Sesampainya dirumah aku segera mandi dan bergegas untuk makan. Aku segera membuat makanan yang ada di kulkas. Ya aku sengaja tidak membeli,karna aku fikir lebih baik uangnya aku kumpulkan untuk biaya rumah sakit nenek.Sejak nenek sakit karna terkena kelainan jantung. Akulah yang bertugas untuk menjaga nenek. Karna jika bukan aku siapa yang akan menjaganya, karna aku juga tidak ingin nenek ku dirawat oleh suster. Bukannya aku tidak ingin membayar suster tersebut tapi aku hanya ingin nenek ku mendapatkan perawatan terbaik dari cucu satu satunya yaitu aku.
"Akhirnya jadi juga makanannya. Waktunya makan!"
***
"Hei div."
"Eh iya pak?apa yang bisa saya bantu."
"Sudah saya katakan berapa kali agar tidak memanggil saya bapa diva!"
"Maaf pak tapi kan disini bapak atasan saya."
"Tapi sangat tidak cocok rasanya bila kamu memanggil saya begitu. come on diva kita seumuran bahkan. Anggap saja aku ini temanmu jangan terlalu formal aku tidak suka. kamu boleh panggil aku Richard saja atau tidak aku kamu juga boleh."
"Emm maaf pak itu tidak sopan. Saya tidak berani melakukannya karna bapak adalah atasan saya."
"Jika kamu masi memanggilku dengan sebutan bapak. Kamu akan saya pecat karna melanggar peraturan perusahaan."
"Loh ko begitu pak? memang nya ada yah peraturan semacam peraturan bapa ini?"
"Of course.But,just for my company. Jadi kau harus mengikutinya Diva!"
"Baiklah pak. Eh Richard."
"Nicee."
"Ada apa bapak datang kemari?"
"Divaa!!sebut nama R-I-C-H-A-R-D!"
"Maaf pak. Ya ampun Richard."
"Sudahlah. Maksud dan tujuan aku kesini adalah untuk memberikan kamu ini."
"Ini apa?"
"Coba buka saja."
"Saya tidak bisa menerima ini."
"Kenapa?"
"Karna ini tidak pantas untuk saya. Saya kan hanya karyawan biasa. Saya tidak pantas makan malam bersama kamu. Sebaiknya ini kasi saja ke wanita lain."
"Eitt saya sudah membayar ini loh Diva. Harganya saja 5 tahun gaji kamu. Apa kamu yakin ingin menyia-nyiakannya?"
"Astagfirullah,eh maaf. Apalagi dengan harga sebesar itu saya semakin tidak ingin,lebih baik saya lanjutkan berkerja,mari."
"Kamu tidak boleh seperti itu div. Aku mohon malam ini saja. Ini bukan soal harganya tetapi soal bagaimana agar aku bisa meraih kebahagiaanku."
"Maksudnya bagaimana?"
"Karna selama aku tinggal dan mengurus perusahaan milik ayahku disini aku jadi tidak dapat makan malam bersama keluargaku. Aku kesepian. Aku mohon div hanya untuk sekali ini saja."
"Apa kamu yakin?"
"Mengapa aku harus tidak yakin?"
"Iya karna kau ini seorang CEO di perusahaan terbesar di Asia. Dan kamu ingin makan malam bersamaku? Yang hanya karyawan bawahan yang sangat rendah?"
"Astaga Diva mengapa kau keras kepala sekali. Apa aku harus menaikkan jabatanmu dulu sebagai sekretaris ku agar kamu mau untuk makan malam denganku?"
"Tidak perlu. Aku tidak ingin dianggap sebagai orang yang seperti itu! Aku ingin bekerja dari bawah lalu sampai aku sukses! Itu prinsipku."
"Wanita pintar!"
"Jadi maaf saya tidak ingin menerima undangan makan malam itu. Baiklah saya permisi untuk kembali bekerja."
"Tapi..ah sudahlah oke. Tapi lain kali saya akan pastikan kamu ikut dengan saya!"
"Baiklah terserah atasan saja."
Aku tak tahu kenapa atasan ku di kantor yang merupakan CEO selalu saja mendekatiku. Aku tidak mengetahui alasannya apa. Terkadang aku menjadi minder karna dilihat oleh banyak karyawan dan staf-staf lain. Aku terus saja di hinggapi atasan yang cerewet itu. Sekali lagi aku berkata seperti itu karna aku sangat teramat kesal padanya,mengapa dia seperti itu kepadaku?hah dibuat pusing aku olehnya.
***
"Div."
"Iya kenapa mbak?"
"Ayolah div kamu ini sopan sekali sih."
"Memang kenapa?"
"Cukup panggil aku lauren atau apa lah terserah kamu,yang terpenting jangan panggil aku mbak.oke?"
"Ya sudah ya sudah."
"Oh yah aku mau bertanya ada hubungan apa kamu dengannya?"
"Dengannya?"
"Itu dengan pak Richard."
"Oh tidak ada."
"Ahh masasihh."
"Betul memang tidak ada. Memang kamu mengiranya kita ada hubungan apa?"
"Ya pacaran mungkin?"
"Masya allah. Saya tidak mempunyai hubungan apapun dengannya selain sebagai atasan dan bawahan."
"Benar?"
"Ya"
"Okelah.Nanti makan siang bareng aku yah?"
"Okeeee."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
IM FINE
General FictionKenyataan yang pahit ketika mendapatkan kebenaran bahwa sesungguhnya apa yang membuat kita bahagia dan senang itu ternyata ada dibalik keterpurukan yang kita alami. Semuanya berawal dari DENDAM yang disimpan dan dilampiaskan kepada orang yang sama s...