Keluarga Besar Kita

27.7K 1.5K 22
                                    

Berharap sih semoga banyak yang suka hot wedding 3 ini

Amiiiin

Kalau banyak typo dan para readers menyadari kasi tau aja sama author biar author perbaiki

Author senang dan berterima kasih ada yang mau ngoreksi in kesalahan author entah itu pada kata, kalimat atau apapun

Maklum aja author kadang suka banyak khilafnya 😁😁😁😁

Happy reading

***

"Kamu mau kan tetap bersama aku sampai ajal menjemputku” tanya Angga penuh harap, berharap kalau wanita yang di cintainya itu akan menemaninya hingga ajal menjemput, tapi bukannya langsung menjawab, Grasia malah terdiam sejenak

“Aku....aku tidak bisa Ga, aku tidak mau terluka karena kepergian kamu, kalau kita menikah yang dirugikan itu aku Ga, aku akan menjadi janda muda dengan cepat dan itu tidak adil untuk aku” jelas grasia membuat Angga terdiam kaget, tidak menyangka dengan jawaban Grasia

"Lebih baik, sebelum kita saling menyakiti, kita akhiri hubungan kita ini sekarang Ga, aku tidak bisa bertahan dengan pria yang sebentar lagi akan meninggal, aku tidak sanggup Ga, aku tidak kuat” ujar Grasia sambil beranjak pergi

Angga hanya bisa terdiam kaku melihat kepergian Grasia, masih tidak percaya pada pendengarannya

Lamunan Angga tentang masa lalunya buyar seketika saat pintu kamarnya diketuk pelan

“Ga, turun, makan malam spesial” teriak Adila semangat membuat Angga menghembuskan nafas lelah dan beranjak dari baringnya

Angga kemudian melangkah gontai keluar dari kamar dan berjalan menuju taman yang sedang berlangsung acara makan malam bersama secara rutin 2 tahun belakangan ini

Pada malam minggu biasanya makan malam bersama di adakan antara keluarganya dan keluarga Fiola karena ibu mereka berdua adalah teman baik walaupun status sosial agak berbeda

keluarga Angga berasal dari keluarga berkecukupan sedangkan keluarga Fiola adalah keluarga yang kaya raya

Ayah Angga yaitu Yudha seorang arsitek yang sukses dan ibunya memiliki sebuah cafe

Angga memiliki kakak kembar bernama Akila dan Adila. Akila sudah menikah dengan seorang dokter. Sementara Adila masih sendiri.

Sedangkan ayah Fiola yaitu Rizki, berasal dari keluarga kaya yang memiliki perusahaan, dan ibu Fiola, Rani adalah seorang ibu rumah tangga

Fiola memiliki seorang saudara kandung laki-laki yang 1 tahun lebih tua dari Angga dan masih sendiri.

Malam ini Akila dan suaminya tidak dapat hadir, begitu pula Radit.

Angga duduk disamping Fiola yang sedang menyantap makanan nya
“Kenapa kamu lama sekali keluar dari kamar? Sedang menonton video porno ya?” tanya Rizki pada Angga membuat Fiola mendelik jengkel ke arah ayahnya yang memang kalau berbicara itu tidak pernah menggunakan penyaringan, sementara Angga hanya tersenyum kaku dengan pertanyaan aneh itu

“Oh ya Fio, kamu kan sudah dewasa sekarang, kapan kamu mau menikah?” tanya Yudha membuat Fiola memaksakan untuk tersenyum atas pembahasan masalah pasangan

"Sebelum menanyakan hal itu pada Fio, lebih baik papa menanyakan itu pada kak Adila saja dulu, kak Adila kan juga belum memiliki pasangan hidup, masapapa tidak khawatir kalau kak Adila akan menjadi perawan tua” ujar Angga membuat Adila langsung melotot tajam ke arah adik bungsunya itu

“Lagian kalau Fio, mana ada sih pria yang mau dengan wanita jadi-jadian seperti dia” ujar Angga sambil tersenyum meremehkan ke arah Fiola, membuat Fiola mendelik jengkel ke arah Angga

"Kak Adila, enaknya pria sekarat satu ini kita apakan ya" ujar Fiola jengkel dengan perkataan Angga yang sangat meremehkan pesonanya itu

"Kita mutilasi saja, kamu setuju kan calon adik ipar" ujar Adila semangat membuat Fiola langsung mengalihkan tatapannya ke arah Adila

"Kakak!" protes Fiola yang tidak terima selalu di sebut sebagai calon adik ipar oleh Adila

Fiola kemudian menoleh ke arah Angga lagi

“Lagian kamu juga sih, sesama orang yang dibuang tidak boleh saling menghina ya” protes Fiola membuat Angga langsung menatap Fiola tajam, mencoba mengintimidasi Fiola dengan tatapan matanya, tapi bukannya takut, Fiola malah menatap mata Angga tidak kalah tajam

“Ehm! tante maunya sih kamu sama Fiola menikah saja, tante setuju sekali, bagaimana? Kamu mau tidak? Dari dulu tante itu ingin sekali menjodohkan Radit dengan Akila atau Adila, sayangnya baik Akila maupun Adila tidak suka daun muda, jadi harapan tante pernah pupus, tapi ketika Fiola lahir harapan tante untuk bisa berbesan dengan mama kamu seolah terwujud,, tante itu ya, ingin sekali menjadikan kamu sebagai menantu tante” jelas Rani begitu antusias membuat Fiola membulatkan matanya lebar

"Mami!" protes Fiola tidak terima membuat Yudha terkekeh, Ana hanya bisa mendengus pelan melihat kelakuan sahabatnya yang tidak pernah berubah dari dulu, masih suka seenaknya

“Ma, siapa sih yang mau menikah dengan orang yang sudah mau meninggal, nanti bisa-bisa Fio menjadi janda dalam waktu cepat lagi, kan rugi ma” gerutu Fiola membuat Angga menjitak kepala Fiola dengan kerasnya

"Angga! Sakit!” jerit Fiola memprotes sikap Angga dan menatap Angga dengan jengkel, sementara Angga memamerkan senyuman kepuasan

“Sepertinya memang benar deh apa yang tante Rani bilang tadi, kalian berdua itu memang pasangan yang serasi, cocok!” komentar Adila semangat membuat Fiola dan Angga menatap Adila jengkel, sementara Rani mengangguk mantap

“Kenapa kalian berdua tidak pacaran saja, coba kalian berdua ingat-ingat lagi, pertama kali kalian berdua bertemu saja, kalian berdua itu sudah terlihat romantis, so sweet sekali” komentar Adila lagi masih dengan semangat menggebu-gebu membuat Fiola mendelik jengkel

“Romantis dari mananya? Seorang pria gagah mendorong seorang gadis mungil ke arah perampok itu kakak bilang so sweet?!” protes Fiola kesal, tidak terima insiden aneh pertemuan pertamanya dengan Angga

Tbc

Pasien Super Hot! (Hot Wedding 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang