Sana POV...
Aku mulai terbangun dari alam mimpiku. Kukerjapkan mataku perlahan, sambil meregangkan badanku.
"Awww.." Punggungku terasa sakit. Ini pasti karena aku tidur di sofa. Aku bangun dan menyibak selimutku.
"Ehh selimut? Kapan aku memakai selimut? Bantal juga?" Perasaan kemarin tidak ada.
Apa jangan2 Tzuyu yang memakaikanku ini?
Kalau itu memang benar betapa bahagianya aku. Tidak mungkin kan selimut dan bantal ini berjalan sendiri.
Ternyata dia sangat perhatian. Pikirku sambil tersenyum.
Langsung kurapikan bekas tempat tidurku. Kemudian mandi dan memasak untuk Tzuyu. Ini masih jam 5 pagi, Tzuyu masih belum bangun.
Beberapa saat setelah aku selesai memasak, terlihat Tzuyu keluar dari kamarya. Dia bilang dia lapar dan langsung menyikat nasi goreng buatanku.
Senangnya dia sangat menyukai masakanku.
Selesai makan dia langsung pergi ke toilet untuk menyegarkan badannya. Dan aku duduk di sofa, mencoba untuk mengobti punggungku yang sakit. Aku berusaha keras tapi tanganku tidak kesampaian menjangkau tempat rasa sakitnya.
"Kau sedang apa?" Tiba2 Tzuyu datang dari arah belakangku.
"Ohh..ini punggungku sakit ,sepertinya salah tidur. Aku sedang berusaha mengoleskan balsam tapi sepertinya sulit.." Ujarku.
"Sini biar aku oleskan!" Dia menyambar kotak balsam yang ada di tanganku.
Lalu dia menyuruhku untuk menaikkan bajuku.
Ehh yang benar saja?
Bagaimana kalau dia melihat bekas lukaku?Aku berusaha menolak tapi dia bersikeras dan malah melakukannya paksa. Kemudian dia terdiam sesaat. Aku tidak melihat wajahnya karena aku membelakanginya. Dia pasti sangat kaget saat ini, melihat bekas luka yang 'mengerikan' ini.
Beberapa saat kemudian kurasakan sesuatu yang hangat dipunggungku. Dia mengoleskan balsam padaku dengan sangat lembut.
"Malam ini kau tidur di kamarku saja!"
Kata2 nya membuat mataku membelalak.Ehh serius dia mengizinkanku tidur dikamarnya? Bersamanya? Berdua? Apa yang harus aku lakukan?
Jantungku terpacu lebih cepat.
Ada apa denganku? Itu hal yang biasa kan, tidur bersama dengan saudari mu.
"Kau tidak kuliah?" Sambungnya lagi.
"Iya, aku akan kuliah di kampus yang sama denganmu.."
"Ohh" Sahutnya datar.
Kalau dulu dia sangat tidak suka aku satu sekolah dengannya, tapi sekarang sepertinya berbeda."Kau kuliah jam berapa?" Tanyaku.
"Jam 9"
"Apa aku boleh ikut denganmu?"
"Terserah"
Walaupun jawabannya datar tapi itu sudah cukup membuatku senang.
______
Sekarang aku dan Tzuyu sedang dalam perjalanan ke kampus. Selama perjalanan dari apartemen sama sekali tidak ada percakapan diantara kami. Dia hanya fokus ke jalanan didepannya, sungguh membosankan untukku. Tzuyu juga menyetir sangat lambat, sudah seperti siput saja.
"Ngomong2 kau kuliah jurusan apa?" Tiba2 Tzuyu memecah keheningan dengan bertanya lebih dulu padaku.
"Aku jurusan kedokteran"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me [SaTzu] End
Fanfiction(GxG) "Aku sangat membencinya, tapi kenapa kita harus tinggal bersama?" 9 Maret 2019 - 30 September 2019