(Richard pov)Sakit sekali ketika seseorang menyukai wanita yang sama sekali dia tidak tau perasaannya. Seketika semuanya berubah menjadi kelam,perasaan yang begitu besar untuknya perlahan mulai tidak pasti.
Sebut saja aku egois karna itu. Tapi kenyataannya memang aku tidak bisa hanya menunggu. Itu adalah perbuatan laki laki pengecut. Aku memutuskan akan menyatakan cintaku padanya!! Ya itu harus dilakukan!!! Demi perasaan ku!
Karna tekad ku,aku pergi ke rumah Diva untuk menyatakan cintaku. Tapi aku akan membawanya dulu ke tempat yang spesial untuknya. Dengan semangat yang ku punya aku mengambil kunci mobilku dan bergegas pergi.
Karna aku ingin cepat sampai,untuk mengajaknya pergi bersama ku dan merubah duniaku. Akupun mempercepat laju mobilku hingga tidak kusadari aku sudah melebihi batas mobilku berjalan sangat kencang menerobos mobil yang lain.
Sadar atau tidak aku mengendarainya sangat bersemangat,seperti orang tidak waras karna cinta. Ternyata di depan ku ada sebuah truk yang melaju dengan kencang dan secara tiba tiba dia mengarah kepada mobilku yang sedang menyalip mobil lain dan....
***
(Diva pov)
Membaca novel malam hari memang sangat menyenangkan selain bisa membuat kita tenang,tidur pun akan mudah dan nyenyak.
"Wah memang yah kalau cinta tidak terbalas itu sakit banget. Eh tapi kenapa aku merasa aneh ya sama kutipan kata ini?"
Nada dering telfon Diva berbunyi.......
"Ini siapa yah. Ko nomernya ga aku save? Angkat apa ngga yah? Angkat lah siapa tau dapet undian."
"Hallo? Ini siapa yah?"
"Maaf mba apakah anda keluarga dari Pak Richard Marvelio?"
"Bukan. Memangnya kenapa yah?"
"Saya dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan bahwa Pak Richard mengalami kecelakaan."
"Apa?!"
"Bisakah mba datang ke sini untuk mengurus semuanya,karna pak Richard dibawa warga kesini."
"Saya segera kesana!"
Jika ditanya perasaanku sekarang. Panik adalah jawaban yang tepat untuk itu.
Tapi kenapa? diakan bukan siapa siapa aku.***
Satu... Duaaa....tiga....
Trus begitu,perlahan aku mulai bosan. Entah kenapa dokter itu bekerja sangat lambat,sebenarnya apa yang dia lakukan di dalam sana.
Apa yang terjadi pada bos ku itu sehingga ia bisa ceroboh sekali,mentang-mentang dia kaya dan mempunyai kuasa,tapi memang harus ia menyakiti dirinya seperti itu.
Aku tahu aku tidak berhak mengatakan hal ini karna aku kan bukan siapa siapa nya. Tapi mendengar pengakuan saksi dan para polisi yang bertugas mereka mengatakan bahwa dia kebut kebutan dijalan,bahkan kecepatan mobilnya sampai lebih dari batas kecepatan wajar. Ada apa sebenarnya?!!
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 02.35 sudah berapa lama aku disini. Aku harus segera pulang karna pekerjaan ku disini sia-sia saja dokternyapun enggan keluar.
Bila dilihat sekilas aku memang orang yang tidak terlalu memperdulikan apa yang tidak seharusnya aku pedulikan,walaupun ini atasan ku tapi tetap saja bagiku istirahat ku lebih penting untuk kesehatan ku.
Bagaimana pun aku kan besok harus tetap bekerja,tidak mungkin aku bolos bekerja demi menunggu pak Richard,yang ada banyak yang curiga kepadaku nanti perihal hubunganku dengannya.
"Aihhh aku lupa kalau ini sudah sangat larut,kenapa aku menunggu kendaraan lewat bodoh sekali aku ini. Ya sudahlah aku coba pesan ojol kali kali ada yang begadang."
Setelah lama berkutik dengan aplikasi bergambar pengendara bermotor itu akupun akhirnya menemukan ojol yg aku pesan.
Sesuai aplikasi,ojol itupun datang.
"Mbak Diva yah?"
"Iya pak. Bapak pak Gilang kan?"
"Umur saya masih 24 mbak. Panggil mas saja."
"Ouhh okee. maaf ya pak."
"Ga masalah mbak. Ayo naik saya antarkan pulang."
"Ko mas bisa tau saya mau pulang."
"Ya siapa yang ingin bepergian jam segini mbak,mbak ini..."
"Hehe iya juga yah yasudah saya naiklah."
"Hati-hati mbak."
Motor pun berjalan dengan diiringi suhu dingin yang menusuk ke dalam tubuh,apalagi aku lupa tadi untuk membawa jaket,karna aku sangat terburu buru ketika mendengar kejadian tadi.
"Mbak kedinginan yah? kenapa tidak bawa jaket?"
"Hehehe dikitlah mas gapapa,jaket saya tadi tertinggal di rumah."
"Mau pinjam jaket saya?"
"Tidak perlu mas,saya baik baik aja ko."
"Ya sudah mbak saya tidak memaksa,saya hanya ingin melindungi mbak sebagai penumpang saya."
"Hehe maaf ya mas. Oh iya kenapa mas masih narik penumpang jam segini?"
"Saya butuh uang mbak. Bagaimana saya bisa makan dan tinggal kalau saya tidak mencari uang."
"Umm maaf lagi ya mas."
"Santay mba saya tidak apaa apa.Memang jam segini jam jamnya susah nyari ojol mbak makanya saya inisiatif kalau malam pasti banyak penumpang nya,karna kadang yang aktif cuma saya hehe."
"Bisa aja sih mas,tapi emang besoknya mas ga ngantuk?"
"Ngga mbak saya tidur ko kalau malam,cuma kalo ada yang pesan ya saya terima aja gtu."
"Ouhhhh gtu lohhh."
"Nah mbaknya juga ko pulangnya malam sekali?"
"Tadi saya jenguk atasan saya yang kecelakaan mas,pihak rumah sakit malah menelpon ke saya bukan ke keluarganya."
"Wahhh sepertinya kalian ada hubungan yang serius."
"Maksudnya apa?"
"Iya jadi kan mbak bilang tadi kalo mbak yang dihubungi berarti nomer mbak di ponselnya selalu dihubungi atau bisa jadi dijadikan nomer penting."
"Mas bisa aja nebaknya. kek dukun aja,mas dukun?"
"Ye mbak masa muka saya emang kaya dukun yah?"
"Canda lah mas,baperan amat."
"Bisa aja si mbak,yauda lah saya fokus nyetir ya mbak biar ga terjadi musibah."
"Oke mas."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
IM FINE
General FictionKenyataan yang pahit ketika mendapatkan kebenaran bahwa sesungguhnya apa yang membuat kita bahagia dan senang itu ternyata ada dibalik keterpurukan yang kita alami. Semuanya berawal dari DENDAM yang disimpan dan dilampiaskan kepada orang yang sama s...