#3 springbreeze 02-07-2019
11-07-2019
02-08-2019
#3 tags 11-07-2019
#8 trending 11-07-2019
✔[ R E V I S I : 17 Februari 2019 ]
✔Menggunakan bahasa baku, disertai terjemahan kosa kata di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . 🌹 ✳▫▫▫▪~~↕《✴↕🌷↕✴》↕~~▪▫▫▫✳
"Jangan terlalu ragu untuk menunjukkan betapa cantiknya dirimu di hadapanku."
✳▫▫▫▪~~↕《✴↕🌷↕✴》↕~~▪▫▫▫✳ 🌹 . . .
___________________________________
✨
Malam:
Malam ini adikku pergi menemui seseorang di sebuah taman yang sepi. Orang itu memakai Puffer Jacket berwarna putih dengan sedikit penghangat di bagian leher berupa bulu-bulu halus yang juga berwarna putih di sana. Salju masih bertaburan di sekitar mereka, namun kali ini gerakannya sedikit berbeda dari yang kemarin. Aku bisa tebak, Jinyounglah yang melakukannya. Iya, dia sengaja memperlambat waktu saat gadis itu tersenyum menatap langit. Jantungnya berdebar untuk yang pertama kalinya setelah sekian lama ia menanti datangnya seorang kekasih. Debaran itu tak memiliki tempo yang sama dengan apa yang gadis itu lihat sekarang, namun temponya bisa semakin cepat jika waktu masih bersedia untuk bertahan dan membuat Jinyoung tertegun dengan senyumannya. Adikku ini pasti sudah tidak kuat dengan apa yang sedang terjadi pada jantungnya itu, makanya ia langsung saja menjentikkan jarinya dan takk!!
“Apa yang kau lihat sekarang sampai kau tidak bisa berhenti tersenyum seperti itu?” Begitu Jinyoung selesai memandangi Sakura, pertanyaan tersebut langsung saja terdengar oleh telinga Sakura yang mulai memerah akibat kedinginan. Jinyoung tersenyum dengan wajah Sakura yang berubah menjadi pucat. Dengan malu-malu, Jinyoung melepaskan topi coklatnya lalu memasangkannya ke kepala Sakura. Entah sudah berapa lama ia mulai menyukai gadis itu, tapi rasanya baru malam ini laki-laki itu berdebar untuk seorang gadis yang baru ia kenal. “Aku pikir malam ini tidak ada bintang di langit, lalu hal apa yang sedang kau pikirkan sekarang?”
Sakura menoleh masih dengan senyumannya yang manis. Ia membenarkan posisi topinya, lalu berkata “aku hanya sedang memikirkanmu.”
Jinyoung sedikit terkejut dan dia jadi tersipu malu dengan kalimat Sakura yang terdengar seperti menggodanya. Namun di situ ia hanya diam dengan senyuman yang nampak serasi dengan gadis di sampingnya. Sementara itu, Sakura tertawa ringan melihat wajah Jinyoung yang terlihat sangat tampan saat ini. Namun terlepas dari itu, Sakura kembali menatap langit malam yang sepi tanpa bintang ataupun awan, hanya salju bertebaran yang dapat ia lihat. Semua itu adalah hal yang menarik untuk ia perhatikan, meski di dekatnya ada hal yang lebih menarik dari pada langit. Yaitu, butiran salju yang hinggap di sekitaran rambut Jinyoung. “Aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa bahwa waktu sedang melambat beberapa menit yang lalu,” katanya, sambil membersihkan salju-salju tersebut dari kepala Jinyoung.