7.Ilusi?

2.9K 301 49
                                    

Tzuyu POV

Aku pergi meninggalkan Sana setelah mengatakan sesuatu yang bisa dibilang sangat keterlaluan. Aku memang kejam hanya pada dirinya, setiap mengingat kejadian 'itu' kebencianku padanya semakin tidak tertahankan.

Tapi ketika aku melampiaskannya pada Sana, ada sesuatu yang mengganjal dalam hatiku yang seakan melarangku melakukan hal yang bukan 'diriku'.

Lalu sebuah teriakkan darinya menghentikan langkah panjangku di ambang pintu.

"TZUYU..!! aku...aku..berjanji akan mendaur ulang 'sampah' ini agar menjadi lebih baik dimatamu, sampai kau tidak akan sanggup untuk membuangnyaaa....!!"

Apa? mendaur ulang? dasar omong kosong. 'Sampah' tetaplah 'sampah' dimataku.

Tanpa menoleh padanya lagi, aku melangkahkan kakiku lagi dan menuruni tangga. Namun perkataannya tadi masih terngiang ditelingaku, mendaur ulang? 

Hah..yang benar saja sampai kapanpun perasaan ini tidak akan berubah, hanya kebencian yang aku miliki untuknya.

Tapi bukankah semua perasaan itu adalah 'ilusi'?, perasaan itu bisa hilang dan berubah kapan saja termasuk rasa benci yang aku miliki, bukankah begitu?

"Argghh..lupakan Tzuyu lupakan..jangan memikirkan anak itu lagi..!" Aku menggumam pada diriku sendiri, sambil berjalan menuju lorong sekolah yang nampak sepi.

Aku terus berjalan, sampai langkahku terhenti karena melihat Chaeyoung yang sedang berdiri di depan sebuah ruangan. Bukan berdiri tapi lebih seperti mengintip, ke arah pintu yang sedikit terbuka itu.Kulihat tulisan "Klub Tari" di atas pintunya. Apa yang dilakukan Chaeng disana?

Aku berada tidak jauh darinya, dia bahkan tidak menyadari keberadaanku. Aku dekati dia perlahan, Chaeyoung masih saja melihat kedalam sambil senyum-senyum tidak jelas.

"Ada apa dengan anak itu? Hmmm..aku kagetkan saja dia.." Seringaian 'jahatku' ku pun muncul.

"BOOOO...HAYOOO.. LIHAT APAA?" Teriakku disamping telinganya, aku tidak bisa lagi menahan tawaku melihat ekspresinya..Pffttt...

"EHH COPOT..COPOT..." Dia terkejut bukan main. Baby Chaeng ku lucu sekali.

"IHHH...YODAAA...Cubitt nihh...!!"

"Awww..awww..." Dia malah mencubit diriku.

"Sakit tahu Chaeng...!" Kuelus tanganku yang dia cubit, dia terlalu keras melakukannya.

"Habisnya kau mengagetkanku sihh.." Ujarnya sambil memanyunkan bibirnya, dia lucu sekali kalau sudah begitu. Karena itu, sebagian kecil kebahagiaanku adalah dengan menjahilinya,😂.

"Kau sendiri apa yang kau lakukan disini? Sudah seperti penguntit saja..?!" Lalu aku melirik ke dalam ruangan itu.

"Ehehehe...emmm...itu--" Belum selesai Chaeng menjawab, seseorang membuka pintu itu dari dalam.

"Emm..siapa ya? Kenapa ribut sekali disini?" Ujar seorang gadis dengan rambut hitam sebahu.

"Ehh..ini temanku mengintip dirimu dari lu--" Chaeng dengan cepat membekap mulut ku.

"Benarkah?" Dia nampak sedikit melebarkan matanya, setelah mendengar pernyataanku.

"Kenapa kau tidak bilang, masuk saja tidak apa2 aku sedang latihan menari.." Dia bahkan tidak merasa kesal karena kita berdua yang menggangu latihannya, nada suaranya juga sangat lembut.

Mendengar ajakannya kulihat senyuman lebar terukir dari bibir Chaeng, tanpa pikir panjang di masuk mengikuti gadis itu. Dia bahkan melupakan diriku. Sebenarnya siapa dia? Aku belum pernah melihatnya, tapi sepertinya dia adalah kakak kelas.

Forgive Me [SaTzu] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang