Kabar

51 6 1
                                    

HOLAAAAA KEMBALI LAGI DENGAN GUWEEEH PENULIS YANG TIDAK KONSISTEN..... 😂🤘

AKU TERIMA HUJATAN KALIAAAAN DENGAN SENANG JANTUNGGGGG.

MAAF BANGET UNTUK KALIAN YANG NUNGGUH AYANG PRAYA KAMBEK TAPI BEBBB SUEEERRRR BUKANNYA MAU NGEGANTUNGIN TAPI EMANG KEABISAAAN IDE BUAT ALURRRR CERITA INI. JADI JANGAN KAGET KALO ALURNYA BERUBAH UBAH MACEM DOI.

TANPA CATCITCOT CUSSS LIAT KE UWUAN AYANG PRAYA YANG MANIS TIADA TARAAA....

LEMAAAAAAHHHH












***

-Lo suka gue gak sih? Kalo gak udahan aja baiknya-

***

Terkadang Jane bingun pada dirinya yang entah mengapa akhir akhir ini terlalu bersemangat ketika membahas Praya, pasalnya ia terlalu percaya diri mengira cowok itu menyukainya. Sisi lain darinya terlampau senang jika memikirkan itu sisi lainnya seolah menyadarkannya bahwa itu hanya halu.

Praya bukan satu satunya cowok di sekolahnya, tapi kenapa Jane jadi sering meliriknya?.

Kerika Praya melintas di depannya sambil tertawa kemudian menyapanya, mengapa nafasnya berat dan seolah ingin tersenyum ke arah cowok itu?. Apa karena Jane terlalu perasa atau karena dia suka?.

Sebelum insiden jualannya yang di buang Praya, ia merasa baik baik saja tanpa mengenal lelaki itu, tetapi setelah itu cara praya meminta maaf dan berlaku baik padanya ia merasa canggung. Contohnya seperti saat ini.

Praya berjalan dengan santai sambil tersenyum ke arah Jane yang tengah sibuk dengan ponselnya, gadis itu belum menyadari cowok itu namun setelah ia merasa usapan lembut di atas kepalanya ia mendongak dan melihat senyum Praya. Dalam detik yang mendebarkan dan canggung bagi Jane, Praya berlalu begitu saja tanpa mengucapkan apapun.

"Maksudnya apa?" ucapnya pelan, masih dalam keterkejutannya.

Awalnya ia berniat ingin menoleh ke belakang tempat Praya dan Jaffan tengah sibuk berbincang, tapi urung lantaran suara gaduh yang timbul dari derap langkah murid yang datang tiba-tiba. Roby dan Sifa yang datang paling pertama kemudian di susul grombolan murid yang lainnya.

Ketika Sifa berhasil duduk di tempatnya sambil menetralkan nafasnya Jane mulai bertanya membabibuta, Sifa yang mendengarnya ingin sekali marah tetapi urung lantaran tenaganya yang masih lemah .

"Si Praya....." ucap Sifa akhirnya menambah rasa penasaran Jane lantaran cowok yang sejak tadi ia pikirkan di sebut. "Lagi PDKT sama kakel."

SkincareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang