Destiny is something we've invented because we can't stand the fact that everything that happens is accidental.
.
.
.
Entah sudah berapa pukulan yang diterima Loki, kini wajahnya memiliki beberapa lebam dan juga darah, demikian juga Thor, mereka saling pukul dan tendang, Loki tidak mau mengalah begitu juga Thor.Loki terjatuh ke tanah saat tinju Thor berhasil mengenai rahangnya. Loki berguling lalu berdiri sambil menyeimbangkan badannya, dia berdecih kesal lalu menyerang Thor dengan pukulannya namun Thor selalu dapat menghindari setiap pukulan Loki.
"Brodher menyerahlah."
"TIDAK!"
Loki terhuyung namun masih melesatkan tinjunya walau cuma berakhir diudara. Loki sudah sangat kelelahan dan hampir kehabisan napas-sebenarnya mereka berdua sudah sangat kelelahan.
Loki meraih kerah baju Thor, mereka saling bertatapan mata dengan nafas terengah-engah. Loki memukul Thor diwajahnya.
"HAAAAAAH!" Loki menjatuhkan Thor di tanah dan memukulinya berkali-kali sampai Thor menangkap tangan Loki dan membalikkannya, kini Loki yang berada di tanah."Brodher! Kau bisa menyerah sekarang!"
"NO!"
Thor menghantamkan kepalanya pada Loki. Menciptakan bunyi berdenging ditelinga masing-masing, Loki menyingkirkan Thor dan mengambil jarak.
Thor terbaring di tanah sedang Loki menyeimbangkan dirinya untuk berdiri. Suara-suara kerumunan tak lagi di dengarnya mungkin karena dengingan yang di kepalanya.
"Hehehe" Loki terkekeh dan mengambil belahan tombaknya yang memiliki ujung runcing.
Thor yang melihat segera berdiri lalu menyeka tanah dan darah yang menghalangi pandangannya. Menghalau Loki untuk tidak menghunuskan tombak pada Thor.
Thor menangkap tangan Loki dan menahannya ke atas. Loki menendang perut Thor, membuatnya terpelanting ke belakang dan dengan sigap Loki mengarahkan tombaknya untuk menikam Thor.
"Loki..."
Saat pemdengarannya tidak dipenuhi denging dan matanya dapat melihat demgan jelas, sekilas Loki dapat melihat bayangan Odin.
Odin dan Friga, mereka berdua diam-diam menyaksikan pertandingan itu, Odin suka saat melihat mereka bertarung dengan gagahnya seperti layaknya pangeran namun dia berubah kecewa saat pertarungan mulai menjadi brutal dan dapat dilihat Loki lah yang akan menang.
"No, my Son..."
Padahal tinggal sedikit lagi, batin Loki berucap. Akhirnya malah berakhir seperti dulu.
Loki tertunduk dan menjatuhkan patahan tombaknya di tanah. "Tidak aku bisa-" Dan saat dia melirik kembali kearah Thor sebuah tangan melayang dengan cepat kewajahnya. Thor memukul Loki dengan sangat kuat.