VI. Vibration [2] 🔞

24K 784 42
                                    

· · · · · ·

Seolah seluruh akal sehatnya hilang entah kemana dan meninggalkan dirinya sendiri bersama rasa panas di tubuhnya dan ombak kenikmatan yang terus menerus menggulungnya; Jongin sudah benar-benar buta.

Nafasnya sudah memburu, matanya kini terpejam walaupun ia tahu bahwa seorang pemuda sedang mengungkungnya. Ia dapat merasakan nafas panas yang menerpa wajahnya. Namun, Jongin tidak memiliki cukup keberanian untuk membuka matanya.

Sehun menatap Jongin yang kini berada di bawah tubuhnya. Entah keberanian darimana, ia benar-benar mendekati Jongin dan langsung memenjarakan tubuh mungil itu dengan tubuh tegapnya. Persis seperti hewan buas yang menerkam mangsanya.

Sehun perlahan ikut memejamkan matanya, mengabaikan nafas Jongin yang terus menerus tercekat tiap kali vibrator itu menyentuh titik kenikmatannya. Sehun mendekap kedua tangan Jongin dan menaruhnya di atas kepalanya, mencengkramnya dengan erat disana. Bahkan tak peduli pada tubuh Jongin yang nenggeliat tak berdaya.

Ia perlahan menciumi pipi Jongin dengan lembut, terus mengusak ke arah telinganya. Mencumbu telinga Jongin dengan kecupan panas dan sensual. Sehun berdeham berat disana, lalu berbisik dengan suaranya yang dalam; penuh gairah yang perlu dituntaskan.

"Jongin, tatap aku."

Bagai tersihir oleh perintah pemuda tampan itu, Jongin benar-benar membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya, menatap netra Sehun yang juga menatapnya. Jongin tampak begitu manis dengan kacamata yang membingkai matanya.

Sehun menaikan volume vibrator itu.

Jongin menggeliat tak berdaya, buku-buku jarinya memutih, kakinya perlahan mengejang. Ia terus menerus mendesah di bawah Sehun. Seperti jalang yang memang haus akan sentuhan, padahal Sehun sendiri sama sekali belum menyentuhnya.

Tubuh Jongin mengejang ketika Sehun dengan begitu cepat dapat membuka kaos yang ia kenakan. Meninggalkan dirinya bertelanjang dada, dengan kedua nipple yang sudah ereksi dengan sempurna. Telapak tangan Sehun yang kasar seakan terasa begitu panas diatas permukaan kulit Jongin. Ini... benar-benar gila.

"Oㅡoh, Oh, Sehun!" jeritnya, sontak meremat jalinan rambut Sehun begitu pemuda itu melahap tonjolan merah muda di dadanya. Kepala Jongin mendongak, desahan terus meluncur dari bibirnya. Lidah Sehun begitu lihai mempermainkan nipplenya. Jongin dapat merasakan perhatian penuh pemuda itu di dua titik kelemahannya.

Jongin sangat menikmati bagaimana Sehun melahap kedua nipple itu. Mulai dari menjilatinya dengan cepat, hingga mengulumnya dengan hisapan yang dalam dan panjang seolah berharap sesuatu akan benar-benar keluar dari sana. Yang membuat ia paling menggila adalah ketika tonjolan sensitif itu tergesek oleh gigi Sehun. Rasanya ia benar-benar akan keluar saat itu juga.

"Oh, Sehun... Aㅡaku, Aku!" tubuh Jongin mengejang, nafasnya tercekat saat itu, pandangannya memutih, dan punggungnya membusur dengan indah. Pelepasan pertamanya terjadi saat itu juga.

"Astaga.... Kau benar-benar sensitif, huh?" Sehun tertawa pongah, meremehkan dengan cara paling seksi yang pernah Jongin lihat selama hidupnya.

Ia menyeringai, dan Jongin hampir gila saat itu juga. Rambut Sehun yang acak-acakan dan seringaian itu benar-benar kombinasi yang memabukkan.

"Tunggu sampai aku memakanmu dan membuatmu keluar hanya dengan lidahku di dalam lubang jalangmu, Nini." ujar Sehun, setengah menggeram, buas seperti gairah yang kini telah menyelimutinya.

Jongin mengerang dengan manja, seolah kembali terangsang hanya dengan mendengar perkataan kotor dari Sehun. Bahkan ia tidak dapat melakukan apa-apa ketika Sehun mulai turun ke bawah dan melepas celana yang sedang di kenakannya.

Hard On The Desk ㅡ HunKai🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang