SASA,
Lupa membuat tugas untuk jam mata pelajaran pertama, semalam ia pulang terlambat karena kejadian yang membuatnya kesal. Alhasil niat iblis pun memutari pikirannya untuk membalas perbuatan Nico dengan mengempisi ban motor milik Nico. Kenapa Sasa bisa tau motor Nico? Karena sasa melihat Nico turun dan melepas helm di motor yang ia lihat sebelum berteriak nama Nico dan menghampirinya.Setelah lama berpikir untuk mencari jalan keluar untuk tugas yang belum selesai itu, Sasa pun berpikiran untuk menyontek ke Fina. Menurutnya Finalah yang akrab dengannya saat ini.
Dengan ragu-ragu, sasa pun bersikeras untuk menghampiri Fina. "Ehh.. Fin, gue- i--tu. Mmm.. boleh nyontek PR lo?" Ucap Sasa dengan terbata-bata karena malu dan juga ragu.
"Nih, nyontek aja kali. Gak usah ragu-ragu gitu" jawab Fina dengan nada yang santai.
Tanpa basa-basi. Sasa pun cepat-cepat menyalin jawaban yang ada dibuku Fina. Tidak ada 20 menit menyalin tugas tersebut. Kini tugas itu sudah selesai. Dan guru mata pelajaran pertama Bu Nia pun datang untuk mengisi jamnya.
"Beres!!" Ucap sasa dengan berbisik sehingga tidak ada yang mendengar.
•••
Jam pertama selesai. Para siswa pun pergi untuk memberi makan cacing-cacing diperut masing-masing. Takterkecuali dengan Sasa dan Fina. Mereka berdua juga hadir untuk memampangkan muka dan juga mengisi perut dikantin.
"Sa. Lo pesen apa? Gue aja yang mesenin. Lo cari tempat aja." Ujar fina dengan tatapan yang mengarah ke sembarang tempat.
"Gue samain sama lo deh fin" jawab sasa. Dan di jawab OK oleh Fina. Setelah Fina pergi untuk memesan makanan, sasa pun mulai mencari tempat duduk untuknya dan juga Fina. Dia merasa kebingungan karena yang ia lihat tidak ada tempat yang kosong untuk ia duduki.
Sementara disisi lain, Nico dengan ke-2 temannya yaitu, Fino Adtya dan Reza Tario Fauzi masih asyik membicarakan guru yang telah menghukun Fino dan Reza karena menjahili Ajeng dengan menempelkan kertas dipunggung Ajeng bertulis 'Aku cantik seperti bidadari'. Ya, Fino dan Reza satu kelas 12 ips 3.
-kejadian di ruang kelas 12 ips 3-
".... jika polinomial p(x) di bagi oleh (x-1) sisa 12..." ucap pak joko di depan menerangkan tiba-tiba terhenti karena mendengar suara yang sangat mengganggu jam mata pelajaran berjalan.
"Hwahaha. Apaan anjir. Jijik gue" ucap Fino tertawa hebat karena telah berhasil menempelkan kertas di baju Ajeng.
Fyi: Ajeng anaknya polos banget, dia adalah tempat untuk mencontek mata pelajaran bagi Fino dan Reza.
"Fino! Reza! Ada apa ribut-ribut dibelakang!?!" Teriak pak joko untuk bertanya kepada Fino dan Reza.
"Ininih pak. Masa iya di baju ajeng ada tempelan kertas tulisannya-- aduh pak saya gak kuat mau bacanya" jawab Reza dengan memasang ekspresi alay tidak kuat yang dibuat-buat olehnya.
Alhasil, semua siswa di ruangan menjadi riuh karena menertawakan ulah Fino dan Reza. Kesabaran pak joko telah habis. Fino dan Reza di hukum untuk membersihkan toilet, tetapi bukan Fino dan Reza namanya kalau tidak melanggar perintah itu semua.
Fino dan Reza masih asyik bercerita, tidak untuk Nico yang pandangannya tidak luput-luput dari satu titik. Matanya terhenti ketika melihat Sasa yang sedang tertawa dan tersenyum dengan temannya, Fina.
'Manis.'
Satu kata itu yang keluar dari mulut Nico tanpa disengaja. Fino dan Reza yang mendengar itu pun langsung memukul kepala Nico dengan botol kosong di hadapannya. Reza yang merasa penasaran pun mengikuti arah mata Nico.
Keduanya tercengang ketika yang dia lihat adalah Sasa.
"Heh. Lo kalau suka, deketin! Bukan diliatin!" Ucap Reza dan Fino bersamaan yang membubarkan lamunan Nico."Gue cabut." Tanpa menghabiskan makanannya Nico langsung meninggalkan kedua temannya itu dengan tidak merespon apa yang teman-temannya katakan.
"Woy.. monyet dora! Elahhh.. masak gue sama Fino yang harus bayar! Eh busett Nico!" Teriak Reza dengan menggaruk-garuk kepalanya frustasi karena dia akan membayar makanan yang di pesan oleh Nico yang lupa dibayar itu. Di satu sisi, Fino juga meninggalkan Reza dengan tertawa senang ketika melihat raut wajah Reza yang tak karuan.
'Untung reza anak baik dan tampan' batin reza dengan angkuhnya.
|\|
Next,
I yellow you💛
KAMU SEDANG MEMBACA
FINE; On Going!
Novela Juvenil'Semula duniaku hanya abu, tak ada warna yang melintas, tak ada kehangatan menyapa. Lalu, kamu datang menawarkan jutaan harapan, melahirkan jutaan keyakinan untuk mendapatkan setitik warna dunia kepadaku. Tanpa menghapus abu didalam pencariannya. Ak...