Promosi

157 17 13
                                    


▪️▪️▪️

Seminggu setelah insiden 'pulang bareng Praya' tidak terlalu berpengaruh bagi Jane yang memang sejak awal tidak peduli.

Hari itu Praya mengantarkannya dengan selamat sampai rumah, walau mendapat sedikit cacian pedas dari Jane karena tidak tahan melihat Praya kebut-kebutan hingga berakhir dengan helaian rambut Praya yang di paksa rontok oleh jari-jari Jane, namun setelahnya Jane tetap mengucap terima kasih kepada Praya saat itu.

Kini gadis itu tengah duduk santai di dalam kelas, matanya tertutup dan tangannya saling menyilang. Separuh otaknya mengajaknya untuk memikirkan sesuatu yang cukup tidak penting. Contohnya.

-Kenapa Praya mau mengantarnya kemarin?

-Kenapa Praya terlihat baik kemarin?

-Kenapa dia...terlihat Tampan kemarin?

Gak! Gak! Biasa aja.

Jane menggeleng untuk pertanyaan terakhir. Mana mungkin ia memuji Praya.
Ya walau ia akui kalau cowok itu termasuk jejeran siswa tampan, namun melihat tingkahnya lebih baik Jane menggeleng saja.

Gak banget.

Cukup bosan, Jane menarik ponselnya dari meja dan mulai menjelajah disana.

Matanya sedikit tertarik untuk menekan Instastory milik Praya yang ia temukan tidak sengaja. Penasaran, akhirnya ia men–tap dan mulai meneliti disana.

Ponselnya di penuhi wajah narsis Praya yang cukup menggelikan. Pria itu terlihat sengaja memamerkan wajah tampannya, sesekali tersenyum sinting sambil memamerkan lekuk lehernya yang sengaja di arahkan pada jakunnya yang naik turun.

Jane mendadak geram ingin mencakar wajah Praya, gemas.

Jarinya men-tap lagi.

Di bagian kedua, Praya terlihat berbicara sesuatu dengan Jeno. Penasaran, Jane menaikkan volume Ponselnya agar bica mendengar pembicaraan mereka.

"Gua tiap pagi pake ini. " kata Jeno di seberang sana, cowok itu menunjuk ke botol yang terlihat tidak asing.

"Hasilnya bagus. Muka gua nambah ganteng gak ketulungan." Jeno terkekeh.

Najis alay. Maki Jane dalam hati.

Praya tertawa disana. "Kalo mau beli kaya gitu dimana, no?"

"Ada dong, ini kan rahasia perawatan pangeran. Mana boleh bocor sama rakyat buluk kaya LO. Hahahaha."

Praya terlihat kesal, cowok itu mengumpat.
"Halah asu. Pangeran mah gak butuh kaya gituan cok. Dia mah belekan aja ganteng. Kaya gue."

Idih narsis.

Video berhenti, kemudian bergilir ke lainnya.

Masih dalam Instastory milik Praya, kini layar milik Jane di penuhi sebuah Screenshot-an yang menampakkan sebuah akun olshop.

Jane terperejat, sekali lagi ia mengedipkan matanya dan menatap layar ponselnya tajam.

Vankashop Nama akun toko itu.

VANKASHOP.

"WHAT THE FUCK!" ujarnya saking terkejutnya.

"Ngapain dia promosiin olshop gue?"

"Gila sih ini!! Apa apaan coba?"

"NARSIS BANGET ALAY!!"

Kesal, Jane kesal karena tidak mengerti. Ia menenggelamkan kepalanya di antara kedua lengannya, sambil menggerutu memikirkan alasan Praya melakukan itu.

SkincareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang