· · · · · ·Untuk seukuran laki-laki, Jongin bisa memastikan bahwa Sehun adalah laki-laki yang begitu perfeksionis. Kebanyakan orang perfeksionis, pasti sangat apik dan rapih. Meja belajar Sehun yang sangat lebar itu di tata di sudut ruangan persis menghadap ke arah jendela asrama, mungkin karena dia adalah anak desain grafis yang pasti juga belajar tentang tata letak suatu benda.. bisa dibilang, asramanya terlihat seperti duplikat kecil dari sebuah apartment mewah.
Jongin tak henti-hentinya menatap dengan mata berbinar tiap kali melihat suatu pajangan baru di dinding putih itu. Gambar yang sudah pasti Sehun gambar sendiri. Bagus sekali. Begitu minimalis dan cocok dengan desain ruangannya yang di dominasi warna abu.
Kamar asrama Sehun lebih tampak sebagai pameran seni dan furniture minimalis alih-alih sebuah kamar asrama pria berumur dua puluh satu tahun.
Sehun meletakkan bahan makanan yang tadi ia beli di atas meja makan, kemudian memasukkan sisanya ke dalam kulkas. Sembari menyampirkan handuk di pundaknya, ia menoleh pada Jongin yang sedang duduk di atas kasurnya. Pemuda manis itu masih memandangi seluruh penjuru kamarnya. Sehun tersenyum,
"Jongin, jika kau ingin beristirahat, tidurlah. Aku harus mengerjakan beberapa tugas terlebih dahulu."
ㅡ
Kembali dalam ranah keilmuan desain dasar, kelas pertama yang Sehun pelajari. Sebenarnya sekarang ia sedang mengecek hasil denah Chanyeol untuk pameran kecil mereka. Ia bahkan tidak memedulikan jam yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Tugasnya masih lumayan banyak dalam hal ini. Untung saja kalau untuk urusan proposal, mereka dapat mengandalkan anggota yang lain.
Elemen desain itu terdiri atas titik, garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna. Belum lagi prinsip dasar design fundamentals yang lain, seperti keseimbangan (balance), kesatuan (unity), ritme, penekanan (emphasis), proporsi, kontras, dan repitisi. Semua komponen itu memerlukin ketelitian dan pemahaman yang besar mengenai dunia desain. Tugas Sehun disini adalah membenahi semua rancangan Chanyeol untuk tata letak pameran mereka.
Sampai sekarang, Sehun mendecak sendiri karena kontras warna yang digunakan Chanyeol adalah hitam dan merah. Ini pameran yang menggairahkan atau malah pameran horror, sih? Bayangkan saja, pameran mereka akan didominasi warna hitam dan merah?
Memutuskan untuk mengedit dan mengubah total beberapa detail kontras penempatan warna dan kesinambungan gradasi di depan layar laptopnya, Sehun tidak menyadari bahwa dengkuran Jongin telah berhenti sejak tadi. Ia terhanyut dalam dunianya sendiri.
Tiba-tiba seseorang meremas pundaknya dengan lembut. Sehun menoleh dengan cepat dan mendapati Jongin tengah berdiri di sampingnya, pemuda manis itu tersenyum.
"Terbangun, hm?" tanyanya, sebelum kembali mengalihkan pandangan ke depan layar laptopnya.
Jongin mendekatkan wajahnya ke arah layar laptop Sehun, ikut menilik hasil pekerjaan pemuda tampan itu. Matanya berbinar, mulutnya sedikit terbuka, ia menepuk-nepuk pundak Sehun dengan takzim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard On The Desk ㅡ HunKai🔞
RomanceWarning cerita mengandung unsur dewasa pada setiap chapter! 🔞 ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ "Kau harus melakukan semua perintahku atau....." Jongin merengek tak setuju, "Atau apa, hah?!" Sehun menyeringai, lalu merendahkan badannya dan berbisik tepat pa...