Epilog 1 (Dream)

27.7K 1.1K 8
                                    

Untuk part-part terakhir sengaja author kasi yang pendek-pendek ya 😁😁😁😁

Happy reading

***

1 tahun kemudian

Fiola menatap lesu pada testpack yang lagi-lagi tidak memunculkan hasil yang diinginkan

"Lagi-lagi negatif" guman Fiola lesu

Sepasang tangan memeluk Fiola dengan mesra, Angga memeluk Fiola dari belakang dengan mesra, Angga menyandarkan kepalanya di bahu Fiola dan menatap istrinya mesra

"Negatif lagi?" tanya Angga membuat Fiola mengangguk lesu

Angga mengecup pipi istrinya singkat

"Jangan menampilkan wajah yang seperti ini sayang" pinta Angga berusaha menghibur istrinya yang nampak mulai tertekan karena belum juga hamil

"Ga" panggil Fiola pelan

"Hm" jawab Angga menatap istrinya penuh minat

"Bagaimana kalau seandainya aku mandul?" tanya Fiola memikirkan kemungkinan terburuk yang tidak pernah ia bayangkan

Angga tersenyum tipis

"Dan bagaimana jika kalau aku yang mandul?" tanya Angga membuat Fiola tertegun dan menatap Angga dengan haru

"Kamu tidak akan meninggalkan aku kan kalau aku tidak bisa memberikan kamu anak?" tanya Fiola khawatir membuat Angga membalikan tubuh Fiola dan menatap Fiola penuh cinta

"Apa kamu akan meninggalkan aku jika ternyata aku yang mandul?" tanya Angga membuat Fiola menggeleng mantap

"Apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan kamu sayang, kecuali maut yang memisahkan kita" ujar Angga penuh kepastian sambil mengecup keningnm istrinya penuh cinta membuat hati Fiola menghangat

Fiola memeluk Angga dengan erat

"Thanks my husband" ujar Fiola membuat Angga tersenyum lebar sambil membalas pelukan Fiola

"You're welcome my wife" ujar Angga penuh cinta

"Ck ck ck ck! Kalian lupa ya ada aku di sini?" tanya Adila membuat sepasang suami istri itu sadar di ruangan itu tidak hanya ada mereka berdua, tapi juga ada Adila yang tengah menggendong seorang bayi mungil

Angga dan Fiola sontak melepaskan pelukan dan tersenyum canggung karena sadar kalau keduanya ada di ruangan dokter kandungan

Fiola memang sengaja mengajak Adila untuk menemaninya memeriksa kandungannya, dan Angga menyusul keduanya

"Kalau hasilnya negatif ayo kita pulang dan kalian berdua harus berusaha sebaik mungkin" ujar Adila membuat Angga terkekeh

Angga merangkul istrinya mesra

"Mari kita pulang, permisi ya bu dokter" ujar Angga berpamitan pada dokter kandungan yang mereka datangi

Angga, Fiola, Adila dan bayi dalam gendongan Adila pergi meninggakkan ruangan itu

"Sayang, jika kita punya anak nanti jangan pernah menitipkannya pada kak Adila ya, aku takut kak Adila akan mengajarkan hal yang tidak-tidak pada anak kita nanti" ujar Angga membuat Adila mendelik jengkel ke arah Angga

"Kak Akila dan bang Andra pergi honeymoon lagi ya kak?" tebak Fiola sambil menatap gemas bayi yang tengah di gendong Adila

Adila menghela nafas lelah

"Begitulah, semenjak memiliki anak setelah 2 tahun menikah, kedua orang itu lebih mementingkan nafsu ketimbang anak mereka ini, keterlaluan" ujar Adila yang tidak habis pikir dengan tingkah saudara kembarnya yang selalu menitipkan bayi mungil itu kepada Adila ketika weekend

Andra dan Fiola tertawa geli mendengar keluhan Adila

"Makanya kakak harus secepatnya menikah, agar kakak tau bagaimana rasanya sebuah pernikahan" ujar Angga membuat Adila mendengus jengkel

"Pasangan yang menyebalkan" ujar Adila membuat Angga dan Fiola tertawa pelan

Sedikit melupakan kerisauan hati mereka yang belum bisa mendapatkan seorang anak.

Tapi meskipun begitu keduanya tidak berhenti berusaha.

Tbc

Pasien Super Hot! (Hot Wedding 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang