HARI MINGGU,
Adalah hari yang paling tidak disukai oleh Nico. Hari minggu menurutnya sangat membosankan.Jam 06:43 Nico berencana berlari pagi untuk menghilangkan rasa bosannya itu. Nico mulai bersiap-siap, dimulai dari membersihkan badan sampai mengenakan sepatu. Setelah itu, Nico mulai melakukan berlari pagi sendiri.
Sebenarnya Nico ingin mengajak Reza dan Fino, tapi ia yakin pasti dua curut itu masih ngueng ngueng di dunia tidak nyata.
•••
Sasa mulai berlari pagi, sasa berlari pagi seperti ini hanya untuk program diet saja. Karena semalam Sasa banyak ngemil. Jika tidak karena itu, mungkin dia masi bobo cantik di atas tempat tidurnya.
Sasa sudah berkeliling komplek dekat rumahnya, ia berniat untuk kembali karena ia sudah kelelahan. Tetapi, saat Sasa mulai berlari lagi ada kerikil yang membuat larinya hilang kendali. Alhasil dia terpeleset gara-gara kerikil kerikil tak berdosa itu.
"Aaaaa..." teriak sasa sambil memejamkan matanya. Dia sudah mewanti-wanti bokongnya yang akan terasa sakit karena terbentur aspal. Iya takut jika tulang bokong atau tulang punggungnya akan terjadi apa-apa. Tetapi, sasa tidak merasakan sakit apa-apa di bagian belakang tubuhnya. Malah, ia merasa tubuhnya melayang.
Dengan hati-hati Sasa membuka matanya, saat matanya terbuka sempurna. Sasa terkejut dan tubuhnya refleks menegang ketika matanya bertemu dengan mata yang sangat indah menurutnya saat ini.
1,
2,
3.... detik
Sasa meneliti wajah yang tidak asing baginya, mulai dari alis tebal yang dimiliki seseorang itu, mata yang indah dengan bola mata hitam, hidung yang tidak terlalu mancung tapi lebih mancung jika dibandingkan dengan milik sasa yang hanya mancung pas-pasan itu dan terakhir bibirnya yang pas dengan setitik tahi lalat kecil di atas bibirnya. Itu semua menurutnya, sempurna.
"Hem."
Lamunan sasa pun terhenti. Sasa menyadari jika laki-laki yang menolongnya itu adalah Nico Giandra.
"Eh.. emm.. ngapain lo disini? Lo pasti buntutin gue ya? Enak aja main pegang-pegang" Ucap sasa dengan nada dan intonasi yang cepat.
Mendengar ocehan dari gadis yang tak tahu di untung itu, Nico langsung meninggalkan tanpa basa-basi.
"Eh.. ehh.. lo mau kemana, enak aja main tinggal-tinggal." Kata Sasa sambil menarik tangan Nico.
Nico tetap tidak merespon, Nico hanya bisa melihat tangannya yang di genggam dengan tangan mungil milik Sasa. Lalu, melepaskan dari tangannya.
Dia kembali berlari. Tetapi, Sasa tetap kekeh untuk terus ingin mengocehi laki-laki tak memiliki perasaan itu. Sasa pun mengikuti kemana arah Nico akan pergi.
"Woy! Cowok batu! Tungguin gue dong!! Lo main tinggal-tinggal aja!" Ucap Sasa yang berlari mencoba menyamakan langkah dengan Nico.
Jam sudah menunjukan pukul 08:01 perut sasa sudah mulai keroncongan, dia berencana untuk membeli makan, sasa menjadi lapar ketika melihat bubur ayam di depannya. Sayangnya, dia tidak membawa uang sepeser pun.
"Lo laper?" Pertanyaan itu muncul dari seorang NICO GIANDRA. Yang dia sendiri pun tidak mengetahui alasan mengapa dirinya melemparkan pertanyaan konyol seperti itu?.
"Hah? Ehh.. guee cuma--" perkataan sasa terhenti ketika Nico menyodorkan selembar uang berwarna biru itu kehadapan sasa.
'Ni orang, dikit-dikit cuek, dikit-dikit sok peduli. Aneh.' Ucap sasa dalam hati.
"Ambil." Ujar Nico yang membuyarkan lamunan sasa itu. Sasa pun mengambil lembaran itu untuk ia pakai membeli apa yang ia inginkan sekarang.
"Thanks. Lo mau juga? Gue pesenin." Tawar sasa.
"Gak." Jawab singkat, padat, dan jelas yang diucapkan Nico.
Tanpa merespon perkataan Nico. Sasa pun pergi ke tempat penjual bubur ayam.
10 menit kemudian..
Sasa sudah selesai memesan bubur ayam yang ia pesan tadi. Sasa kembali ketempat dimana Nico dengan Dirinya tadi berada. Dengan tangan yang penuh dengan makanan dan minum.Tanpa basa basi sasa langsung melahapnya, disisi lain, nico sedari tadi memperhatikan sasa makan seperti anak kecil yang baru bisa makan sendiri.
"Mulut lo, ada kotoran" ucap Nico.
Sasa tersentak dengan ucapan nico yang tiba-tiba. Dia berusaha mencari tisu untuk menghilangkan kotoran yang ada di mulutnya. Tetapi, dengan hati yang tidak karuan itu, sasa menerima perlakuan seorang NICO GIANDRA mengelap mulutnya tanpa sasa pikirkan nico akan melakukan hal yang sangat.. sangat tidak di percaya.
"Ehh.. makasih."
Tidak hanya omongan dan raut wajah saja yang terlihat gugup hatinya pun juga merasakan hal yang sama. Sasa tidak ingin memikirkan itu lebih lanjut karena menurutnya Nico hanya kebetulan berbaik hati hari ini. Dan itu hanya hari ini.|\|
I yellow you💛
![](https://img.wattpad.com/cover/182763171-288-k400594.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FINE; On Going!
Teen Fiction'Semula duniaku hanya abu, tak ada warna yang melintas, tak ada kehangatan menyapa. Lalu, kamu datang menawarkan jutaan harapan, melahirkan jutaan keyakinan untuk mendapatkan setitik warna dunia kepadaku. Tanpa menghapus abu didalam pencariannya. Ak...