Principal advice

20 5 0
                                    

Mereka langsung meninggalkan riyan sendirian. Banyak pertanyaan yang muncul dipikiran galih. Tetapi indra menanggapinya dengan santai tanpa adanya rasa takut. Maka galih dengan cepat langsung mempercayai indra.

Bel masuk pun berbunyi. Saat dipertengahan jam pelajaran, indra dipanggil untuk keruang kepala sekolah.

"Indra? Ada apa dengan kamu? Mengapa riyan kamu pukuli sampai babak belur seperti ini?" tanya kepala sekolah.

"Dia merendahkan saya, jadi jangan salahkan saya untuk memukulinya bu," jawab indra dengan santai.

"Ohh seperti itu. Tapi ini bukan karena masalah perempuan kan?"

"Hmm kalau itu, sepertinya ibu langsung bertanya ke sebelah saya deh bu," jawab indra sambil melirik ke arah sebelahnya yaitu riyan.

"Riyan? Apakah ini semua masalah perempuan?" tanya kepala sekolah ke riyan.

"Ya bu, pacar saya diambil oleh indra. Maka saya kesal dan langsung mengajaknya berantem," jawab riyan dengan jujur.

"Haduhh kalian itu. Jangan perempuan yang di rebutin, mending prestasi kalian rebutin."

"Hmm saya sih, tidak merebut cewenya bu. Tapi cewenya saja yang selalu mendekati saya," jawab indra sambil berpura-pura berpikir.

"Dia bohong bu, dia yang mendekati pacar saya!" riyan langsung menangkis omongannya indra.

"Sudah!! Kalian boleh kembali kekelas, jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Untuk indra, kamu tetap disini, ada yang ingin saya bicarakan," ucap kepala sekolah.

"Haha oke siap bu, jangan lupa hukum seberat beratnya indra bu," ucap riyan dengan senangnya karna indra ditahan diruang kepala sekolah.

"Hmm ngga bakal gue dihukum," ucap indra sambil menengok ke arah riyan dengan senyum sinisnya itu.

Riyan langsung meninggalkan indra tanpa memikirkan omongan indra.

"Jadi ada apa bu?" tanya indra langsung mengubah ekspresinya menjadi serius.

"Mengapa kamu berantem disekolah? Ingat, kamu punya nama baik disekolah ini, jangan sampai namamu tercoreng dari sekolah ini. Kamu sudah jadi pemain basket nasional, jangan sampai itu semua hancur."

"Iya bu. Itupun saya terpaksa berantem, karna kesabaran saya sudah melewati batasnya. Nama baik saya? itu biar saya yang mengurusnya. Jika sudah tidak ada yang disampaikan lagi, saya akan kembali kekelas."

"Yasudah kamu langsung kembali kekelas saja, ingat pembicaraan kita yang tadi," jawab kepala sekolah dengan menyerah tanpa mengalahkan ucupannya indra.

Indra pun langsung bergegas kekelasnya yang sebentar lagi bunyi bel pulang.

Hadeh, bikin tangan gue kotor aja. Bagus gue ngga bikin ampe masuk rumah sakit. Untung gue masih inget ini disekolah, kalau ngga gue matiin juga tuh anak. Ucap dalam hati indra.

"Permisi bu," ucap indra saat memasuki kelasnya.

"Iya silahkan masuk," jawab guru yang sedang menjelaskan pelajarannya.

"Oy tadi lu kenapa dah?" tanya galih berbisik ke telinga indra.

"Kepala sekolah ngefans sama gue," balas indra berbisik.

"Yee si monyet, gue tanya beneran malah bercanda," ucap galih kencang karna terbawa suasana.

"Apa?!! Kamu ngatain saya monyet?!!" jawab guru karena mendengar ucapannya galih.

"Bukan bu. Ibu kan cantik masa saya katain monyet heheh."

"Ohh yaudah, fokus kemateri yang saya sampaikan! Sekali lagi saya mendengar ucapan itu, kamu keluar dari kelas ini."

"Siap bu," jawab galih.

"Anjir lu, gara gara lu nih," galih bebisik ke indra dengan kesalnya.

"Sapa suruh lu ngomongnya kenceng? Hahah," balas indra berbisik.

"Bangke lu," jawab galih dan langsung menatap ke papan tulis.

***

"Gal mau bareng ngga?" tanya indra.

"Barenglah heheh," galih langsung merangkul indra menuju ke parkiran.

"Gal? Jam 19.00 lu mau temenin gue ngga?" tanya indra saat dimobil sambil fokus mengendarai.

"Kemana dah malam malam?" tanya galih bingung.

"Ada pertunjukan baru."

"Hah pertunjukkan? Seru dong? yaudah ayo lah," ucap galih dengan senang karena dia mengira itu pertunjukkan seperti sulap.

"Oke jangan sampe telat ya? Lu kerumah gue dulu aja."

"Oke siap bos."

***

"Indra... Indra... Indra," galih bicara sambil menekan bel rumah indra.

"Ehh galih, beneran dateng lu? Bawa tongkat baseball ga?" tanya indra sambil menjawab pesan dari riyan.

"Buat apaan dah?" tanya galih bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buat apaan dah?" tanya galih bingung.

"Kita kan mau berantem sama riyan. Karna lu ga bawa, jadinya lu sebagai penonton aja ya."

"Lah ko lu ga bilang dari awal? Katanya ada hiburan?"

"Ya itu hiburan, yaudah lu liatin gue aja oke?"

"Gua ikutan lah!!"

Mereka pun akhirnya datang ke lokasi yang dikasih tau riyan. Disana terlihat riyan sedang berdiri sendiri memainkan hp. Tempatnya cukup sepi, jarang orang melewati jalan tersebut.

Jika tidak ingin direndahkan, maka jangan merendahkan.

Love changes everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang