Lady Sif itu memang tidak diragukan lagi adalah prajurit yang tangguh. Seperti apapun Y/n mengelak, dia selalu berhasil mencari celah-celah dan titik lemah Y/n. Tapi Y/n tidak mau menyerah semudah itu. Y/n terus menyerang, menangkis dan menghindar menyeimbangi Lady Sif.
Semakin lama pertarungan itu berlangsung, stamina Y/n pun perlahan mulai habis. Tubuh Y/n naik turun menghirup setiap oksigen seakan tak mau membaginya dengan siapapun. Tangannya setia memegangi sebilah pedang yang dia acungkan pada lawannya. Sedang kakinya bertumpu dan bersiap-siap mengambil langkah untuk serangan berikutnya.
Clang
Suara pedang yang diadu.
Clang
Clang
Lady Sif menggangkat pedangnya, mengayunkan benda itu dengan lihainya sampai-sampai dia sendiri terlihat seperti sedang menari ria namun dengan sebilah pedang yang membuatnya sangat menawan untuk disaksikan.
Dapat dilihat seni pedang khas Asgard melekat padannya, dari tebasannya dan gerakan-gerakan menghindarnya. Namun sedikit kasar, kekasaran pada goserannnya itulah ciri khas dari Lady Sif, Anggun dan berani. Tidak salah dia mendapat gelar wanita terkuat dan dapat bersaing dengan warrior three ataupun bersanding melawan Thor pangeran negri Asgard yang juga petarung terkuat.
Zreeet
Kamu berhenti, kemudian memandangi darah yang menetes keluar melalui celah sayatan yang diberikan oleh Sif.
"Baiklah aku nyerah!"
"..."
Mulut Thor terbuka sambil tangannya masih disilangkan, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja Y/n ucapkan.
Sama halnya dengan lady Sif yang masih memandang jijik .
"Ih sialan sakit.." Ucapmu sembari meniup-niup luka sayat yang cukup panjang itu di lenganmu.
"Apa aku baru saja mendengar kata menyerah?" Ucap Sif.
"Iya? Aku nyerah, udah kan?"
"HAHAHAHAHA KAMU BECANDA KAN Y/N yakan?" Tanya Thor.
"Enggak kok sapa yang bercanda? Aku nyerah."
Dari kejauhan kamu melihat Helga yang menepuk jidadnya atas ucapanmu barusan.
"Prajurit tidak pernah menyerah! Apa kau pikir di pertarungan sebenarnya lawanmu bakal-"
"Tapi kan ini cuma latihan?" Jawabmu polos.
Lady Sif membuka mulutnya tak percaya dan Thor tak hentinya tertawa. Ya, tidak ada yang berani memotong ucapan seorang Lady Sif biarpun itu Thor pangeran Asgard sekalipun.
"Oh, jadi kau pikir ini cuma main-main?" Tanya Sif.
"Aku tidak pernah menganggap pertarungan manapun sebagai main-main."
"Lalu tadi?"
"Ya aku nyerah, aku udah mengamati kemungkinan menang melawanmu itu nol, pun kalau aku bisa menang? Tempatku tidak disini lagi."
"Maksutmu?"
"Ya, maksutku kalau aku menang aku bisa menggantikan posi-"
"Y/n!" Panggil Helga sembari menghampirimu.
"Maaf tapi waktu latihan sudah usai, kami akan belajar lagi di kelas." Ucapnya menunduk pada Lady Sif. Helga kemudian memandangimu mengisyaratkan mu untuk menunduk juga.
"Gamau" Bisikmu tapi kemudian Helga menokok kepalamu agar menunduk dan kamu pun tertunduk karenanya.
Tai emang.
.
.Dari kejauhan Loki tak henti-hentinya mengulas senyum, apalagi kepada Y/n wanita yang bisa membuatnya tertarik.
Loki merapihkan bajunya kemudian melenggang pergi.
"Kita akan bertemu lagi..Y/n."
.
.Ruang kelas
"TADI ITU APA HAH?!"
"Dianya yang salah kok aku kena marah?"
"Semua yang liat juga tahu kalau kamu yang salah!"
"WOI!" Teriakmu memukul meja kemudian menatap mata teman-temanmu satu persatu.
"Kalian liat kan yang salah aku ato Sif?"
"Kmu yang salah bego"
"SIAPA YANG BERANI BILANG GUA BEGO?"
"GUA!" Ucap pria itu memukul kepalamu.
"Bucky?"
"Lu kemana aja Buck? Tau apa yang dibuat Y/n tadi?" Tanya Helga menatap sinis padamu, tentu Helga bukannya benci padamu malah kebalikannya dia sangat peduli.
"Gatau, tapi gua tahu kalo dia ngelakuin hal yang bego."
"Cih, aku ga bego!"
Bucky kemudian menambahkan.
"Dan gua juga tahu kalau dibandingin dia atau Lady Sif udah jelaslah yang bego yang salah.""Gua bogem lu ya Bucky!"
"Bogem sini kalo berani, berani gak?"
"Berani!" Ucapmu lalu memajukan badan ke Bucky.
Kamu lantas mengepalkan tangan tapi sebelum bisa memukul Bucky, dia terlebih dulu meraih tanganmu yang mengepal.
Kamu berdecih kemudian hendak memukul dengan tangan yang satunya tapi itu juga berhasil diraihnya.
Bucky lantas memajukan wajahnya, benar-benar dekat sampai kamu bisa merasakan napasnya.
"Ga bisa gerak lagi lu kan?"
BUAAAGH
"Y/NNNN!!!" Teriak Helga.
Bucky langsung jatuh kelantai meringis dengan kedua tangannya memegang bagian bawah yang baru saja kamu tendang.
"SAAAKIT BEGOOOOOOO!!!"
"salah sendiri nantang Y/n!"
"Kalau gua mandul lu juga yang susah kan?! BEGOK!!"
"CIH! Bodo amat!"
.
.Mata merah menyala memandangi mereka dari kejauhan, tumbuhan disekitarnya membeku hanya karna dia menapaki jalan itu.
"Orang itu.." Ucapnya.
Diapun menghilang kembali di sela-sela pepohonan, meninggalkan jejak dingin dengan beberapa serpihan kristal es yang jatuh.
.
.
.Tbc