VII. The Untold Story

13K 640 80
                                    

· · · · · ·


Pengumpulan materi yang dilakukan oleh Sehun dan Chanyeol sudah mencapai persentase sekitar tiga puluh persen, ditambah dengan bantuan opini dan beberapa referensi dari Jongin; kelompok mereka sukses menambahnya menjadi lima puluh persen.

Mereka sudah selangkah lebih maju ketimbang kemarin. Dari sini, mereka juga mengetahui bahwa seks sebenarnya bukanlah hal yang begitu tabu. Jongin pun yang sebelumnya tak pernah mengorek fakta dan observasi dalam ranah tersebut, menjadi lebih gencar mencari referensi mengenai kegiatan seks dalam konsep ilmu psikologi.

Dalam bidang keilmuan sendiri seks, seksual dan seksualitas adalah ranah yang dipelajari dalam kajian ilmu Lovology.

Lovology ini pertama kali dipublikasikan oleh Bara S. pada tahun 2018 setelah melakukan riset selama 9 tahun tentang "Pengaruh Perilaku Seks, Seksual dan Seksualitas Dalam Pencapaian Semua Tujuan Hidup Manusia". Karena ketiga aktivitas ini memiliki hubungan sebab-akibat yang luas dalam semua aspek kehidupan manusia. Sebab yang baik akan berakibat baik dan begitu juga sebaliknya.

Jadi, menjadikan pendidikan seks sebagai sesuatu yang tabu adalah sebuah langkah yang amat sangat fatal. Karena sejatinya, perilaku manusia selalu berakhir sebagai kajian dan pembelajaran. Gaya seks yang dapat membuat pasangan puas pun dikaji dengan tersistematis dalam ilmu ini.

Tapi apapun ilmu mengenai seks yang diterangkan oleh para psikolog itu, walau dengan cara paling bersahabat dan tidak sembrono.... akan berubah menjadi sesuatu yang menggairahkan jika Jongin yang menjadi pematerinya.

"Jadi, um, setiap orang memiliki standar Sex Intelligence yang berbeda-beda," jelas Jongin, sedikit membenarkan kacamatanya. Kini tatapannya beralih dan menatap kedua pemuda di hadapannya.

Chanyeol menaikan sebelah alisnya, menatap Jongin dengan tatapan antusias, "Jadi mempelajari tentang percintaan dan kebersamaan serta berbagai tujuan atas keduanya adalah suatu keharusan agar Sex Intelligence kita bertambah?"

"Iya,"

"Contohnya?" Kini Sehun menyesap minumannya, menaikan salah satu alisnya sambil menatap Jongin. Tak bisa dipungkiri bahwa Jongin jelas tergetar karena pertanyaan yang Sehun lontarkan, belum lagi wajah rupawan yang menuntut jawaban itu. Jongin ingin mendecak, pasti Sehun sengaja bertanya perihal ini.

Tapi ia juga terkejut. Ia kira Sehun tak akan seresponsif ini dalam menanggapinya, mengingat setelah kejadian -ekhem- itu, Sehun benar-benar menjadi pendiam. Jarang menanggapi Jongin, tak bertindak mengesalkan seperti pertama kali mereka bertemu. Jongin sendiri heran.

"Hmm, ya... Seperti," Jongin bergumam dan mengalihkan pandangannya dari Sehun, merutuki dirinya sendiri yang mulai terlihat gugup.

"Seperti apa, Jongin?"

"Ya misalnya, dengan memahami kegemaran pasangan atau si lawan bercinta. Mengatahui apa yang mereka sukai atau tidak, memperlakukan mereka dengan benar sehingga mereka dapat merasa didambakan dan diagungkan, yang terpenting adalah dapat menuntaskan hasrat seks mereka juga.."

Wow. Sehun melepas dua kancing kemeja teratasnya. Tiba-tiba saja cafetaria terasa begitu panas dan sesak, apalagi untuk sesuatu di bawah sana. Penuturan dari Jongin benar-benar tidak membantu.

Hard On The Desk ㅡ HunKai🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang