dan angin tidak akan membawa pergi rasa bersalahku
Aku melihatnya lagi pagi ini.
Ketika Taka memaksaku untuk ikut dengannya mengawasi tahanan perang di sisi lain kota; aku melihat Dong Sicheng. Ia bersembunyi di balik parit di dekat bangunan yang sudah roboh, bersama dengan seorang teman dan beberapa senjata yang ditumpuk di belakang mereka berdua.
Aku tahu dia Dong Sicheng, aku hapal matanya yang diam-diam mengintipku dari balik karung-karung pasir. Mengingat kejadian semalam, barangkali dia tidak akan memaafkanku.
Di sinilah aku berdiri, tidak bisa mendekat, tapi tidak bisa menjauh sesegera mungkin. Taka mengomel padaku, dia bilang aku membuang waktunya yang berharga. Tapi Taka tidak akan tahu bagaimana rasanya hendak dibunuh oleh orang yang ingin kau lindungi. Bahkan ketika granat sialan itu dilempar, aku tidak bisa berteriak untuk memperingatkan Sicheng.
Rencanaku hampir berhasil, aku hanya perlu sedikit waktu dan Sicheng akan tahu segalanya. Ia berhak tahu lebih dari siapa pun.
"Oi, Yuta! Kau bilang kita akan pergi saat apelku habis?!"
"Tunggu sebentar."
Netraku mengikuti punggung Sicheng yang menjauh dari parit; dan meski aku tidak berharap, namun Sicheng menoleh padaku.
Paling tidak dia tahu aku ada di belakangnya.
tbc.
a/n : kenapa jadi baper sendiri sih :")
double chapter karena minggu-minggu ini tugas terberatku sudah berakhir.enjoy!
xoxo
![](https://img.wattpad.com/cover/156973084-288-k925559.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Of The Wind || yuwin [COMPLETED ✓ ]
Fiksi Penggemar[[BUKAN CERITA BXB (YAOI), CERITA INI MURNI FRIENDSHIP DAN FAMILY]] Nakamoto Yuta adalah seorang prajurit Jepang yang bertugas di Beijing pada akhir Perang Dunia II. Suatu hari, setelah pertempuran hebat di pusat Beijing, ia bertemu dengan Dong Sich...