06. 《우리는》 || We Are pt.2

37 9 0
                                    

🌹🌌We Are🌌🌹
↪▫▪▫🌷▫▪▫↩

🌹✳▫▫▫▪~~↕《✴↕🌷↕✴》↕~~▪▫▫▫✳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
🌹
✳▫▫▫▪~~↕《✴↕🌷↕✴》↕~~▪▫▫▫✳

Memantaumu itu rasanya seperti sedang menikmati yang namanya cinta dalam diam

✳▫▫▫▪~~↕《✴↕🌷↕✴》↕~~▪▫▫▫✳
🌹
.
.
.
.
________________________________

👑

____________

"Aku tidak merindukanmu, Bitna-ya."
____________

Aku ingat yang waktu itu, saat kamu berbicara seolah-olah kamu ingin ia menjauh darimu. Lalu, apa yang gadis itu lakukan sekarang? Apakah ia ingin balas dendam? Atau... dia sungguh ingin merebut perhatianmu kembali?

“Apakah ia ingin menggoda cinta sejatiku?” Lagi-lagi aku menggumam sambil memendam rasa cemburu, sekaligus mencoba untuk meredam amarah yang sejak tadi terus menggelora di dalam dadaku. Sembari memperhatikan gerak-geriknya, sudut mataku langsung saja membentuk sudut yang sangat tajam. Kedua tanganku kulipat di depan dada, sengaja memperhatikannya sambil mendongakkan dagu hingga aku nampak seperti seorang istri yang akan melabrak wanita perusak rumah tanggaku.

“Aku beli Banana Milk Binggrae lagi,” katanya, sambil menyeringai lagi padamu.

Aku benar-benar kesal melihat ini, aku bahkan sampai mendecakkan lidah berulangkali. Melihat bibirmu yang tersenyum begitu ramah padanya benar-benar membuatku ingin menangis. Kamu memang belum tahu, atau mungkin juga sedang tidak ingin tahu. Senyuman sederhana semacam itu, sangat ingin aku dapatkan darimu.

“Sepertinya sudah lama aku tidak membeli minuman ini.” Jemarinya bergerak dengan lambat ketika menyematkan beberapa helai rambutnya ke belakang daun telinga. Lalu, dia menatapmu lagi. “Sudah lama tidak bertemu... Daniel-ssi.”

Aku bisa paham betapa kagumnya dirimu terhadap penampilannya, namun ketika ia bertanya, “apakah kau tidak merindukanku?” Kamu langsung menjawabnya dengan jelas. “Tidak,” katamu.

Wanita yang bernama Jung Bitna ini sempat tertegun, namun kemudian ia tersenyum lagi padamu. Entah kenapa, aku merasa bahwa saat ini ia sedang berusaha keras menggodamu. Ia juga tertawa kecil sambil berkata bahwa kau sedang bercanda. Akan tetapi, sedetik setelah itu kamu langsung menjawabnya lagi. Kamu bilang padanya bahwa kamu tidak bercanda dan sedang tidak ingin bercanda. Kamu hanya melayaninya sebagai pelanggan, bukan melayaninya sebagai orang yang kamu kenal. Dan dari matamu jelas sekali terlihat kalau kamu tidak ingin menganggapnya sebagai orang yang pernah kamu kenal. Syukurlah, perilakumu terhadapnya kali ini telah membuat amarahku mereda. Rupanya, awalnya kamu memang terpesona dengan penampilannya. Kamu sebenarnya kagum dengan wanita yang mempunyai postur tubuh indah seperti itu. Namun, ketika kamu sadar bahwa wanita itu adalah Jung Bitna, kamu langsung enggan mengenalinya. Bahkan sampai wanita itu keluar dari supermarket pun, kamu tidak mau menatapnya lama-lama, apalagi memperhatikannya dari jauh. Kamu berpikir bahwa bekerja seharian di sini pun itu sudah membuatmu merasa sibuk dengan diri sendiri, jadi kamu juga sedang tidak ingin dibuat semakin sibuk oleh wanita sepertinya. Lagipula, kamu tidak suka wanita yang sexy.

𝐒𝐏𝐑𝐈𝐍𝐆 𝐁𝐑𝐄𝐄𝐙𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang