seolah mengusir kedua gadis itu.
"Baiklah..baiklah..kita akan pergi..daaaa ayah aku mencintaimu mwahh...!" Tzuyu kecup pipi ayahnya lalu melenggang pergi sambil menarik tangan Sana.
"Tzu..yu kita mau kemana?" ujar Sana.
"Kau akan tahu nanti..ayolah..!"
******
"Aku ingin ibu menyaksikan ini, jadi aku mengajakmu kemari..!" Tzuyu mengelus nisan sang Ibu.
"Sana kemarikanlah tanganmu.."
Sana langsung menyodorkan tangannya pada Tzuyu, entah apa yang akan anak itu lakukan.
"Aku ingin ibu jadi saksi hubungan kami.." lalu ia mengeluarkan sebuah kotak kecil indah yang didalamnya berisi sebuah cincin.
Ia sematkan cincin itu ke jari manis Sana. Kali ini Sana tersenyum lebar, karena Tzuyu lah yang memakaikan cincin itu untukknya.
"Kau tahu..ini adalah cincin pernikahan milik ibuku..dia memberiakannya padaku.."
"Dia bilang berikanlah cincin ini pada orang yang sangat ingin kau lindungi, kepada orang yang paling kau sayangi, karena percaya atau tidak cincin ini akan selalu menjaganya..!"
"Dan ibu memberikan ini tepat sebelum malam dia meninggal..!" Tzuyu tatap mata Sana yang mulai berkaca kaca.
Sana peluk Tzuyu dengan sangat erat, ia tidak tahu harus berkata apa lagi.
"Maafkan aku Tzuyu.." hanya kata itulah yang tetpikir olehnya.
"Setidaknya bilang 'aku mencintaimu'aku sudah bosan mendengar permintaan maaf darimu..dasar gadis bodoh..!" ketus Tzuyu.
"Iya..iya Tzuyu sayangku.. aku mencintaimu..!" Sana terkekeh pelan lalu diciumnya Tzuyu dengan lembut.
"Sana sebaiknya kita lakukan dirumah saja, aku takut disini ibu melihatnya :v "ujar Tzuyu cengengesan.
"Oopss..." sahut Sana dengan wajah yang sangat imut.
"Nanti kita kunci pintunya rapat2 supaya tidak ada orang yang masuk..ya..!" ujar Tzuyu kegirangan.
"Dasar..kau!" Sana pukul Tzuyu pelan sambil tertawa.
"Eitss..tapi sebelum kita pulang aku ingin menulis sesuatu di pohon itu.."
"Kau mau menulis apa sih?" tanya Sana kebingungan.
"Lihat saja..!"
Tzuyu keluarkan sebuah pisau kecil dari sakunya kemudian ia mulai membuat sebuah tulisan di kayu pohon yang berada tidak jauh dari makam ibundanya.
"Sa..Tzu.." eja Sana.
"Hah..apa itu SaTzu?!"
"Sana Tzuyu..jadinya SaTzu.." cengir Tzuyu.
"Helehh..bisa saja kau..!"
Lalu mereka berdua tertawa lepas, sambil terus memandangi kata itu.
~SaTzu~
End.....
Hallo semua 😂
ceritanya udah tamat aja nih.. :v
akhirnya satzu berlayar.. 🚩Author mau ngucapin banyak terima kasih sama kalian semua..
buat yang udah baca, vote dan komentar terima kasih atas dukungan kalian semua.. 😊
Apalagi buat yang setia ngikutin cerita ini dari awal sampai akhir, trus sabar nungguin author yang suka telat update 😂
Semoga cerita ini menghibur kalian para satzu shippers :)
Btw rencananya author mau buat cerita baru tapi masih mikir plotnya dulu... 😆
Nah terakhir saya mau tau dong selama kalian baca cerita ini, chapter mana yang paling berkesan dan mengejutkan menurut kalian? klo ada ya :v klo ga ada it's okay.. :) udah ada yang baca aja syukur 😄
Udah itu aja.... :))) have a nice day
sekali lagi terima kasih.. 😊💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me [SaTzu] End
Fanfiction(GxG) "Aku sangat membencinya, tapi kenapa kita harus tinggal bersama?" 9 Maret 2019 - 30 September 2019