Jumat, 4 Desember 2018
Di malam sabtu kelabu
.
.
.
.
.Ketika sebuah perjuangan kita anggap sia-sia. Menyalahkan diri sendiri hingga sakitnya terpuruk.
Yang awalnya rela mati-matian, akhirnya berhenti seketika saat sebuah pengharapan tak sesuai ekspetasi.
Pastinya kalian semua tahu bagaimana rasanya jika sebuah perjuangan berakhir mengecewakan.
Sakit? Itu pasti. Itu wajar.Tapi bisakah kita berhenti menyalahkan diri sendiri? Berhenti tuk terus-terusan bersedih atas apa yang telah terjadi.
Kalimat "penyesalan selalu diakhir" pun bahkan sudah berkali-kali terngiang di telinga. Tapi, masih saja kita mengeluh dan menyesal.
Saat sudah terpuruk, jangan selalu mengandai-andai, "coba aku begini, coba aku begitu." Toh, itu sudah basi. Yang harus kamu lakukan adalah keluar dari zona keterpurukan. Jangan berlama-lama menyelami keterpurukan.
Relakan semua yang terjadi. Tuhan pasti punya maksud lain membiarkan kita merasakan keterpurukan ini.
Mungkin di depan sana masih ada bahagia yang sedang menunggu kedatangan kita. :)
.
.
.*Maaf diksiku terdengar menyedihkan.
Bukan update ya. Entar kalo semua udah kelar baru update. Ini cuma curahan hati yang minta dijadikan diksi.
Curahan disaat benar-benar terpuruk disaat sesuatu terjadi tak sesuai ekspetasi.
The truth untold bakal update kalo udah uas, oke😏
Yang baru baca jangan lupa untuk voment😉
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Teen FictionKau bilang kau suka dia. Aku bilang aku suka dia. Kebohongan apa lagi yang harus aku katakan padamu? Aku pun tak tahu. Pada akhirnya kita sama-sama tak bisa mengatakan kebenaran itu. Jika diberi waktu untuk mengatakannya, akankah kita sama-sama ber...