Beautiful Lie

21.7K 1.4K 21
                                    

"Angga! Ini bukan waktunya untuk bercanda seperti itu, kita pulang sekarang" ajak Fiola memaksa

"Tidak! Aku tidak mau pulang,lebih baik aku meninggal saja sekarang di sini" ancam Angga membuat Fiola menganga kaget

"Angga!" jerit Fiola jengkel nyaris berteriak, Angga makin berakting kesulitan bernafas membuat Fiola benar-benar cemas

"Ok! Ok! Aku berjanji akan menikah dengan kamu, jadi bisa kita pergi mencari apotik terdekat sekarang" tanya Fiola penuh harap

“berikan aku nafas buatan saja” pinta Angga sambil memegang dadanya dengan wajah kesakitan membuat Fiola terngangakaget

“apa?” tanya Fiola kaget tidak percaya dengan permintaan Angga

“cepat! Kita tidak punya banyak waktu lagi! Kamu ingin aku meninggal sekarang? Sesak,, sakit” pinta Angga dengan nafas yang di buat terengah-engah

Fiola menatap Angga ragu dan berat hati, kedua tangan Fiola perlahan memegang pipi Angg

Fiola memejamkan mata sebentar kemudian mendekatkan bibirnya ke bibir Angga untuk memberi nafas buatan, tapi seketika Fiola terdiam membeku dengan detak jantung yang tidak menentu saat dengan santainya Angga melumat bibir Fiola lembut, tangan Fiola yang semula memegang pipi Angga terturun begitu saja karena lemas

Fiola nyaris tidak bisa berbuat apa-apa karena terlalu kaget

Kedua tangan Angga memegang kepala Fiola saat Angga melumat bibir atas dan bawah Fiola secara bergantian

Fiola masih terdiam kaku hingga Angga melepaskan ciuman dengan seringaian

“cimuan pertama?” tanya Angga pelan membuat Fiola seolah tersadar, Fiola langsung menatap Angga tajam

“Angga!” jerit Fiola jengkel sambil menjambak rambutnya dengan kencang

"ARGHH! SAKKIT! FIOOO!!! AMPUN!!!!!” teriak Angga kesakitan langsung menangkap tangan Fiola yang tengah menjambak rambutnya

Angga mencengkam tangan Fiola kuat untuk menghentikan keganasan tangan Fiola yang bisa membuat Angga botak saat itu juga

Keadaan jadi sepi karena hal itu, keduanya saling bertatapan, secara perlahan Angga mendekatkan kembali wajahnya ke wajah Fiola, refleks Fiola memejamkan matanya erat takut jika Angga menciumnya lagi, hal itu membuat Angga tersenyum senang

“jadi kamu berharap aku cium lagi??” tanya Angga membuat Fiola sontak membuka matanya dan menatap Angga yang sedang terkekeh dengan kesal

“Angga!” jerit Fiola jengk sambil melepaskan tangannya dari genggaman Angga, Angga masih terkekeh geli membuat Fiola kesal

"Dasar penipu!" ujar Fiola jengkel

***

Keluarga Yudha dan Rizki kembali berkumpul, kali ini dengan formasi lengkap.

Akila dan Radit ikut bergabung dalam perkumpulan keluarga yang rutin di lakukan 2 kali dalam sebulan itu

Saat kedua keluarga itu sedang menyantap hidangan yang tersedia, Angga perlahan berdiri membuat Fiola yang duduk di samping Angga menatap Angga heran

"Kamu kenapa? Sakit kamu kambuh?" tanya Fiola sedikit cemas membuat Angga tersenyum, Angga kemudian mengedarkan pandangan ke arah sekeliling meja, melihat baik keluarganya maupun keluarga Fiola nampak sedang menyantap makanan mereka dengan lahap

"Ehm, mohon perhatiannya sebentar" pinta Angga membuat fokus semua keluarga langsung mengarah ke Angga

"Ada apa Angga?" tanya Yudha penasaran dengan apa yang ingin dikatakan putranya itu

"Aku memutuskan untuk menikah" ujar Angga mantap membuat kedua buah keluarga itu lumayan kaget

"Menikah?" tanya Ana memastikan
Angga mengangguk mantap

"Menikah dengan siapa dek? Memangnya ada perempuan yang mau menikah dengan pria yang sudah sekarat seperti kamu?" tanya Adila membuat Radit tertawa pelan

Angga mengabaikan perkataan yang mencemooh dari kakaknya itu, Angga sedikit menundukan tubuhnya dan meraih jemari Fiola, menarik tubuh Fiola untuk ikut berdiri seperti dirinya, Fiola terpaksa berdiri dengan wajah bingung
Yudha menaikkan sebelah alisnya melihat tingkah Angga itu

"Aku dan Fiola, kami berdua memutuskan untuk menikah" jelas Angga mantap membuat kedua keluarga itu kaget

Fiola apalagi, Fiola langsung melotot tajam ke arah Angga

"Apa?" tanya Fiola tidak terima
Rani bertepuk tangan heboh sambil tersenyum lebar

"Akhirnya! Akhirnya kita menjadi besan juga An!" ujar Rani begitu semangat membuat Ana mendengus pelan

"Jadi kalian semua setuju dengan keinginan kami?" tanya Angga memastikan

"Tunggu!" ujar Fiola nyaris berteriak sebelum keluarganya sempat menjawab

"Kita perlu bicara berdua" ujar Fiola langsung menarik tangan Angga menjauhi tempat perkumpulan keluarga itu

Tbc

Pasien Super Hot! (Hot Wedding 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang