𝐒𝐏𝐑𝐈𝐍𝐆 𝐁𝐑𝐄𝐄𝐙𝐄

03. 《어스름》 || Twilight

🌹🌌Twilight🌌🌹
↪▫▪▫🌷▫▪▫↩

Lee Euiwoong: "Ini adalah hari pertama kita bertegur sapa."

____________________
.
.
.
🌹

✳▫▫▫▪~~↕《✴↕🌷↕✴》↕~~▪▫▫▫✳

Terima kasih karena telah membuatku gugup

✳▫▫▫▪~~↕《✴↕🌷↕✴》↕~~▪▫▫▫✳

🌹
.
.
.
___________________________________

👑

Nama yang sedang terngiang di pikiran Lee Euiwoong saat ini adalah Ahn Yujin. Ketika suasana sekolah sedang berisik tidak keruan, ia hanya memangku dagunya dengan tangan sambil memandangi wajah Yujin yang sedang fokus menyelesaikan permasalahan matematikanya di meja seberang. Buku-buku yang tertumpuk dengan rapi itu senantiasa menjadi penghias kecantikan Yujin dan menambah kesan idaman untuk dijadikan seorang kekasih. Bagi Euiwoong, wanita cantik sekaligus cerdas adalah salah satu anugerah yang harus diperjuangkan selagi belum dimiliki oleh orang lain. Iya, hari ini pun ia sedang jatuh cinta pada gadis cantik sekaligus cerdas di sekolah, gadis yang pernah ia ceritakan padamu.

"Hei." Seseorang menepuk bahu Euiwoong secara tiba-tiba. "Tidak keluar?" Tanyanya. Ralat, maksudnya adalah pergi ke luar kelas. Remaja yang telah menurunkan tangannya dari dagu ini buru-buru menggeleng. "Kenapa? Tidak seperti biasanya," lanjut Ahn Hyungseob.

Iya, remaja yang tengah berdiri di sebelah Euiwoong itu bernama Ahn Hyungseob. Dia adalah sahabat Euiwoong sejak mereka masih duduk di bangku SMP. Persahabatan mereka sudah bisa dibilang sebagai persahabatan yang membuat iri orang-orang. Bagaimana tidak? Mereka bahkan selalu bepergian bersama dan sudah seperti saudara kandung. Ibu Euiwoong pun sudah mengenal Hyungseob dengan sangat baik. Dan mereka juga sudah berjanji satu sama lain untuk tidak pernah bertengkar. Jika ada masalah, lebih baik diceritakan dan dicari solusinya. Akan tetapi, bagaimana jika saat ini mereka tengah menyukai gadis yang sama? Tentu akan sulit bagi mereka untuk tidak terpengaruh dengan persoalan cinta. Sementara Hyungseob sudah tahu kalau Euiwoong menyukai Yujin, namun ia tetap berusaha tegar menanggapi hal ini. Bersusah payah sudah ia menutupi perasaannya, tapi tetap saja perasaannya terhadap Yujin tak bisa berubah. Nampak seperti orang payah ia ketika sedang sendirian di rumah. Tak henti-hentinya ia kesal pada dirinya sendiri kenapa ia juga harus menyukai Yujin. Nyatanya, menjaga hubungan persahabatan tak semudah menyukai seseorang.

Hyungseob paham kalau saat ini Euiwoong sedang memperhatikan wajah Yujin dari kejauhan, namun ia hanya berusaha untuk diam dan menahan amarahnya sendiri. Ia lantas meminum air mineral yang ia beli tadi sebelum ia memasuki kelas. Hari sudah semakin sore, jadi ia pun sudah mulai kelelahan menahan emosinya dari pagi. Ia meminum minumannya berkali-kali. Sampai akhirnya minuman itu benar-benar habis, ia jadi tertegun dengan dagunya yang terlihat sangat basah. Keringatnya mulai mengucur dari dahi ke pelipis, itu pasti karena tadi ia sempat bermain basket di luar. Perdana, hari ini ia tidak bermain basket bersama Euiwoong. Ia juga pergi ke kantin sendirian. Dan ada kemungkinan juga, ia akan berbicara sendirian. Benar, bukankah Euiwoong belum menjawab pertanyaannya? Jelas sekali kalau sedari tadi anak itu hanya sibuk memandangi Yujin. Dan ia pula sudah terlanjur sibuk dengan dirinya sendiri, sibuk mengamati sesuatu yang membuat ia kesal.