Sudah hampir seminggu, Shanin dan Kiano resmi berpacaran. Dan saat ini liburan tahun baru pun sudah dimulai.
Sebelum liburan dimulai, orang tua Kiano dan Shanin sudah terlebih dulu mengambil rapot kedua remaja itu, dan hasilnya sudah bisa ditebak. Shanin menempati ranking dua, sedangkan Kiano menempati ranking dua puluh dari dua puluh lima murid yang ada di kelas mereka.
Shanin tidak tahu lagi harus bagaimana dengan kekasihnya itu, karena sebelum Shanin memarahinya, orang tua Kiano pasti sudah lebih dulu memarahi anak laki-laki mereka itu. Entah bagaimana Shanin bisa kepincut dengan laki-laki nakal seperti Kiano, karena yang Shanin tahu hanyalah, Shanin begitu menyayanginya.
Malam ini, Shanin tengah membaca novel di kamarnya, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, dan selama liburan ini tidak ada banyak hal yang bisa Shanin lakukan, kecuali, makan, tidur, bermain ponsel, menonton TV, dan sebagainya.
Saat tengah asik membaca novel, tiba-tiba saja ada suara klakson motor yang berasal dari depan rumah Shanin. Shanin pun langsung beranjak dari kasurnya untuk pergi keluar, tanpa perlu melihat dulu dari balik jendela, Shanin sudah tahu siapa pemilik suara klakson motor itu.
"Kamu ngapain malem-malem ke sini? Kalau Papah aku yang keluar gimana?" cerocos Shanin seraya melangkahkan kakinya untuk lebih dekat dengan tempat Kiano saat ini.
"Ya enggak apa-apa dong, sekalian aku mau ketemu sama Papah mertua," balas Kiano asal.
"Apaan sih."
"Iya-iya gitu aja ngambek, aku ke sini mau ngasih kamu ini." Kiano memberikan Shanin sebuah boneka panda besar yang ia taruh di jok belakang motornya, Shanin pun dengan senang hati menerima boneka pemberian kekasihnya itu. "Ohh ya, aku juga mau ngajak kamu jalan sekalian nongkrong sama temen-temen aku, mau enggak?" lanjut Kiano yang kali ini mengajak Shanin untuk jalan.
"Kalau nongkrong-nongkrong maaf ya, No, aku enggak bisa. Lagian ini juga udah malem, pasti enggak boleh sama Papah." Shanin berusaha menolak dengan halus ajakan Kiano.
"Ya udah deh, seharusnya aku tau, kalau cewek kaya kamu pasti enggak mau diajak keluar malem."
"Aduh, No, jangan marah, aku ...."
"Enggak apa-apa kok, Nin. Ya udah kalau gitu aku pergi dulu, jaga bonekanya baik-baik."
Kiano lalu melajukan motornya, meninggalkan Shanin yang masih terdiam di tempatnya, Shanin baru benar-benar masuk ke dalam rumah, saat Kiano sudah benar-benar hilang dari pandangannya.
"Dari siapa, Nin?" tanya Mamah Shanin yang tiba-tiba muncul dari arah dapur.
"Enggak dari siapa-siapa kok, Mah. Ya udah Shanin masuk ke kamar dulu ya." Shanin sedikit gelagapan saat membalas pertanyaan mamahnya, karena Shanin belum menceritakan pada mamahnya bahwa ia berpacaran dengan Kiano.
Shanin langsung memandangi boneka barunya begitu ia tiba di kamarnya, dan betapa senangnya ia ketika mengetahui kalau Kiano adalah tipikal laki-laki yang romantis.
*****
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Relationship
Short Story"Lo mau enggak, Nin? Jadi pacar gue?" Tentang Shanin dan Kiano yang memilih untuk backstreet dalam menjalani hubungan mereka. Shanin si anak pintar yang selalu berada di peringkat tiga besar dan Kiano si anak nakal yang hobinya keluar masuk tuang BK...