"Mami merasa seperti dejavu, dulu mami juga pernah mengantarkan ibu mertua kamu saat menikah" ujar Rani membuat Fiola hanya tersenyum pelan karena gugup
Rani menggenggam jemari putrinya lembut
"Tenanglah sayang, mami yakin Angga bisa menjadi suami yang baik untuk kamu" ujar Rani menenangkan membuat Fiola mengangguk mantap
Fiola, Rani, Naini dan Naomi sampai di tempat acara.
Semua mata langsung memandang ke arah mereka membuat Fiola makin gugup.
Angga begitu terpukau melihat penampilan istrinya yang begitu memukau. Angga tidak sabar untuk menjadika Fiola miliknya seutuhnya
"Ck! Tidak ayah, tidak anak, mereka berdua sama saja, tidak bisa mengendalikan tatapan mata mereka" gerutu Rani tidak habis pikir melihat tatapan menantunya, Angga, yang seolah ingin menerkam putrinya saat itu juga
Rani membantu Fiola duduk di samping Angga, Angga masih begitu terpesona dengan penampilan Fiola, sementara Fiola gugup dan salah tingkah saat di tatap seperti itu
"Dandanan ku norak ya Ga?" tanya Fiola sambil berbisik pelan
"Hm" jawab Angga pelan berusaha mengendalikan diri
Yudha menepuk pundak Angga sambil tersenyum geli, Angga menolah ke arah ayahnya
"Sabar, akan ada indah pada waktunya" ujar Yudha membuat Angga tersenyum malu
"Terlalu jelas terlihat ya pa?" tanya Angga merasa malu membuat Yudha terkekeh
"Tidak masalah, papa juga menatap mama kamu dengan tatapan seperti itu saat menikah" ujar Yudha membuat Angga ikutan terkekeh
***
"Wah, adikku itu memang sangat beruntung, lihat saja istrinya secantik ini" ujar Adila kagum melihat penampilan Fiola yang sudah mengenakan gaun pengantin sederhana bewarna putih
Fiola hanya bisa tersipu malu mendengar pujian dari kakak iparnya itu
"Calon adik ipar yang sekarang menjadi adik ipar" ujar Adila riang
Pintu ruangan terbuka membuat Adila dan Fiola menoleh ke arah pintu, sosok mantan kekasih Angga berdiri di depan pintu dengan begitu canggung
"Hai mantan calon adik ipar" sapa Adila ramah membuat Grasia tersenyum canggung
"Kakak pergi dulu ya" ujar Adila sambil beranjak keluar dari ruangan itu, Grasia memasuki ruangan itu dengan begitu canggung
"Ehm, selamat ya" ujar Grasia membuat Fiola tersenyum lebar
"Terima kasih" ujar Fiola sedikit bingung harus berbuat apa, mengigat Fiola tidak begitu mengenal Grasia, Fiola hanya tau kalau Grasia mantan kekasih Angga, selebihnya Fiola tidak begitu tau
"Kamu sendiri datang kemari?" tanya Fiola berbasa basi
Grasia memaksakan diri untuk tersenyum
"Aku gagal menikah" ujar Grasia membuat Fiola makin bingung harus berbuat apalagi
"Oh" hanya kata itu yang bisa Fiola keluarkan untuk menanggapi kalimat gagal menikah yang Grasia lontarkan
"Mungkin ini karma karena aku meninggalkan Angga di saat Angga terpuruk" ujar Grasia sambil tersenyum miris
"Aku benar-benar bodoh saat itu, bisa-bisanya aku melepaskan pria yang sangat aku cintai hanya karena dia akan meninggal, seharusnya aku mendampingi Angga sampai akhir hayatnya" ujar Grasia seolah tidak begitu perduli apakah Fiola akan merespon atau tidak
Grasia kemudian menatap Fiola penuh harap
"Fio, aku yakin Angga masih mencintaiku, aku yakin Angga menikahi kamu hanya untuk pelarian" ujar Grasia membuat Fiola sedikit kaget
"Aku juga masih mencintai Angga, aku ingin kembali pada Angga, jadi jika aku bersedia menjadi istri kedua Angga, kamu tidak keberatankan?" tanya Grasia sambil menggenggam jemari Fiola erat, menatap Fiola dengan penuh harap, sementara Fiola sendiri hanya bisa ternganga kaget mendengar kalimat yang baru saja Grasia ucapkan
"Aku keberatan!" sebuah suara tegas membuat genggaman tangan Grasia terlepas
Grasia dan Fiola serentak menoleh ke arah pintu, Angga berdiri di ambang pintu dengan penampilan yang luar biasa memukau dengan menggunakan setelan tuxedo bewarna putih
Angga melangkah mantap menghampiri Fiola, menghentikan langkahnya di samping Fiola, melingkarkan tangannya di pinggang Fiola dengan begitu mesra
Angga menatap Grasia tajam"Maaf Grasia aku ini manusia, bukan barang yang bisa di bagi-bagi" ujar Angga membuat Grasia terdiam kaku
"Lagian kamu percaya diri sekali ya mengira aku masih mencintai kamu, kamu pikir aku masih sudi mencintai wanita yang meninggalkan aku saat aku kesusahan?" tanya Angga membuat Grasia menunduk sedih
"Cinta yang aku miliki untuk kamu sudah musnah saat kamu meninggalkan aku dulu" jelas Angga tegas
"Maafkan aku Angga" ujar Grasia dengan suara lemahnya
"Kalau kamu mengira aku menikahi wanita ini hanya untuk pelarian, kamu salah besar, alasan aku menikahi Fio karena hanya dialah satu-satunya wanita yang aku inginkan untuk mendampingiku sampai akhir hayatku" ujar Angga
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasien Super Hot! (Hot Wedding 3)
RomanceIni bukan lagi kisah pasangan romantis Yudha dan Ana. Juga bukan kisah pasangan hot Rizki dan Rani. Tapi ini kisah anak-anak mereka. Dan juga tentang obsesi Rani yang ingin menjodohkan anaknya dan anak Ana. *** Saat dokter memvonis Angga mengidap pe...