· · · · · ·
Perlu sepersekian detik bagi Sehun untuk menyadari siapa yang sedang berdiri di hadapannya. Badannya mematung. Ia terkesiap ketika manik matanya bertemu dengan tatapan dingin gadis itu. Gadis yang masih ada jauh di dalam hatinya, sebuah kenangan akan waktu yang tak pernah ingin timbul ke muka bumi."Oh my, Sehun?" ujar gadis itu. Sedikit aksen Perancis yang lumayan kental, siapapun yang mendengarnya pasti berpikir bahwa bahasa Koreanya payah.
"Soojung....?" pemuda itu memanggil, tak menyangka suaranya akan keluar dari jalur dan jatuh begitu tinggi. Tenggorokannya terasa kering. Kepalanya seakan berkunang-kunang, seketika semua bayangan dan kenangan hilir mudik dengan begitu cepat di dalam otaknya. Memberikan sebuah gambaran yang selama ini Sehun rindukan.
Sebuah kenyataan yang juga ia hindari.
Untuk beberapa lama, Sehun masih mematung disana seperti orang bodoh. Tak ingin menyadari bahwa semua ini adalah kenyataan.
Ketika gadis itu lari dan menghampirinya, lalu membawanya ke dalam dekapan yang penuh rindu, Sehun tidak bisa berbuat apa-apa selain mengangkat kedua tangannya yang ragu.... untuk kembali memeluk gadis yang telah sekian tahun tidak bertemu dengannya.
"Aku telah mencarimu ke kampusmu, bertanya pada siapapun yang aku temui, bahwa aku mencari Oh Sehun..." suaranya begitu rendah, putus-putus. Gadis itu terisak di dalam pelukan Sehun.
Sehun meneguk ludahnya, pandangan matanya masih lurus menatap ke depan. Masih tidak mengakui bahwa semua ini adalah kenyataan.
"Bukankah.... Kau sudah menikah, Soojung?"
Soojung menggeleng kuat. Ia merekatkan pelukannya pada Sehun.
Seorang Jung Soojung, mahasiswi kebanggaan Panthéone-Sorbonne University dari jurusan desain mode. Yang kini mulai terkenal dalam kancah dunia fashion karena karyanya yang telah dilirik oleh berbagai brand ternama dunia, yang juga terkenal akan sifat dinginnya........ kini menangis hanya dihadapan seorang Oh Sehun.
Sehun sendiri baru dua kali melihat gadis ini menangis. Satu sewaktu Sehun menggodanya hingga gadis itu kesal sendiri, dan satu sewaktu mereka berpisah.
Kini yang ketiga adalah ketika mereka bertemu kembali.
"Kau seharusnya tidak berada disini. Apa kau meninggalkan suamimu di Perancis?" tanya Sehun.
Gadis itu mendongakkan kepalanya, mata cantiknya menatap Sehun dengan tatapan yang selalu membuat Sehun terhipnotis oleh keindahan di dalamnya.
"Setelah hampir dua tahun bersama Minho, aku menyerah. Aku kira cinta dapat timbul dari rasa nyaman. Aku kira aku bisa menciptakan cinta itu untuk diriku sendiri. Tapi ternyata tidak, Sehun. Tidak,"
Soojung kembali berlinangan air mata, "Cinta di dalam diriku tidak dapat tumbuh jika bukan dengan kau, Sehun."
Hati Sehun tergetar. Seakan momen itu sengaja dibuat alam semesta untuk dua insan yang sedang melampiaskan rasa rindu. Sehun hampir saja mengatakan hal yang sama, namun logika dan kebenaran di dalam pikirannya masih terputar dengan jelas.
Menuntutnya untuk tidak bertindak gegabah.
"Kembalilah pada Minho. Semenjak kau menerima perjodohan itu, aku tahu akulah yang tidak bisa memaksakan perasaanku padamu.
Soojung, kembalilah pada suamimu," ujar Sehun, setengah berbisik. Dengan mata yang juga berkaca-kaca.
"Sehun. Maafkan aku. Berilah kita kesempatan lagi. Aku mohon...."
Sehun terdiam.
"Sehun, aku sangat mencintaimu!"
Ia masih bergeming di tempatnya. Sudah mengalihkan pandangan, mengeraskan rahangnya. Siap memuntahkan semua perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard On The Desk ㅡ HunKai🔞
RomanceWarning cerita mengandung unsur dewasa pada setiap chapter! 🔞 ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ "Kau harus melakukan semua perintahku atau....." Jongin merengek tak setuju, "Atau apa, hah?!" Sehun menyeringai, lalu merendahkan badannya dan berbisik tepat pa...