Si kurus sang penjual

176 17 0
                                    


==========×==========

Mon maap ya atas typo yang beranak pinak:"
Jari jari lentik ku emang segede gajaa:"

Mon maap ya atas typo yang beranak pinak:" Jari jari lentik ku emang segede gajaa:"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di jaman sekarang mana ada sih yang gak pake uang? Kencing aja bayar lurrrr. Makanya udah gak aneh di jaman sekarang banyak orang matre sana sini, banyak koruptor, banyak banyak penjual organ tubuh.

Bukan hanya kaum Adam saja yang sibuk mencari uang, kaum Hawa saja sudah tertuntut untuk bekerja dan menghasilkan uang. Sudah tidak ada lagi peraturan kolot dengan tetek bengeknya yang melarang wanita untuk bekerja. Wanita dan pria sudah sejajar derajatnya, bahkan sudah semakin banyak wanita yang lebih sukses dari pria.

Bukannya ingin saingan, hanya saja hidup itu keras, tidak ada yang menentu! Semua butuh uang dan pekerjaan untuk penunjang hidup! Bukan hanya orang dewasa saja yang sibuk dengan pekerjaannya. Begitu juga dengan anak SMA yang baru mengenal kerasnya hidup dan terpaksa mulai dewasa lebih cepat, contohnya Janeya Jwanda. Gadis SMA yang cantik tapi kurus itu harus juga merasakan bagaimana susahnya dalam bekerja.

Pekerjaan yang gadis itu ambil memang bukan pekerjaan yang berat sampai harus membuat dirinya tewas karena kelelahan. Jane bersama kakak-kakaknya sudah berani membuka usaha dengan menjual-belikan peralatan kecantikan, dari Skincare hingga per-Makeup-an hampir jualannya itu lengkap! Usaha yang mereka bangun itu rupanya sangat lancar bahkan mereka membuka akun dan menjualkannya secara online agar lebih menarik banyak pelanggan.

Dari kehidupan mereka yang lusuh dan susah mulai mengembang dan melancarkan Ekonomi mereka secara finansial. Jane bahkan tidak menunggak lagi dalam pembayaran, itu semua karna usahanya dan saudaranya.

Jane biasanya menjual barang-barang itu pada orang terdekat atau tetangganya saja, karna untuk yang lainnya ia serahkan pada saudaranya dan berhubung dirinya yang juga sibuk bersekolah maka dari itu Jane hanya membantu menjajakan jualannya semampunya saja. Contohnya sekarang, gadis itu menerima pesanan dari seorang siswi SMP yang alamat rumahnya tidak jauh dari kediaman tokonya, karna masih bisa terjangkau dan Jane masih mampu, makanya ia menawarkan diri untuk mengantarnya.

Dengan motor metiknya, Jane sudah siap menjelajah jalanan dengan bekal aplikasi Maps yang ada di ponselnya, siswi SMP itu memesan sepaket Skincare padanya melalui media sosial tokonya, alamat yang siswi itu tulis cukup jelas bahkan ada beberapa kalimat yang di ulang seolah menegaskan kalau dirinya butuh skincare itu dan tidak mau di tipu, terlihat seperti pelanggan baru. Jane mewajarkan saja, memang banyak olshop yang kurang bertanggung jawab dan tidak meyakinkan, jadi wajar saja jika siswi itu takut-takut dan lagi pesanan yang ia bayar lumayan menggarap isi dompet anak SMP.

Wajar jika Skincare itu cukup mampu membuat dompet mendadak kering karna harganya tidak main-main. Cantik itu mahal cuyy,  perawatannya cukup dengan seharga sebelah paru-paru.

Siapa sih wanita yang tidak ingin terlihat cantik?

Jane saja yang berprofesi sebagai penjual Skincare saja sudah sering icip-icip jualannya sendiri.

SkincareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang