Mereka pergi kekantin dengan saling merangkul.
"Dra? Kamu yakin? Kamu udah gapapa?" seli bertanya lagi sambil membantu indra berjalan.
"Gue gapapa seli," indra menjawab dengan senyum.
"Kalau kamu mau cerita, cerita aja yaa. Aku akan dengerin ko," ucap seli berharap.
"Iya nanti kalau ada waktu yang tepat, gue ceritain."
Mereka pun sampai dikantin, disana terlihat galih sedang ngobrol dengan temannya. Tanpa sengaja galih melihat indra yang sedang merangkul seli.
"Dra!!" teriak galih.
"Ehh apa lagi sih gal?" jawab indra dengan bingung.
"Ayo lu istirahat bareng gua!" ajakan galih.
"Ngga, sekarang gue istirahat bareng seli dulu ya."
"Ngga! Lu istirahat bareng gua!!" galih bicara sambil mengambil alih tangannya indra. "Sono lu! Indra istirahat bareng gua!!"
"Hmm seli, gue istirahat bareng galih ya. kapan-kapan aja deh gue traktirnya," indra merasa ngga enak.
"Iya nggapapa ko," jawab sambil senyum.
Anjing! Kenapa harus ada galih sih! Seharusnya Indra istirahat bareng gue! Seharusnya tuh dia sekarang nembak gue! Ahh dasar perusuh! ucap Seli dalam hati dengan pedenya.
"Gal, lain kali jangan begitu dong, lu kan bisa ngomong baik baik!!"
"Iya deh iya," jawab galih mengalah.
Sebenernya gue kurang setuju kalau indra sama seli, gua rasa ada niat yang ngga baik dibalik kebaikan si seli itu. Ucap galih dalam hati.
"Ayo makan gue lemes nih. Laper, pagi gue cuma sempet sarapan sedikit," ucap indra.
"Yaudah ayo makan."
***
"Indra? Kamu sudah sembuh?" guru bertanya.
"Udah ko bu," ucap indra sambil senyum untuk meyakinkan guru tersebut.
"Yaudah. kalau kamu pusing, kamu bisa izin ke saya."
"Iya bu."
Gue ngga bisa mendengarkan dengan baik. Kepala gue pusing, tangan gue dingin, gue harus kuat sampai bel istirahat kedua. Ucap dalam hati.
***
Indra menemani galih untuk membeli makanan. indra menunggu galih dimeja makan kantin,tiba seseorang mendekati indra. Saat dilihat dari dekat,ternyata seorang cowo yaitu riyan anak kelas sebelah, dia satu kelas dengan seli.
"Ehh lo indra!!" riyan bicara dengan nada tinggi sampai sebagian orang dikantin memperhatikan mereka.
"Iya kenapa?" jawab indra cuek.
Tiba-tiba riyan meluncurkan pukulan dibagian perut indra, tetapi indra bisa menangkisnya dengan cepat.
"Apaan sih lu? Kenapa lu nyerang gue?" bicara dengan santainya.
"Ga usah banyak bacot lu!! Ngapain lu deketin cewe gua?!!"
"Hah? Cewe? Siapa?" indra langsung menyingkirkan tangannya riyan dan mendorong tubuhnya riyan agar terdapat jarak antara mereka.
"Ga usah banyak nanya lu!!! Seli itu cewe gua!!"
Hah seli? Bukannya seli katanya ngga punya pacar? Hmm gue kejebak sama cewe nih. Ucap indra dalam hati.
"Sini lu njing!!" ucap riyan.
"Hahah yakin lu mau berantem sama gue? Jangan salahin gue kalau nanti lu masuk rumah sakit ya? gini gini gue kuat, walaupun lagi sakit hahah," jawab indra dengan ketawanya yang menyeramkan itu.
"Hah? Sangkanya gua takut ama lu? Ngga sama sekali gua takut ama bocah manja kayak lu!!" jawab riyan untuk memancing emosi indra.
"Hmm boleh deh, gue tantang lu diluar sekolah ya? Gue ngga mau nama baik gue jadi hancur karna masalah ini doang," jawab indra dengan senyum sinisnya itu.
"Yah takut? Masa beraninya diluar sekolah. Kebanyakan dimanjain guru gini nih hahah."
"manja? Sejak kapan gue manja? Belum tau gue ya? Hmm," jawab indra sambil berlari, kemudian dia langsung menendang perut riyan dengan kencang dan sekaligus memukul wajah riyan karena kesabaran indra sudah melewati batas.
"Udah puas belum?" ucap indra.
"Haha main licik ya? Gua belum puas gimana dong? Gua tunggu jam 19.00 dan alamatnya nanti gua kirim," jawab riyan dengan memegangi perutnya yang sakit karena ditendang indra, sekaligus menahan sakit bekas tonjokannya indra dibagian wajahnya yang menjadi lebam itu.
Tak lama kemudian, galih datang dengan membawa minuman botol yang dingin untuk indra. Dia terkejut karena melihat riyan sudah tergeletak seperti itu dan banyak murid berkerumunan disitu.
"Eh dra? Ada apa nih? Ko rame banget?" tanya galih bingung.
"Ga ada apa apa ko, hanya ada hiburan sedikit doang tadi. Sini minumannya gue haus nih."
"Nih. Yakin? Ko riyan sampai kesakitan gitu?" tanya galih dengan bingung.
"Mungkin jatuh? Udah yo kekelas, capek nih," ajak indra.
"Yaudah ayo."
Mereka langsung meninggalkan riyan sendirian. Banyak pertanyaan yang muncul dipikiran galih. Tetapi indra menanggapinya dengan santai tanpa adanya rasa takut. Maka galih dengan cepat langsung mempercayai indra.
Zaman sekarang emang susah dibedain. Mana cewe yang tulus dan mana cewe yang modus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love changes everything
عاطفيةSeorang perempuan mengubah kehidupan indra yang tadinya hening penuh warna hitam dan putih menjadi kebahagiaan yang penuh warna.