Jangan lupa bahwa hidup penuh dengan kejutan tak terduga.
-Key duduk di meja belajarnya. Ia tampak berpikir apa yang tadi terjadi dengan dirinya. Ia menebak-nebak siapa yang berani menyekapnya di gudang hingga membuatnya ketakutan.
Seketika lamunannya buyar, terdengar notifikasi whatsapp dari gawainya. Tanpa menunggu lama, ia membuka whatsapp itu.
Vintanio : Udah nangisnya?
Key mengernyit membaca pesan Vintanio.
Key : Nangis?
Vintanio : Ya kan tadi lo nangis pas gue nyelamatin lo.
Key : Kan itu tadi. Sekarang enggaklah. :v
Vintanio : Hm. Lo ada kerjaan gak?
Key : Gak tuh.
Vintanio : Kalo gitu, temenin gue makan dong.
Key : Ogah gua. Males.
Vintanio : Ayo dong. Temenin gue, bik Ani gak masak karna ketiduran.
Vintanio : Trus ortu gue di luar kota. Gimana dong nasib aku ini :(
Key : Gak tega juga sih. Yaudah aku temenin.
Vintanio : Oke, aku jemput. Siap-siap, gak pake lama.
Key segera bersiap-siap. Setelah selesai, ia langsung menemui neneknya yang sedang asyik menonton televisi di ruang keluarga. Key duduk di samping neneknya sambil memeluknya.
“Cucu nenek kok tiba-tiba meluk. Ada apa?”
“Gak ada apa-apa, nek. Cuma pengen meluk aja.”
“Kamu gak kenapa-napa kan, nak? Nenek khawatir banget kamu pulang telat. Emangnya ada masalah apa di sekolah?”
Key diam. Tak tahu harus menjelaskan apa pada neneknya. Ia takut neneknya khawatir atas apa yang terjadi dengan dirinya. Ia harus menjaga rahasia ini, takut kesehatan neneknya terganggu jika kepikiran soal permasalahan Key di sekolah yang tak tahu siapa dalang dibalik penyekapan itu.
“Enggak ada apa-apa kok, nek. Aku cuma lagi ngerjain tugas di sekolah sampe gak inget waktu aja. Nenek gak usah khawatirin aku ya,” jelas Key yang kemudian memeluk neneknya lagi.
“Kamu kalo capek jangan terlalu maksain diri ya, nak. Jaga kesehatan kamu baik-baik.”
“Iya, nek.”
Terdengar suara ketukan pintu. Key segera beranjak dan membuka pintu. Sudah dipastikan itu pasti Vintanio.
“Hai,” sapa Vintanio.
“Masuk aja dulu, kita izin ke nenek.”
Key mempersilahkan Vintanio masuk. Mereka menemui nenek di ruang keluarga.“Siapa Key?”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Teen FictionKau bilang kau suka dia. Aku bilang aku suka dia. Kebohongan apa lagi yang harus aku katakan padamu? Aku pun tak tahu. Pada akhirnya kita sama-sama tak bisa mengatakan kebenaran itu. Jika diberi waktu untuk mengatakannya, akankah kita sama-sama ber...