"Woi bangun kebo!" Helga menarik selimutmu dan itu juga membuatmu tertarik alhasil kamu terjatuh dari kasur dan kepala kamu ngebentur lantai.
BRUUK
"Woi!"
"HAHAHAHA!
Lagian kamu tidur kaya kebo."
"La anjir kan bisa bangunin pelan-pelan Hel."
"Kamu itu ga bisa dibangunin pelan-pelan, makanya aku kasarin aja."
"Untung kamu teman gua Hel, ini kalo benjol tanggung jawab lo." Ucapmu sembari duduk dan memegangi jidadmu yang mencium lantai.
"Ih benjol Y/n! Godang banget kaya tumor!"
"SUMPAH KAMU?" Kamu dengan segera menuju cermin dan liatin jidadmu.
"Anjir boong!
"Udah ah, cepetan ganti baju abis itu kita latihan dilapangan."
.
.
.Si Bucky sakit, biasanya dia yang jadi lawan kamu kalau latih tanding alhasil kamu cuma duduk dan malas-malasan menonton teman-temanmu yang berlatih dilapangan.
"Kalau gini mending aku tidur seharian, Uda pas dibangunin sama Helga kepala aku ngebentur lantai..."
"Hei-hei," Panggil seorang wanita yang membuatmu menoleh padanya.
"Kenapa kau malas-malasan hah?" Saat kamu menyadari orang yang memanggilmu adalah Lady Sif kamu dengan segera berdiri.
"Lady Sif!" Ucapmu dan teman-temanmu yang awalnya sedang berlatih menoleh padamu.
"Ya dan kenapa kau malas-malasan huh?"
Kamu diam.
"Hei!"
"Lawan-maksudku mitraku yang biasa berlatih bersama sedang sakit, jadi aku tidak punya pasangan untuk berlatih."
"Begitu? Kenapa tidak pilih pasangan yang lain, bukankah kalian bersepuluh."
"Ya, aku ingin tapi mereka tidak," Kamu menatap teman-temanmu. "Mereka tak mau jadi lawanku..."
Sif memandang heran dia mengamati temanmu sebentar lalu kembali menatapmu.
"Apa kau dikucilkan?" Tanyanya memelankan suara.
"Tidak-tidak bukan begitu-eh ya mereka gak mau lawan aku."
"Tapi kenapa?"
Kamu menggaruk belakang lehermu walau sebenarnya itu tak gatal sama sekali.
"Begini..."
Kamu memandang teman-temanmu, menarik keluar pedang kesayanganmu lantas berteriak.
"WOI! JADI LAWAN AKU DONG, PLEASE LAH INI LADY SIF YANG MINTA."
Gak ada jawaban.
"WOI!" Teriakmu lagi.
"See, mereka ga mau."
"Baiklah aku semakin bingung kenapa mereka ga mau?"
"Itu karena dia yang paling kuat Sif!"
Kamu membulatkan matamu, sadar siapa yang memotong ucapan Sif adalah pangeran negri Asgard.
"Thor?"
"Hei" Thor menjabat tanganmu, awalnya kamu bingung kenapa Thor mau menjabat tangan orang biasa kayak kamu? Dan oh mungkin dia memang tipe pangeran yang ramah pada semua orang. Jadi jangan berharap apa-apa dulu, tapi kamu boleh sedikit berbangga diri karena dia hanya menjabatnmu dan tidak dengan teman-temanmu.