· · · · · ·Tak pernah terpikirkan sebelumnya, bahwa sesuatu yang dilakukannya adalah sebuah pengkhianatan. Sewaktu dulu, dia kira pilihannya adalah sebuah bentuk kepatuhan.
Soojung dengan berat hati, menyetujui perjodohan yang dilakukan orang tuanya. Ia dijodohkan dengan seorang pebisnis tekstil dari Turki, yang ternyata adalah anak dari rekan Ayahnya, Choi Minho.
Menampik rasa yang selama ini ia bangun bersama Sehun, teman sekelasnya di Korean Foreign School of France. Soojung sendiri dan Sehun menjadi teman dekat semenjak mereka ditempatkan di kelas yang sama. Mereka mulai berbagi perasaan satu sama lain semenjak saat itu.
Sehun yang mengasingkan diri ke Perancis pasca pernikahan Ibunya dengan Siwon, memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya disana. Dengan sebagian sisa uang yang dibekalkan padanya, juga dengan jerih payahnya menjadi pekerja paruh waktu di sebuah resto; Sehun jelas dapat mengumpulkan banyak uang sebelum tahun ajaran baru untuk membiayai sekolahnya.
Soojung jelas menjadi pembangkit dan penyemangat bagi Sehun untuk kembali membangun masa depannya, gadis cantik itu berperan sangat penting di dalamnya.
Saat itulah Soojung dan dirinya bertemu. Saat ketika Sehun yang rapuh telah kembali berapi-api untuk membangkitkan dirinya sendiri.
Gadis itu memang tak banyak bicara, juga tak banyak berekspresi. Tak banyak mengharapkan ataupun bergantung pada orang lain. Dia adalah gambaran mengenani sebuah batu yang kokoh walaupun kerap kali diterjang ombak. Dia gadis yang tidak pernah menyulitkan siapapun.
Namun dengan Sehun,
semuanya berbeda.
Soojung dapat tertawa selepas yang ia mau, ia dapat merengek sepuas yang ia inginkan dan pemuda itu akan tetap menatapnya dengan tatapan teduh lalu tersenyum.
Bersama Sehun, Soojung dapat berlari dan melompat sekencang yang ia bisa tanpa takut untuk terjatuh. Hanya bersama Sehun, ia tahu bagaimana cara menghadapi dunianya. Ia tahu bagaimana membuat dunianya menjadi indah tempat para kupu-kupu berterbangan dan bunga bermekaran.
Salju yang selama ini menyelubungi setiap jalan di dalam hatinya, kini telah mencair seperti tumpukan salju yang perlahan meleleh karena pergantian musim.
Soojung meringis.
Di dalam benaknya kini hanya ada nama pemuda itu. Hanya nama seorang Oh Sehun dengan berjuta keajaiban yang ia miliki, keajaiban yang dapat membuat hidup seorang Soojung menjadi lebih 'hidup'.
"Selamat siang, Nona." seorang pria paruh baya-yang entah datang darimana itu- membuyarkan lamunannya. Persis seperti Soojung kepada semua orang terkecuali Sehun, air wajahnya dingin. Wanita itu jelas tahu apa yang ia perbuat ketika ia menaikan sebelah alisnya, menatap pria paruh baya tampan itu dengan tatapan 'merasa terganggunya'.
"Boleh aku duduk disini?"
Sialan. Soojung mencebik dalam hati. Siapa pria ini? Untuk apa ia bertanya jika dengan tidak tahu malunya langsung ambil posisi di tempat kosong itu?
"Pergi sebelum aku panggil keamanan untuk mengusirmu dari mejaku." ujarnya, dingin, dan penuh kesungguhan.
Diluar dugaan, pria yang sama sekali tak ia kenali itu malah tertawa dengan pongah. Tertawa dengan kencang, hingga menarik perhatian pengunjung yang lainnya. Soojung mengernyitkan dahinya.
"Apa kau tidak mengerti bahasa Korea, Tuan?" Ia mulai jengah, mulai tersulut emosi.
"Aku mengerti. Tapi mungkin setelah bertahun-tahun di Perancis kau bisa mengajariku bahasa Perancis, Nona?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard On The Desk ㅡ HunKai🔞
RomanceWarning cerita mengandung unsur dewasa pada setiap chapter! 🔞 ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ "Kau harus melakukan semua perintahku atau....." Jongin merengek tak setuju, "Atau apa, hah?!" Sehun menyeringai, lalu merendahkan badannya dan berbisik tepat pa...