Sebuah ruangan yang hanya diterangi dengan cahaya temaram, telah berkumpul puluhan orang dengan memakai jubah hitam yang menutupi wajah mereka.
Mereka membicarakan hal yang buruk dan akan terjadi dengan kerajaan Amsterdam yang dipimpin oleh Aksa.
Mereka membicarakan rencana kehancuran kerajaan Aksa dan menyusun strategi. Ketika mereka sudah menyusun strategi, mereka tertawa memikirkan dampak yanga akn terjadi oleh Aksa.
Hancur.
Ya, Aksa akan hancur.
Salah satu dari mereka tersenyum miring dan memikirkan hal-hal yang kejam. Dia akan membuat Aksa kehilangan berliannya dan dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan.
***
Aksa duduk di singgasananya. Dia menatap lurus kedepan dengan tatapan tajam. Wajahnya dingin dan tak tersentuh. Matanya memerah dan semakin lama, semakin gelap. Membuat siapa saja ketakutan dan tidak berani menatapnya.
Hembusan angin menerpa wajahnya dan menerbangman rambutnya. Dia menatap jendela besar dan melihat langit yang tiba-tiba berubah menjadi gelap. Pikirannya melayang memikirkan apa yang terjadi pada alam.
Firasatnya buruk.
Dia merasa akan ada sesuatu hal yang buruk dan itu akan tejadi dalam waktu dekat ini. Tiba-tiba terlintas dibenaknya ingin menemui Alexia. Dia berdiri dan menggunakan kekuatannya untuk lebih cepat sampai di kamarnya.
Ketika dia sudah berada di kamarnya, dia melihat Alexia yang tidur dengan wajah polosnya. Dia berjalan mendekati Alexia dan duduk di tepi ranjang. Tangannya terulur untuk mengelus rambut Alexia yang sudah berubah kembali menjadi hitam.
Elusannya turun pada kening Acacia. Pipi, hitung, bibir, lalu ke dagu. Tangannya kembali mengelus bibir ceri Alexia lembut. Matanya meredup menatap Alexia. Entah mengapa dia merasa akan kehilangan sosok Alexia. Tapi cepat-cepat, Aksa menghilangkan pikiran buruk itu.
Aksa menundukkan tubuhnya dan mencium kening, hidung, lalu pipi Alexia. Tiba-tiba, kelopak mata Alexia bergerak dan terbuka dengan perlahan. Bola mata coklat itu menatap Aksa lembut, dia pun membalas tatapan Alexia.
Alexia mengelus rahamg kokoh Aksa, dia tahu ada sesuatu yang tak beres dengan Aksa.
"Ada apa?" tanya Alexia.
Aksa tersenyum dan menggeleng, "Tidak. Aku hanya merindukanmu."
"Lalu? Ada apa dengan tatapanmu itu?" tanya Alexia ketika melihat tatapan Aksa yang sendu.
Aksa hanya menggeleng dan tersenyum. Dia menjauhkan tubuhnya dari Alexia dan Alexia pun mendudukkan tubuh ya dengan bersandar di kepala ranjang.
Aksa berdiri dan menatap Alexia, "Istirahatlah, nanti aku kembali."
Ketika Aksa ingin pergi, Alexia menarik tangannya. Aksa menatapnya bingung, "Ada apa?"
"Kau mau kemana?" tanya Alexia.
"Ada beberapa urusan yang ingin aku kerjakan," ujar Aksa dan Alexia hanya mengangguk.
Alexia melepaskan pegangannya dan membiarkan Aksa pergi. Dia menatap Aksa dengan tatapan yang sulit diartikan.
***
Aksa melagkah denga kaki lebarnya. Langkahnya terlihat buru-buru. Para prajurit pun bergegas membuka pintu ketika melihat kedatangan Aksa di ruang singgasana.
Aksa berjalan dengan tatapan tajamnya dan duduk di singgasananya. Dia menatap pria yang berdiri di depannya dengan kepala tertunduk.
"Apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Aksa dingin.
"Saya ingin memberikan ini, Lord," ujar Pria itu, Leo. Tangan kanan Aksa.
Leo memberikan sebuah gulungan kertas keoada Aksa.
Aksa pun mengambilnya dan membaca isi surat itu.
Ketika membacanya raut wajahnya berubah. Seringai muncul di wajahnya, dia melempar kertas itu kepada Leo dan dengan singap ditangkapnya.
"Maaf, Lord. Apa isi surat ini?" tanya Leo.
"Perang," ujar Aksa singkat.
Leo kaget dan menunduk, "Maaf, Lord. Jadi, apa yang harus hamba lakukan?"
"Persiapkan segala keperluan. Perang akan terjadi satu minggu lagi. Aku mau kau merekrut prajurit terbaik yang kita punya, aku tidak mau ada yang kekurangan sedikitpun," perintah Aksa.
Leo mengangguk dan memohon undur diri. Sepeninggalan Leo, Aksa menyeringai kejam.
"Kau ingin menantang aku ternyata."
"Aku tidak akan membiarkan kau merebut, Queenku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucifer of Mate
FantasyKehidupan gadis cantik namun buta, berubah 180° sejak kekacauan yang terjadi di desanya dan dia bawa ke kerajaan Lucifer, kerajaan terbesar dan terkuat di kota Amsterdam. Dia dibawa dan di masukkan ke sel tahanan kerajaan yang sangat menjijikkan k...