NINETEEN

47 1 0
                                    


(Diva pov)

Wahhh! Benar-benar gila. Mau mati rasanya. Lebih gila lagi mengapa jantungku tidak bisa berhenti berdebar daritadi. Apa yang terjadi dengan diriku sebenarnya sih.

Cukup kaget mendengar ada yang melamarku secara tiba-tiba seperti itu. Bisakah bayangkan betapa campur aduknya perasaanku.

Tentu saja aku tidak terlihat seperti orang normal sekarang. Mengingat kejadian tadi membuatku senyam senyum sendiri,tetapi saat aku sadar apa yang aku lakukan,aku malah memaki diri sendiri.

"Shitt! Apa si yang sedang aku lakukan. Dasar Diva bodoh!"

Menyebalkan sekali tapi yang paling penting adalah aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagianku.

Aku berbaring diatas kasur lembutku sembari memikirkan apa yang harus aku katakan kepada Richard soal perasaanku ini. Sementara aku tidak tahu bagaimana caranya.

Aku pun takut karna dia melamar gadis sepertiku yang hanya karyawan bawahannya. Aku khawatir apa yang aku takutkan selama ini terjadi kepadaku. Berbagai fikiran buruk tentang pria kaya yang hanya memanfaatkan tubuku dan meninggalkanku nantinya.

"Ahh si Richard itu memang menyusahkan ya. Selalu saja menjadi bahan fikiranku. Seperti matematika saja dia itu. Haruskah aku berkonsultasi?"

Akhirnya aku menghubungi Lauren. Kenapa aku menghubunginya? karna tersiar kabar bahwa lauren itu jagonya menangani tentang cinta-cintaaan yang tidak aku pahami sendiri.

"Ko lama ya angkatnya. Dia lagi ngapain ya?"

"Hallo Div. ada angin apa kamu menelfonku?"

"Ish kamu tidak mau aku telfon? kalau begitu aku matikan....."

"Eeeehhhhhh jangan dong. Iyade sorry dong. Kamu kenapa Div?"

"Aku tidak kenapa-napa ren,hanya saja hatiku ini yang kenapa-napa. Perlukah aku ke rumah sakit sekarang? aku takut kena serangan jantung karna terus berdenyut tidak beraturan."

"Yuk aku antar!"

"Hiks kamu kenapa ga peka si. Tumben sekali."

"Hehe iya deh,aku paham ko. Kondisi kamu dengan semua gejala yang kamu rasakan itu bukan sakit Diva Sayangg."

"Lalu apa?"

"Coming soon yeeee. Aku mau tidur div plisss. Ngantuk banget aku."

"Yah yah ren jangan tidur dulu dong. Jawab dulu kamu gimanasi,kepo nihhh."

"Lagian kamu div,bucin ma siapa si kali ini hmm?"

"Gak ada ko ren. Ngaco aja kamu."

"Kalau aku didekatmu div,pasti aku melihat kepiting rebus di dekatku. Hahahahaha."

"AKU GITU MAKSUDNYA?! JAHAT YA KAMU REN,AWAS AJA BESOK DI KANTOR. ABIS KAMU REN!!!!!"

"Uuuuuuuu takutnya madamm,ampuni hamba sahaya ini."

"Wahh tidur sajalah kamu. Aku tunggu jawaban kamu soal aku tadi. Boleh ya bu dokter rekam medisnya?"

"Makin ngawur ni cwe atu. By The Way aku tau kayanya siapa yang bucin denganmu div. Pasti pak Richard si bos yang ganteng itukan,dia kan ngebet kali denganmu."

"Ihhhhh menyebalkan bukan dia ko! dahlah ku tutup ren,kamu ish."

"Haahahahaaha si empu marah ni."

"Bye!!!!!"

Akhirnya telfon ditutup secara sepihak olehku. Aku semakin tidak mengerti kenapa Lauren sangat peka soal ini. Mungkin benar ya gosip yang menyatakan bahwa dia itu sangat handal dalam urusan perasaan dan cinta. Tapi bila memang benar begitu berarti aku? pak Richard? Bucin?! WHAT?!!!!

***

(Alfan pov)

Hari itu saat aku melihatnya untuk pertama kali,aku merasa sudah terhubung dengannya,ntah apa itu,yang pasti ini sangat membingungkan.

Ketika ku mendekatinya,dia tampak seperti wanita yang rapuh. Menangis di kala langit mendung,seperti sang langit dan yang ada di atasnya ikut berduka dengannya.

Seketika hatiku luluh oleh tatapan kesedihannya. Tapi aku tidak tahu ini perasaan apa. Aku ingin sekali menghampirinya dan memeluknya di dalam dekapanku.

Sadar setelah melihatnya hatiku pun berdebar-debar. Aku mengakuinya! aku mengakuinya bahwa aku jatuh cinta dengannya.

Aku sudah tak tahan lagi mengontrol diriku saat melihatnya dari kejauhan. Aku gerakan kursi rodaku untuk lebih dekat dengannya.

Aku perlahan demi perlahan mendekatinya. Dan akhirnya aku sampai tepat di sampingnya.

Terlihat jelas dia sangat meratapi tanah yang masih basah itu. Hingga aku menyerunya dan dia mengalihkan pandangan kepadaku.

Melihatnya langsung membuatku makin yakin bahwa aku jatuh cinta padanya sesaat setelah melihatnya pertama kali.

Aku terbawa suasana saat melihatnya dan berbincang sedikit dengannya. Hatiku menjadi tak karuan dan semakin ingin tahu lebih dalam tentangnya. Aku ALFAN PUTRA!! Jatuh cinta dengan gadis itu dan aku sangat sangat mengakui perasaanku kepadanya.

***

IM FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang