Penampilan Loki di cerita ini masih imut-imut gitu ya belum yang BADAS nya.
***
Aku menarik napas dalam-dalam dan merasakan aroma dari pria yang duduk menunggang kuda dibelakangku. Jika aku bilang merasa nyaman saat ini, itu bohong. Di dalam hatiku rasanya ingin sekali memberontak dan turun dari kuda yang membawa kami berdua. Tak terelak lagi saat kuda itu berlari sambil menciptakan suara hentakan, dada Loki menyentuh punggungku, tangannya yang menguasai kuda juga menghimpit lenganku membuatku tidak fokus lagi.
"Aku tahu...posisi ini tidak nyaman untukmu kan?"
"Eh?" Aku memutar menghadapnya, dan pria itu balas dengan tetsenyum. Ya tuhan, kenapa senyuman itu sungguh manis? Aku mengusir semua pikiran itu sambil menggeleng perlahan.
"Kapan kita akan sampai?"
"Secepatnya," setelah ucapan itu, Loki benar-benar mempercepat laju kudanya lengan melecutnya dua kali. Kuda itu berlari lebih kencang, refleks aku mencengkram lengan Loki.
Dan aku berani sumpah dia terkekeh saat aku ketakutan.
Kami berhenti tepat dimana mayat Catoblepas tanpa kepala terkulai di tanah. Loki menghentikan kudanya lantas turun dengan sekali loncatan.
Loki mengulurkan tangannya padaku, aku hanya menatap tangan itu kemudian melompat turun.
"Kau pikir aku tak dapat melakukannya?" Aku tersenyum sambil menyipitkan mata.
"Aku tahu kau bisa," Loki menyunggingkan senyum. "Barangkali kau ingin menggenggam tanganku lagi?"
Loki mengeluarkan belati entah dari mana, lantas menyayat kaki depan dari Catoblepas yang tak berdaya itu.
Aku memperhatikannya terus.
"Kau bisa memotong daerah ini, tapi tidak bisa memotong punggung bersisiknya. Itu sangat keras."
"Oh," Pelajaran baru.
Selagi Loki memotong beberapa, aku mencari topik untuk dibicarakan dengannya.
"Apa ini tempat yang kita tuju? Dan untuk apa daging itu? Tidak ada yang makan bison liar, dagingnya alot.""Pertama tidak, bukan ini tujuan sebenarnya. Kita akan masuk kedalam hutan."
"Hutan?"
"Ya, kau ingat aku bicara soal anak dan kelaparan?"
"Ah! Ya, aku tak tahu kau punya anak."