"Kamu marah?" tanya Adila waspada
"Yah, bagian saat kakak menukar hasil tes kesehatan ku dan saat kakak mengirim surat teror untuk Fio, aku marah dengan bagian itu, karena kalian membuat aku maupun Fio nyaris kehilangan semangat untuk hidup" ujar Angga membuat Adila merasa benar-benar bersalah
"Tapi aku juga harus berterima kasih karena berkat kalian aku bisa menikah dengan Fio" ujar Angga membuat Adila sedikit lega
"Jadi, kamu tidak marah kan?" tanya Adila penuh harap
"Tentu saja tidak" jawab Angga santai membuat Adila menghela nafas lega
"Syukurlah, kamu memang adik kakak yang paling baik" ujar Adila memuji membuat Angga tersenyum penuh rencana
"Tapi aku akan memberitaukan kelakuan kakak ini pada mama dan papa" ancam Angga membuat Adila menganga kaget
"Apa?!" teriak Adila tidak percaya membuat Angga tersenyum
"Tapi aku bisa saja tutup mulut dengan 1 syarat" ujar Angga membuat Adila menatap Angga curiga
"Syarat? Apa syaratnya?" tanya Adila cemas
"Aku ingin kakak membelikan aku mobil sport keluaran terbaru" ujar Angga santai membuat Adila ternganga kaget
"Apa? Kamu gila! Dari mana kakak punya uang sebanyak itu untuk membeli mobil sport!" teriak Adila tidak terima membuat Angga tersenyum penuh kemenangan
"Ya sudah kalau kakak tidak mau, aku akan memberitaukan papa dan mama sekarang tentang semua perbuatan kakak itu" ancam Angga membuat Adila panik
"Oke! Oke! Kakak akan membelikan kamu mobil sport itu!" ujar Adila putus asa membuat Angga tersenyum senang
"Nah begitu dong kak, kakak memang saudara ku yang baik hati" ujar Angga sambil berlalu pergi membuat Adila menggeram jengkel
"Dasar adik durhaka!" geram Adila benar-benar kesal
"Bukannya kamu duluan yang menjadi kakak yang durhaka" ujar Radit membuat Adila langsung menatap Radit jengkel
"Jika tau aku akan merugi besar seperti ini, lebih baik aku terima saja saat tante berniat menjodohkan aku dengan kamu" ujar Adila jengkel
"Eits, tapi kan belum tentu aku mau dijodohkan sama kamu Dil" ujar Radit membuat Adila melotot tajam
"Radit!" jerit Adila jengkel membuat Radit terkekeh geli
Dari kejauhan Rani menatap interaksi Adila dan Radit dengan senyuman senang
"Padahal aku berharapnya mereka berdua yang berjodoh" ujar Rani kemudian mengalihkan tatapannya ke arah Angga dan Fiola yang tengah bersenda gurau
"Tapi jika mereka berdua yang berjodoh tidak masalah juga, mereka pasangan yang manis" puji Rani sambil tersenyum lebar
***
Fiola baru saja membuka pintu rumahnya dan langsung melihat sebuah kertas yang terletak di lantai teras
Fiola menatap kertas itu ragu"Kok perasaan aku tidak enak ya" ujar Fiola sambil meraih kertas itu dan membukanya perlahan
Setelah lipatan kertas itu terbuka, tampaklah sebuah tulisan yang ditulis entah menggunakan darah atau tinta merah, karena memang tulisan itu berwarna merah
"Kan sudah aku duga" ujar Fiola lesu saat menyadari dugaannya tepat
Sepasang tangan kokoh melingkar mesra di perutnya
Angga memeluk Fiola dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu Fiola, ikut membaca kalimat yang tertulis di kertas yang tengah Fiola pegang
"JAUHI ANGGA! KAMU TIDAK PANTAS UNTUK ANGGA!" ujar Angga sambil membaca kalimat itu
"Wow, ternyata aku punya penggemar rahasia yang fanatik ya, tidak di sangka ketampananku membuat orang lain seaneh ini" ujar Angga nampak bangga jika memiliki penggemar rahasia
Fiola menolehkan kepalanya dan menatap Angga jengkel"Istri kamu di teror dengan surat ancaman seperti ini, tapi kamu malah bangga memiliki penggemar rahasia seperti ini?" tanya Fiola tidak percaya membuat Angga terkekeh
"Jadi kamu maunya aku bertindak bagaimana? Melaporkannya ke polisi?" tanya Angga sambil menaik turunkan alisnya membuat Fiola mendengus jengkel
"Apa sih yang aku harapkan sebenarnya" guman Fiola jengkel karena sudah menikah dengan pria seperti Angga yang berbeda dari pria kebanyakan
Pria lain jika mendapati orang yang mereka cintai di teror dengan surat ancaman seperti itu akan langsung naik darah dan mencari si peneror sampai ke ujung dunia demi orang yang dicintainya.
Tapi Angga, jangankan untuk menampilkan wajah murka, tapi malahan bertanya apa yang Fiola inginkan terhadap si peneror itu
"Dasar tidak punya inisiatif" guman Fiola pelan membuat Angga terkekeh
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasien Super Hot! (Hot Wedding 3)
RomansaIni bukan lagi kisah pasangan romantis Yudha dan Ana. Juga bukan kisah pasangan hot Rizki dan Rani. Tapi ini kisah anak-anak mereka. Dan juga tentang obsesi Rani yang ingin menjodohkan anaknya dan anak Ana. *** Saat dokter memvonis Angga mengidap pe...