_________________________________________________
The worst thing about you, is that there's only one of you.
Everyone's special in different ways
•
.
."Tunggu, apa maksud ucapanmu barusan?" Jika dia mengatakan 'pernah bertemu denganku' sebelumnya itu artinya aku mengenalnya kan?
Tapi...
Butuh beberapa menit mengobrak abrik otakku dan akhirnya aku ingat siapa orang itu. Aku lantas menjentikkan jari dihadapnnya.
"Oh! Yang lawan pangeran Thor itu kan?"
"Ya benar..." Tapi kemudian wajahnya berubah murung.
"Ingatanku kuat kan?" Aku kagum pada diriku sendiri karena berhasil mengingatnya. "Ku rasa aku ini cerdas." Entah mengapa aku mengucapkannya dengan berbangga diri.
Pria itu menyunggingkan senyum.
"Mau ikut?" Pertanyaan itu dia lontarkan sembari berjalan menuju jendela.
"Mau ikut tidak?" Tanyanya lagi karena aku tak kunjung menjawab pertanyaannya. Pria itu menyibakkan gorden kemudian membuka jendela, aku dapat merasakan hembusan angin yang masuk.
"Ikut dengan mu? Kemana?"
"Loki."
"Loki?"
"Aku Loki. Dan jika kau mau ikut, aku akan membawamu bersamaku."
"Aku tidak yakin. Kau bisa saja menculikku atau apa kan?"
"Masa kau takut?" Loki memiringkan kepalanya sembari menyenderkan dagunya pada tangan. "Kau lebih menakutkan. Seharusnya aku yang takut padamu."
"Pardon?"
"Seorang wanita bermain sendirian di tengah hutan. Mencari monster raksasa yang tingginya puluhan kaki."
Apa? Apa yang dikatakannya? Monster dan hutan apa dia...
Aku menyipitkan mata, melihat Loki lekat-lekat lantas berjalan ke arahnya.
"Apa aku mengenalmu?"
"Loki. Aku Loki."
"Loki!" Panggilan itu memecah konsentrasiku, aku melihat kebelakang dan mendapati Frandal disana bersama dengan penjaga perpustakaan.
"Ah waktu yang buruk. Ba-bai aku harus pergi!"
"LOKI!"
Terlambat. Pria itu telah lebih dulu loncat dan mendarat di luar. Pendaratan yang bagus mungkin dia berlatih untuk itu?
Aku berjalan ke jendela. Melihat kebawah tepatnya pada Loki yang melambaikan tangannya kemudian melenggang pergi. Tapi aku dapat membaca ucapan tak bersuaranya.