menyebalkan

51 7 2
                                        

-LINE
3 messages from FinoAdtya.

FinoAditya: nico, lo lagi dimana? Gue di kedai biasa. Lo kesini kek. Gue bosen sendirian mulu.

FinoAditya: NICO GIANDRA lo gak bosen dekem dikamar. Uhh??!

FinoAdtya: Gue itung sampe 10 lo gak kesini, gue PUTUSIN LO!

NicoGiandra: Otw.

Jam menunjukan pukul 18:50, Nico mulai bersiap-siap untuk menyusul Fino. Ia hanya menggunakan kaos hitam polos dan celana pendek selutut. Merasa sudah rapi dengan penampilannya, nico pun mulai turun ke bawah untuk mengeluarkan motornya. Nico tidak perlu meminta izin karena ia hanya tinggal dengan pembantu saja sejak duduk di bangku Kanak-kanak.

Kedua orang tuanya meninggal dunia akibat peristiwa pesawat jatuh. Dia mempunyai adik perempuan. Tetapi adiknya juga ikut menyusul orang tuanya karena waktu itu umurnya 1 tahun terkena penyakit kanker darah. Itulah yang menyebabkan Nico tinggal bersama pembantu yang setia menemaninya.

•••

Dari kejauhan, Nico dapat melihat Fino yang menunggu dirinya di dalam kedai tersebut.
Nico yang hendak berjalan menuju kedai tiba-tiba langkahnya terhenti ketika mendengar ada suara yang memanggilnya.

Refleks Nico langsung menoleh kearah sumber suara. Yang terdapat gadis yang baru iya temui tadi pagi disekolah, yang nico tau dia bernama Sasa.

"Lo nico kan? Gue minta tolong anterin gue pulang. Ban mobil gue bocor. Disinii jauh dari bengkel." Ucap Sasa dengan terEngah-engah karena berlari menuju tempat dimana Nico berada.

"Gue sibuk." Jawab nico yang menggunakan tampang watadosnya. Nico pun meninggalkan Sasa yang terus memohon untuk diantar pulang. Tetapi tidak sama sekali direspon oleh Nico. Dia tetap melanjutkan langkahnya untuk menemui Fino. Jujur, Nico merasa risih. Banyak pasang mata yang melihatnya dengan sasa. Bukan hanya risih tetapi juga malu melihat sasa memohon-mohon kepadanya layaknya orang tak diberi makan selama berbulan-bulan.

Dari kejauhan terdengar suara Sasa yang terus memaki-maki Nico. Tetapi, nico tak menghiraukannya.

Merasa tidak terima karena Nico telah meninggalkannya sendirian. Sasa pun merencanakan sesuatu untuk membalas perbuatan laki-laki tidak punya perasaan itu.

Akhirnya, sasa pun terpaksa naik taxi. Untuk menuju kerumahnya.

•••

"Ni dia nih, yang ditunggu udah dateng." Ucap sumringah Fino ketika dia melihat Nico datang menghampiri dirinya. Tak lama setelah Nico datang, ada pelayan yang menghampiri dan menanyakan Nico untuk memesan apa. Pelayan kedai itu sudah hafal dengan apa yang selalu dipesan oleh Nico. Sehingga tidak banyak bicara pelayan itupun meninggalkan meja Nico dan Fino.

"Woy, bengong aja dari tadi gue ajak ngomong!." Ujar fino menggunakan nada tinggi yang berhasil membubarkan lamunan Nico.

"Biasa aja kali." Jawab Nico dengan santai.

"Gue denger, ada anak baru dikelas lo ya? Siapa sih namanya gue denger namanya caca? Siapa sih? Tata? Sata? Santa? Sa--" ucapan Fino terhenti ketika kotak tisu melayang terkena kepalanya yang disengaja oleh Nico. Nico harus bersabar memiliki teman yang suka berbicara layaknya burung beo. Bagaimana bisa dia berteman sejak 4 tahun lamanya dengan keturunan burung beo ini. Mengingat itu, Nico hanya menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

"Sasa." Jawab Nico membenarkan nama yang sedari tadi salah di ucapkan oleh Fino.

Jam sudah menunjukan pukul 22:03, Fino dan Nico pun hendak pulang. Tetapi, Nico merasa ada yang aneh dengan motornya tersebut. Setelah lama mengecek apa yang salah dengan motornya mulai dari rem ke-lainnya. Dia pun menemukan letak kesalahan pada motornya. Ya, ban motor yang mulanya baik-baik saja dari rumah ke Kedai. Mendadak Kempis. Nico hanya menghembuskan nafas ketika melihat ban motornya kempis. Dan terpaksa dia menebeng Fino.

|/|

Kalian tau kan yang jahilin Nico siapa? -,-
Next,
I yellow you💛

FINE; On Going!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang