Approach

17 6 0
                                    

Kenapa badan dia terlihat selemas ini? Baru kali ini gue ngeliat indra sesedih ini. Tapi gue ngga akan goyah. Tujuan gue cuma harta lu dan numpang nama agar gue terkenal sesekolah. Gue akan buat lu senyaman mungkin. Ucap seli dalam hati.

Tangannya indra perlahan merenggang dari pelukan seli. Seli merasakan hal itu.

"Indra? Kamu gapapa?" ucap seli.

Tidak ada balasan apapun dari indra dan tangannya indra akhirnya melepas dari pelukan seli.

"Indra! Kamu kenapa?? indra sadar dra," seli bicara sambil menahan badan indra yang sudah pingsan.

"Tolong!! Siapapun tolong!! Indra pingsan!" teriak seli sambil menangis karena takut disalahkan.

Seli berteriak untuk meminta pertolongan. Kebetulan sekali terlihat galih yang sedang mencari indra.

"Galih!!! To..tolong indra!! Gal!" teriak seli.

"Lohh indra? lo apain sel?!" galih langsung lari mendekati indra.

"Gue ngga apa apain indra. badan dia lemes dan dia langsung pingsan," seli menceritakan sambil menangis.

"Yaudah sono lo balik kekelas, indra biar gua yang bawa ke UKS."

***

Indra pun tersadar dan dia bingung kenapa dirinya berada di UKS sambil tergeletak dikasur.

"Dra! Lu udah sadar? Syukurlah," galih bicara dengan senang.

"Emang gue kenapa gal? Ko gue bisa di UKS?" ucap indra bingung.

"Lu bikin gua khawatir, tau ngga?! Lu pingsan pas lu lagi sama seli."

Aduh apa jangan jangan gue pingsan pas lagi meluk dia? Hadehh malu banget njir tiba-tiba pingsan saat meluk lagi. Gimana nanti gue bicara ke dia nya? Hah ilah. Ucap dalam hati indra.

"Ahh lain kali lu sama gua aja! Jangan sendiri!! kalo begini siapa yang khawatir? Kan gue juga dra," balas galih dengan nada cemas.

"Iya gal, gue minta maaf."

"Oke, lu istirahat aja dulu dra. Gua balik kekelas ya? bel udah bunyi daritadi soalnya."

"Ngga usah. Gue langsung kekelas aja. Gue kuat ko, cuma lemes doang. Gue ngga mau ketinggalan pelajaran."

"Ngga! Gua ngga izinin! Lu istirahat disini. Nanti gue catetin materi yang diberikan guru, setelah itu tinggal lu salin catetan gua. gua rajin hari ini aja ya, cuma karena lu."

"Yaudah, makasih ya. Cuma lu doang emang brother gue."

"Sip," galih langsung lari meninggalkan UKS tersebut.

Pada akhirnya gue kelihatan lemah didepan seli dan galih. Padahal gue udah sekuat tenaga untuk menahan tangisan ini. Maafin gue, kalau gue merepotkan kalian. Ucap indra sambil tiduran.

***

terdengar suara langkah kaki dari arah luar. Siapa yang kesini ya? Apa mungkin guru?

"permisi," seli membuka pintu UKS.

"Ehh seli? Kenapa lu kesi-"

belum selesai indra bicara. Secara tiba-tiba seli berlari dan langsung memeluk indra yang sedang tiduran dikasur.

"Aku khawatir sama kamu tadi," ucap seli sambil memeluk indra yang masih tergeletak dikasur.

"Hmm gue gapapa ko," gue jawab sambil senyum dan mengelus rambut seli yang sedang memeluk gue.

"Tadi kamu kenapa? Ko bisa pingsan? Kamu sakit? Atau lagi ada masalah?" tanya seli sambil menangis karena merasa bersalah tidak bisa menolongnya tadi.

"Karna gue belum sarapan aja. Udah jangan nangis. Ayo istirahat bareng, gue yang traktir karna tadi lu udah nenangin gue," ucap indra.

"Kamu yakin? Kamu kan masih sakit."

"Santai aja sel, ngga ada dikamus gue yang namanya lemah hehehe."

"Hahah siap bos," seli bicara sambil membantu indra bangun dari kasurnya. "kamu rangkul aku aja, kamukan masih lemes," ucap seli.

"Yakin nih? Ada yang marah ngga? Hahah," jawab indra sambil tertawa.

"Iss kamu, aku tuh jomblo tau ngga?" jawab seli mencubit pelan tangan indra.

"Hahah dasar jomblo!! Aduh jangan dicubit juga dong, gue kan lagi sakit nih."

"Hahah apa kabar mas nya? Yang minggu lalu abis diputusin cewe haha..cubitan aku itu obat biar kamu sembuh."

"udah yo makan laper nih."

"Yee dasar mengalihkan pembicaraan hahah!"

"Heheh."

Mereka pergi kekantin dengan saling merangkul.

Kebahagiaan hanya sementara dan akan banyak konflik dimasa yang akan datang

Love changes everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang