CHAPTER 3

811 101 6
                                    

Happy reading 💜

▪️▪️▪️

Sudah dua hari sinb terbaring dan menetap dirumah sakit sejak ia siuman. Namun ingatannya juga belum bisa kembali, bahkan sinb masih tidak bisa mengingat siapa dirinya.

"Butuh waktu yang cukup lama untuk memulihkan ingatannya yang hilang" ucap Dokter didepan sinb menjelaskan kepada sooyeon.

"Kapan sinb bisa kembali dok?"

"Sore ini, pastikan sinb dibawa dan ditunjukan ke hal-hal yang dia suka agar ingatannya mudah kembali"

Sooyeon mengangguk pelan sembari tersenyum kearah sinb yang terdiam.

"Eomma, Aku ingin keluar sebentar ke Taman, apa boleh?" pamit sinb diiyakan oleh sooyeon. "Apa perlu eomma temani?"

Sinb menggeleng sambil tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu hati-hati sinb-ya"

Sinb berjalan sambil menikmati hijaunya daun dan warna-warni bunga ditaman, sekali-kali sinb juga melihat orang-orang yang berjalan dengan tongkat dan kursi roda, Beruntung dirinya hanya kehilangan ingatan bukan tangan, kaki ataupun yg lainnya pikir sinb bersyukur.

Sinb mendudukkan dirinya disebuah  kursi panjang ditaman. Mata sinb beralih menatap pasien yang juga mencari udara sejuk ditaman, sampai mata sinb tertuju kepada suatu pasien yang sedang mendorong kursi roda dengan agak kencang.

"Tuan,, anda tidak boleh pergi sendiri!" Teriak perawat sambil mengikuti gerak kursi roda pasien tersebut.

"Aku bisa sendiri,, berhentilah mengejarku"

"Tidak,, tidak,, kau bisa tambah sakit jika terus seperti ini"

Sinb mengerutkan keningnya saat melihat tingkah pasien dan perawat yang menurutnya tidak biasa.

"Aku tidak sakit seperti yang kalian pikirkan"

"Tidak,, kau itu sedang sakit. Ayo aku antarkan ke ruanganmu"

Pasien itu lalu berhenti begitupula perawat yang mencoba memujuknya.

"Aishh,, sudahlah aku lelah bersandiwara. Kalian sungguh menyebalkan" kata pasien itu lalu berdiri dari kursi rodanya dan berjalan santai kearah depan tepatnya kearah sinb berada.

Sinb membulatkan matanya tak percaya. Seseorang yang baru saja menggunakan kursi roda bisa langsung berjalan dengan baik sepertinya. Apakah ini lelucon?

Pasien itu lalu berjalan didepan sinb dengan santainya, begitupun sinb yang melihat kearahnya keheranan.

"Tunggu" pasien itu lalu mundur beberapa langkah dan menolehkan wajahnya pada sinb yang sedang duduk dan matanya menyipit sebelah saat melihat sinb.

"Sinb? Annyeong! " tangannya melambaikan didekat wajah sinb. Membuat sinb agak memundurkan wajahnya. Pasien itu lalu duduk disebelah sinb tanpa aba-aba.

"Wah,, melihat kau dirumah sakit sungguh suatu keajaiban" katanya dengan gaya khasnya.

"Hhhm.. Ka,, kau siapa? "

Suara sinb yang bergetar membuat pasien itu tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

"Yaaak..Kau sakit apa sebenarnya?! Amnesia? "

Pasien itu tertawa lagi membuat sinb menatapnya bingung. Sampai perawat yang tadi mengejarnya menarik telinga pasien itu dengan paksa dan segera meminta maaf pada sinb atas perlakukan pasiennya.

"Yak,, sinb! Ini pertama kalinya kau bicara padaku! " teriaknya saat mulai menjauh. Sinb hanya terdiam, pasti banyak yang harus diingatnya mulai sekarang pikir sinb.

Who Are You, The Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang