CHAPTER 7

496 61 0
                                    

Happy reading 💜

▪️▪️▪️

Semua perhatian langsung terpusat pada sinb yang akhirnya kembali ke sekolah setelah dua hari menjalani masa skorsing. Walaupun masih tersisa satu hari, pihak sekolah setuju dengan keputusan yang dibuat oleh eomma sinb agar sinb dapat kembali ke sekolah dan membatalkan masa skorsing nya. Mengukur masalah yang sudah terselesaikan oleh aksi berani sinb kemarin pihak sekolah juga memberi sinb kemurahan hati.

Eunbi tersenyum ramah saat semua orang menanti kehadirannya, dibalik seragam bernametag SINB. Eunbi memandang kehidupan  mereka yang justru berbanding terbalik. Sinb memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari eunbi.

Eunbi lalu tersenyum lebar saat gohhe dan sowon berlari kearahnya dan memeluknya erat. Pelukan yang eunbi belum pernah rasakan dari seorang teman. "Yak,,  sinb! Ada apa dengan mu huh?" pukul sowon pada buhu eunbi.

"Kau bukanlah tipe orang yang suka kabur! Apalagi ini hanya soal skorsing " omel sowon diangguk gohhe.

"Aku jadi tidak enak pada eomma mu,  karena kau berbohong soal menginap dirumah ku sinb-ya"

Eunbi menatap gohhe,  "mianhae gohhe-ya, aku tidak pandai dalam membuat alasan"

"Eoh, tapi kau pandai dalam berbohong! " kata gohhe membuat eunbi dan sowon lalu terkekeh mendengar gohhe yang kesal.

Mereka lalu berjalan bersama menuju kelas. Mereka tiba-tiba berhenti ditengah jalan saat moobin berlari mendekati mereka dan memeluk eunbi.

"Yak! Dari mana saja kau" lirih moobin masih memeluk eunbi.

Eunbi tidak bergerak, lebih tepatnya eunbi terkejut dengan apa yang moobin lakukan. Bahkan moobin juga tak habis pikir bahwa sinb tidak memarahinya kali ini malah hanya terdiam saat ia memeluknya walaupun moobin tahu sinb paling tidak suka posisi seperti ini apalagi didepan teman-temannya. Sekali lagi tidak ada yang tahu bahwa eunbi bersembunyi dibalik nama sinb.

"Wah.. Kalian mulai publik? " Ucap sowon mengingatkan mereka sedang diperhatikan banyak orang. Membuat moobin melepas pelukannya.  "Ehm."

Eunbi membenarkan rambutnya. "Mian".

"Kenapa kau minta maaf? Harusnya aku yang berkata seperti itu" ucap moobin. Eunbi menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Sudahlah! Neo khaa! Jangan membuatnya moodnya buruk" teriak sowon diteling moobin. (Kau pergilah!)

Sowon lalu menarik eunbi dan gohhe masuk ke kelas.

Setelah kurang lebih setengah jam baek saem menjelaskan tentang materi logaritma, jungkook masuk dengan seragam yang dikeluarkan sambil menggandeng tas disebelah kanan bahunya. "Annyeong baek saem!" sapanya membuat seisi kelas menengok.

"Dari mana saja kau jeon jungkook?! "

"Aku terlambat karena A P P A ku ada urusan diluar,  jadi aku harus menunggu" ucap jungkook ada penekanan di kata 'Appa'.

"Apa aku akan dihukum? " Jungkook lalu menyipitkan matanya sebelah pada baek saem.

'Arrhg..Dasar anak ini' .

"Ani, kau duduklah" ucap baek saem kembali santai membuat jungkook tersenyum puas.

"Tapi, benarkan bajumu dahulu jeon jungkook!" tegur baek saem kembali membuat siswa-siswi terkekeh pelan, walaupun ini merupakan hal yang biasa mereka lihat.

Who Are You, The Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang