SEVENTEEN

104 4 1
                                    


(Author's pov)

Keseharian seorang CEO  muda itu hanya berada dirumah sakit menunggu kapan dia akan dikeluarkan dari tempat pengap ini,ya walaupun ada ac tetap saja disini terasa berbeda dari kamar di rumahnya.

Siapa lagi yang berada dirumah sakit selain Richard. Seorang laki laki dengan pesonanya yang terkadang membuat wanita yang dia suka bukan berpaling padanya malah menjauh. Huh menyebalkan memang.

Kembali dia merenung atas kejadian yang menimpanya. Apa tuhan sudah merencanakan pertemuan antara Dia dan Kakak kandung nya satu satunya yakni kak Alfan.

Richard tak pernah sekalipun menyesali pertemuannya dengan seorang kakak yang baginya walaupun mereka tidak pernah hidup bersama,tapi ia menyayanginya layaknya seorang adik menyayangi kakaknya.

Sayangnya Richard tidak diberi kesempatan oleh sang mendiang kakaknya,karna banyak yang harus dilakukan Richard disini untuk membahagiakan kakak nya disana dan membuat dia tidak khawatir ketika dia berjauhan dengan keluarganya.

Dan ada lagi satu pesan yang membuat Kak Alfan sepertinya sedih jika Richard tidak melakukannya,salah satunya dengan menjaga wanita yang dia sayangi. Maksudnya siapa? Siapa wanita itu yang di cinta Richard dan juga di sayang oleh kakaknya Alfan? Apakah ini suatu kebetulan mereka jatuh hati pada wanita yang sama? Yahh bisa jadi atau mungkin tidak.

****

"Pah apa aku boleh bertanya?"

"Boleh tanyakan apa yang ada diotakmu."

"Aku ingin bertanya sama dengan pertanyaanku dahulu pah."

"Apa? Ulang pertanyaan mu papah lupa."

"Emm tidak tidak nanti saja kalau aku sudah pulih."

"Kamu membuat papah penasaran."

"Tidak jadi lah pah. Oh iya apa papah kemarin bertemu dengan Diva?"

"Ya.kita berpapasan saat papah hendak keluar kemarin."

"Cantik tidak ?"

"Cantik."

"Cocok dong jadi menantu papah?"

"Wanita itu? Apa dia yang kamu puja selama ini?"

"100 pahh."

"Pantas saja kamu menjadi begini."

"Begini kenapa pah?"

"Gila karna dimabuk cinta. Kecelakaan kemarin setelah papah cari tahu,di handphone mu kamu hampir mengirim pesan kepada Diva untuk bertemu kan? Tapi karna terjatuh kamu tidak peduli dan mempercepat laju mobil dan terjadilah itu."

"Papah bener bener papah paling perhatian di dunia."

"Kamu itu anak papah Richard, bagaimana papah bisa menelantarkanmu. Papah kan sudah bilang papah tidak ingin kejadian itu terulang kembali."

"Uhhh papah sini peluk."

"Ishh apa apaan kamu ini!!"

"Hehe melow pah melow. Kalau papah menyetujui apa boleh aku melamar Diva?"

"Memang dia suka padamu?"

"Jelas lah aku kan karya buatan papah mamah yang ganteng sedunia iya kan pah?"

"Papah tidak merasa begitu. Percuma kamu ganteng tapi sikap mu seperti anak balita umur 5 tahun saja."

"Tambahan lucu pah."

"Sudahlah kembali pada yang tadi.  Apakah kamu yakin Diva juga membalas perasaan kamu saat ini?"

"Aku kurang tau pasti pah. Karnaaa... Karna....."

IM FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang