VIII. No Asking 🔞

15.8K 666 64
                                    

· · · · · ·

Jongin tidak dapat lagi membantah ketika Sehun langsung mencengkram lengannya dan membawanya menuju motor Sehun. Jongin sendiri masih menundukkan kepalanya, pikirannya sedang berkecamuk setelah tadi melihat Sehun meludah ke wajah Siwon sebelum berpaling dan meninggalkan si pria paruh baya yang tentunya berteriak tidak terima. Murka.

Mencengangkan sekaligus menyeramkan sekali.

Rahang Sehun mengeras sedari tadi, Jongin tahu mungkin pemuda itu masih menyimpan emosi di dalam benaknya. Ia sendiri tidak tahu apa yang menyebabkan semua itu terjadi, terlebih lagi..... Semua kejadian tadi cukup membuat Jongin kebingungan dan tak habis pikir.

Sehun menyerahkan helmnya pada Jongin, dengan bergegas juga melepaskan jaket kulit hitamnya dan mengenakannya pada tubuh mungil Jongin.

Sehun menaiki motornya dan menyalakannya. Sambil melirik lewat bahunya, ia menggidikan kepalanya. Menitahkan Jongin untuk segera naik juga. Sebelum sempat Jongin menyuarakan protesnya, Sehun langsung menyela,

"Naiklah. Sore ini aku yang akan mengantarmu pulang,"

Jongin mendengus, menggerutu juga sambil membenarkan letak kacamatanya. Kesal dia. Kenapa Sehun masih sempat-sempatnya terlihat begitu keren dan seksi disaat seperti ini, sih?

Begitu sampai di apartment Jongin, Sehun langsung merebahkan badannya pada sofa bersejarah itu. Ia menggeram pelan sambil memegang lengannya.

Awalnya, Jongin masih terlihat begitu kesal karena tingkah Sehun, tapi setelah mengingat fakta bahwa pemuda itu tadi telah menolongnya.... Jongin sedikit melupakan cerita yang tidak diceritakan oleh Sehun seberapa keraspun Jongin bertanya sewaktu di jalan tadi. Sehun sama sekali tidak menjawab semua pertanyaannya tentang Siwon ataupun hubungan keduanya.

Jongin duduk di sebelah Sehun, membenarkan letak kacamatanya sambil menatap Sehun penuh selidik. Ia mengernyitkan dahinya.

"Kau terluka...?"

Sehun menggeleng.

"Kau punya ibuprofen? Otot lenganku meradang, ngilu sekali." jawabnya.

Kini, Sehun sukses membuat Jongin merasa bersalah. Mau tak mau, Jongin jadi merasa memiliki kewajiban untuk merawat luka Sehun sebagai bentuk rasa terima kasih dan sebagai upaya balas budinya. Tapi dengan panik juga, Jongin langsung bergegas mencari obat anti peradangan itu di kotak persediaan obat miliknya.

Ia kembali dengan sebungkus ibuprofen dan juga salep untuk meringankan linu dan menyembuhkan luka dalam.

Sehun langsung menerima segelas air dan ibuprofen yang diberikan oleh Jongin padanya, ia meneguknya dalam satu tegukan. Menaikkan alis ketika Jongin berangsur mendekat dan membuka tutup salep di tangannya,

"Biar aku bantu kau memakai ini.."

Pemuda manis itu merona malu begitu Sehun berbalik dan memunggunginya, membuka kaosnya dan menampakan punggung tegap yang dipenuhi otot mengagumkan itu. Jongin meneguk ludahnya, tenggorokannya tiba-tiba saja menjadi kering. Astaga, kenapa seorang Oh Sehun dapat membuatnya begini.

Dengan tangan yang sedikit gemetaran, Jongin mengolesi salep itu dari bahu hingga lengan Sehun. Gerakannya menurun, dari bagian bahu lalu menggelincir turun menuju lengan. Dilakukan berulang kali sambil sedikit memberikan tekanan disana.

Hard On The Desk ㅡ HunKai🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang