HARI,
Jum'at kelas 12 IPA 2 mendapatkan pelajaran pak yuda. Murid-murid mendapat tugas untuk membuat kelompok yang masing-masing kelompok beranggota 5 orang. Sasa adalah murid baru disana jadinya ia kebingungan untuk berkelompok dengan siapa, pertama kali pikirannya bertuju ke Fina! Teman yang dekat dengan Sasa saat ini.Setelah mencatat nama kelompok, ternyata jumlah kelompok Fina dan Sasa kurang satu anggota. Alhasil, sasa sibuk mencari anggota untuk bagian kelompoknya itu.
Tak sengaja matanya bertujuan ke bangkunya yang tepat disamping bangku Nico, Nico hanya bersantai saja tidak sibuk mencari kelompok yang dilakukan oleh murid lainnya. Ia hanya sibuk dengan khayalannya saja.
Sasa berpikir, untuk mencoba menawarkan satu kelompok dengannya, karena sasa yakin pasti dia belum membentuk kelompok. Tentu saja dengan ragu, sasa menghampiri Nico."Lo bentuk kelompok bareng siapa?" Ujar sasa.
"Yang lo ajak ngomong gue atau tembok?" Tentu saja pertanyaan itu mendarat di Sasa, karena sasa tidak menatap nico dan tidak menyebutkan nama nico. Sasa yang terkejut itu pun langsung menatap nico.
"Lo lah! Ikut kelompok gue. Anggota kurang satu." Jawab Sasa lalu menarik tangan Nico untuk menuju ke bangku Fina berada.
Sasa yang mulai menjelaskan untuk membagi tugas-tugas di kelompoknya itu kebingungan karena ini tugas menggambar struktur organ tubuh hewan, sedangkan sasa ragu untuk mengatakan bahwa Ia bisa menggambar. Dengan cepat sasa menunjuk Nico untuk menggambar bagian organ dan Sasa menulis strukturnya. Yang lain hanya menghafal bagian-bagian yang telah di tentukan.
"Oke anak-anak, semua sudah membentuk kelompok masing masing?" Suara menggema pak yuda bertanya kepada murid-murid seisi kelas yang awalnya riuh menjadi hening.
"Sudah" jawab murid-murid bersama.
"Jam mata pelajaran bapak sudah habis. Kita lanjut minggu depan. Bapak harap minggu depan sudah semua siap untuk di presentasikan." Ujar pak yuda lalu bergegas meninggalkan kelas.
"Ok guys. Mulai ngerjain nih tugas dirumah Sasa. Kalian ta--" belum sempat menyelesaikan ucapan Fina. Sasa langsung memotong ucapan Fina.
"Kok rumah gue sih? Kan bisa dirumah dave, bisa juga rumah kayla. Aduhh.." ucap sasa dengan tidak terima dengan keputusan Fina untuk membuat tugas dirumahnya itu.
Tetapi, yang lain hanya setuju untuk mengerjakan tugas dirumah Sasa saja. Dengan berat hati, sasa pun menyetujui untuk mengerjakan dirumahnya.
•••
Nico berjalan menuju kelas Reza dan Fino berada untuk mengajak kekantin karena sekarang jam istirahat. Banyak pasang mata yang melihat Nico. Tentu saja, Nico adalah cowok idaman di SMA JAYA tetapi sikap cueknya yang membuat para fansnya tidak bernyali untuk mendapatkan hati Nico. Juga banyak di bicarakan kalau Nico tidak pernah berpacaran dengan siapapun.
"Ehh babang Nico udah jemput ae kek ojol." Ucap Reza dengan ancang-ancang akan memeluk Nico tetapi Nico menjauh dengan tatapan geli.
"Tumben lo nyamperin kita, biasanya juga ogah-ogahan buat nunggu kita berdua, apalagi suruh jemput." Ujar Fino melanjutkan ucapan Reza tadi.
"Mood aja." Jawab Nico dengan Singkat, sesingkat-singkatnya.
"Jijik gue, udah kek cewek aja lu pake mood-mood segala. Geli gue" Kata Reza dengan bergidik geli sambil menggosok-gosok kedua tangannya.
"Bodo." Jawab Fino dan Nico bersama lalu meninggalkan Reza sendiri.
Mereka bertiga berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan sejak tadi. Seketika terhenti ketika ada yang membuat perjalanan mereka terhenti.
"Eits. Gue mau tanya, Kelas 12 IPA 2 udah istirahat kan?" Tanya Daniel yang dilihat sedang membawa sebotol air mineral dengan tas plastik yang ada di tangannya.
"Ya lo liat aja sendiri." Ucap Reza lalu menarik Fino dan Nico untuk melanjutkan perjalanannya ke kantin.
Dengan mendengus kesal karena perkataan Reza itu, Daniel langsung bergegas untuk ke ruang kelas 12 IPA 2.
Orang yang dicari Daniel ternyata masih ada di dalam kelas, Daniel pun langsung ke bangku seseorang tersebut.
"Sasa." Panggila Daniel.
Sasa pun yang merasa namanya dipanggil itu langsung menoleh kesumber suara yang menyebutkan namanya. Dengan kaget dan pikiran yang masih bertanya-tanya kenapa Daniel keruang kelasnya itu pun hanya melambaikan tangan kepada Daniel.
"Nih gue bawain sarapan buat lo. Tanda terimakasih gue karna lo udah mau bantuin gue kemarin." Kata Daniel sambil menyodorkan sebotol air mineral dengan tas plastik yang dibawanya.
"Yaelah. Gak usah kali. Gue ikhlas bantuin lo, lagian itu kan cuma bawain buku aja." Tolak Sasa dengan lembut.
"Yaudah. Kalo gitu, ambil aja. Anggep gue lagi berbaik hati mau bawain sarapan buat lo." Jawab Daniel yang tetap tidak ingin sasa menolak pemberian Daniel. Dengan terpaksa Sasa menerima karena tidak enak juga jika menolak pemberian Daniel.
"Makasih." Ujar Sasa dengan tersenyum ke arah daniel.
"Jangan senyum. Kalo pagi-pagi gue kena diabetes mendadak karna lo senyum kan gak lucu" Kata Daniel dengan embel-embel menggombali Sasa.
"Bisa aja lo." Ucap Sasa dengan menahan tawanya itu.
"Hmm. Yaudah gue pergi dulu. Jangan lupa dimakan. Ntar kalo lo sakit terus gak sekolah, gue jadi gak punya semangat buat kesekolah. Kan semangat gue itu lo." Ujar Daniel lalu meninggalkan Sasa yang hanya melongo sambil geleng-geleng tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh Daniel.
|\|
I yellow you💛
FYI: Author Update cerita masih ga tentu jadi kalian jangan bosen nunggu yah kalo aku lama ga up, and jangan lupa VOMENT🍋
KAMU SEDANG MEMBACA
FINE; On Going!
Novela Juvenil'Semula duniaku hanya abu, tak ada warna yang melintas, tak ada kehangatan menyapa. Lalu, kamu datang menawarkan jutaan harapan, melahirkan jutaan keyakinan untuk mendapatkan setitik warna dunia kepadaku. Tanpa menghapus abu didalam pencariannya. Ak...